by

Peduli Buruh, Kapolres Karawang Berperan sebagai Satpam di Film Nasibmu Asep 2

KOPI, Karawang – Luar biasa, guna memberikan rasa peduli terhadap buruh di Kabupaten Karawang, Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mendadak jadi satpam. Namun bukan jadi satpam yang sebenarnya.

Ia menjadi satpam untuk menjalani perannya dalam film “Nasibmu Asep 2” yang tayang perdana di XXI Resinda Park Mall Karawang bertepatan dengan Hari Buruh, Senin (1/5/23). Wirdhanto yang memproduseri film tersebut bersama Dir Intel Polda Jabar Kombes Pol Asep Nalaludin mengatakan film “Nasibmu Asep 2” menceritakan geliat kehidupan para karyawan pabrik yang terlilit utang dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Film ini menceritakan seorang mantan HRD suatu pabrik yang bernama Dion, kehidupan Dion berubah 160 derajat, menjadi pengemis bahkan bercerai dengan istrinya, karena terkena PHK,” ujar Wirdhanto.

Wirdhanto memaparkan sinopsis singkat film tersebut. Menurutnya Dion sang mantan HRD dan istrinya yang dahulu kehidupannya serba mewah, justru hancur akibat PHK.

“Seiring berjalan waktu, Dion sempat menjadi pemulung, dan kemudian mulai bangkit hingga menikah lagi dengan istri baru. Dion juga kembali mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan dan memulai kehidupan baru,” kata dia.

Di sisi lain, kehidupan di kontrakan para buruh terjadi persaingan, khususnya di antara para istri buruh. Meski upah buruh pas-pasan, para istri memaksakan diri meminjam uang ke bank keliling dan rentenir, hingga bank emok demi mencukupi gaya hidup mereka.

“Dion yang sudah kembali bekerja pun mendapat berita bahwa, perusahaan tempat dirinya bekerja hendak melakukan PHK besar-besaran dengan alasan efisiensi karyawan, tak disangka Dion dan beberapa temannya juga mendapat surat PHK,” terang Wirdhanto.

Lanjutnya, Dion menceritakan kepada istrinya bahwa ia akan mendapatkan pesangon yang besar. Ia dan istrinya merencanakan akan memulai suatu usaha dan membeli rumah jika pesangon tersebut sudah diterima.

“Namun, secara tak terduga, Dion hanya mendapatkan uang pesangon sejumlah 30 persen dari gajinya dikarenakan adanya aturan baru UU Cipta Kerja,” lanjutnya.

Dion pun dibuat kalang kabut dan akhir dari film tersebut memperlihatkan para mantan karyawan yang menjadi korban PHK, terpaksa kembali ke kampung halaman dengan tangan hampa. “Di akhir cerita, para karyawan yang di PHK dengan terpaksa kembali ke kampung halaman, mereka menatap masa depan yang belum pasti,” imbuhnya.

Film tersebut terlihat berbeda karena yang berperan dalam fim tersebut merupakan para perwira polisi dan buruh di Karawang. Hal yang paling mencolok sendiri Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono tampil dominan dengan berperan sebagai satpam di perusahaan.

Di beberapa slide juga diperlihatkan para polisi yang sedang patroli dan memberikan imbauan kepada para mantan buruh, serta para satpam di perusahaan tersebut. “Film ini intinya menceritakan perjuangan mereka (buruh) dalam realita kehidupan yang dialaminya. Kami membantu pembuatan film ini sebagai bentuk support kami kepada teman-teman buruh di perayaan May Day,” pungkas Kapolres. (DJ)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA