by

Sosialisasi Pembangunan Jembatan Yehembang, Bupati Jembrana: Hari Ini Mulai Dibangun

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi Kadis PUPR Jembrana I Wayan Sudiarta sosialisasi pembangunan jembatan Yehembang yang putus karena banjir bandang pada September tahu 2022, yang berlokasi di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali, Selasa (16/5/2023). Warga Desa Yehembang dan sekitarnya, kini bisa bernafas lega, karena jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bandang tahun lalu, saat ini mulai tahap pembangunan kembali.

Pembangunan jembatan tersebut menelan Anggaran 4,6 milyar, saat ini pembangunan Jembatan Yehembang-Kedisan mulai dibangun. Sebelumnya, warga setempat terhalang aksesnya harus memutar kejalan alternatif dengan jarak cukup jauh, kondisi tersebut menyulitkan warga, yang mengharuskan mereka menempuh waktu lebih lama.

Kadis PUPR Jembrana I Wayan Sudiarta menjelaskan bahwa anggaran pembangunan jembatan menggunakan dana BKK Provinsi Bali tahun 2023 senilai Rp4,6 milyar lebih. Dengan anggaran tersebut Jembatan akan dibangun dengan kontruksi lebih tinggi dari sebelumnya untuk mengantisipasi debit dari sungai yang dikhawatirkan sewaktu-waktu akan meninggi kembali.

“Dengan panjang 36 meter dan lebar 5 meter, jembatan Yehembang-Kedisan dibangun lebih tinggi dari sebelumnya, saat musim hujan debit air sungai lebih tinggi dari jembatannya, untuk itu kita tinggikan kurang lebih sekitar 3 meter,” jelas Kadis PUPR Jembrana I Wayan Sudiarta.

Lanjutnya, I Wayan Sudiarta mengatakan bahwa terkait infrastruktur jalan, Pemkab Jembrana terus mengupayakan khususnya jalan kabupaten dan desa yang menjadi tanggung jawabnya, agar dalam kondisi baik. “Sejumlah ruas jalan saat ini dalam kondisi baik, yaitu rusak berat dan rusak ringan, dengan total panjang jalan kabupaten mencapai 1075 km, jumlah jalan rusak ringan mencapai 141,4 km sedangkan rusak berat sepanjang 102 ,8 km,” ucap I Wayan Sudiarta.

Lebih lanjut, I Wayan Sudiarta menuturkan bahwa dengan demikian kinerja jalan kabupaten di Kabupaten Jembrana menurut standar pemerintah pusat masih tergolong baik 79 persen. Angka ini masih lebih tinggi dari yang diisyaratkan standar nasional sebesar 75 persen, dengan panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2022 mencapai 707,97 km.

“Ia menyadari besaran anggaran saat ini menjadi persoalan utama, tetapi perbaikan jalan rusak akan tetap dilakukan, khusus tahun ini, dan pihaknya hanya memiliki angggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sebesar 15,2 milyar,” tutur I Wayan Sudiarta.

I Wayan Sudiarta menyampaikan bahwa untuk perbaikan jalan rusak berat diestimasikan membutuhkan anggaran total sebesar Rp300 milyar, sehingga anggaran yang ada saat ini masih jauh dari kata ideal. “Keterbatasan anggaran itu karena ada penurunan DAK Pusat, terkait hal tersebut berbagai kebijakan strategis pemerintah pusat, selain itu untuk keperluan recofusing anggaran dialihkan untuk penanganan pandemi covid -19 serta beban belanja daerah untuk kebutuhan penganggaran pemilu, sehingga anggaran dimiliki pemerintah daerah menjadi terbatas,” ucap I Wayan Sudiarta.

Untuk itu, I Wayan Sudiarta mengungkapkan bahwa Bupati Jembrana sudah mencarikan beberapa solusi, diantaranya melalui permohonan BKK provinsi serta anggaran pusat, disamping itu dibutuhkan kesadaran warga bersama-sama menjaga keadaan jalan, terutama dari genangan aliran air selokan sehingga lebih awet. “Kita telah mengajukan BKK sebesar Rp20 milyar, selain itu juga mengajukan ke Kementerian PUPR senilai Rp79 milyar untuk jalan kabupaten, sedangkan jalan desa nantinya akan kita lakukan pendataan dengan menggunakan dana APBD, karena kewenangan jalan kabupaten dan desa ada di pemerintah daerah,” ungkap I Wayan Sudiarta.

Di hadapan Perbekel (kades-red), Bendesa dan warga sekitar, Bupati Tamba mengungkapkan bahwa pemerintah daerah terus berupaya membenahi infrastruktur yang ada di Kabupaten Jembrana, apalagi hal tersebut merupakan kepentingan publik, termasuk Jembatan Yehembang-Kedisan ini, yang merupakan akses penghubung beberapa desa dan banjar di dalamnya. “Hari ini, mulai dibangun, astungkara (mudah-mudahan) bisa selesai dibangun tepat waktu dan nantinya bisa digunakan kembali oleh masyarakat untuk mobilitas perekonomian,” ungkap Bupati Tamba.

Bupati Tamba mengatakan bahwa untuk jembatan Nusamara yang juga rusak akibat diterjang banjir bandang, semoga bisa dieksekusi tahun 2024. Saat ini, selain jembatan juga terdapat infrastruktur jalan yang rusak, hal tersebut tentu juga menjadi prioritas yang harus dibenahi, melihat keterbatasan anggaran pemerintah daerah, pihaknya telah mengajukan permohonan DAK (Dana Alokasi Khusus) kepada Kementerian PUPR RI. “Astungkara (mudah-mudahan) apa yang kita ajukan membuahkan hasil, sehingga secara bertahap infrastruktur di Jembrana bisa segera diperbaiki,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA