KOPI, Sarmi – Di akhir masa jabatan, Bapak E. Fonataba, M.M., menandatangani Peraturan Bupati Sarmi, Nomor 07 Tahun 2022 tentang Pengakuan dan Perlindungan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat SARMI (Sobey, Armati, Rumbuwai, Manirem, Isirawa), bertempat di Knom Fenty (Rumah Adat) Armopa yang berada di Kaisau. Penandatanganan Perbup Sarmi yang dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2022, itu dilakukan bersamaan dengan Pengukuhan Saugemta Temto (Pemimpin Adat) Bgu/Eympah, Rumpun Suku Rumbkuway, oleh Bupati Sarmi atas nama Pemerintah, disaksikan oleh masyarakat Sarmi. Pada acara itu juga Bupati Fonataba mencanangkan Hari Kebangkitan Peradaban Masyarakat Adat SARMI.
Pencanangan tersebut ditandai dengan penanaman anakan pohon Sagu, dilanjutkan penyerahan Penokok Sagu oleh Bupati Sarmi atas nama Pemerintah kepada Saugemta Temto (Pimpinan Adat) Armopa saat itu mewakili Masyarakat Adat Sarmi. Penyerahan Penokok Sagu ini sebagai simbol pengakuan sekaligus sebagai salam perpisahan dari Bapak E. Fonataba, M.M. yang akan mengakhiri masa tugas sebagai Bupati Sarmi.
Guna menjalankan roda pemerintahan yang ditinggalkan oleh Bapak E. Fonataba, M.M. karena telah berakhir masa jabatannya sekaligus mengawal proses pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan umum di Kabupaten Sarmi, Menteri Dalam Negeri RI menunjuk dan melantik Bapak Markus O. Mansnembra, S.H., M.M., sebagai Penjabat Bupati Sarmi.
Mengawali tugas sebagai Penjabat Bupati Sarmi, Markus O Mansnembra, S.H., M.M., putra asli Pulau Biak yang biasa disapa dengan Mansar, sangat kagum dengan sumber daya alam Sarmi yang sangat kaya. Namun dirinya amat prihatin dengan kondisi faktual yang terjadi di Sarmi.
Melihat hal tersebut Mansar bertekat melakukan perubahan peri-kehidupan masyarakat khususnya masyarakat adat asli Sarmi. Ia juga berupaya mempromosikan Sarmi ke dunia luar melalui event-event strategis. Salah satunya adalah perhelatan Sail Teluk Cenderawasih yang akan dilaksanakan di beberapa kabupaten peserta.
Salah satu ide brilian dari Mansar, sapaan akrab buat Penjabat Bupati Sarmi, Bapak Markus O. Mansnembra, S.H., M.M., yaitu “Salam Lima Suku“ ……… Sarmi, Sarmi, Sarmi !!!. sebagai ekspresi identitas bagi Orang Asli SARMI.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah selaku Penjabat Bupati dan Anak Adat Papua, Mansar Markus Masnembra menyatakan sikap untuk memberdayakan Masyarakat Adat secara optimal dengan menandatangani Keputusan Bupati Sarmi, Nomor: 188.4/243/Tahun 2022 tentang Pengakuan dan Pemberdayaan Lembaga Kultur Masyarakat Hukum Adat SARMI, Suku Rumbuwai, yang telah diidetifikasi, selanjutnya akan dilakukan terhadap empat suku lainya.
Penyebaran Suku Rumbuai sendiri terdiri dari beberapa rumpun suku diantaranya :
- Sau Kumta Temtu / Pimpinan Adat Kaptiau dijabat oleh ASER YAMBAY
- Sau Deteke / Pimpinan Adat Mawes Day dijabat oleh ABRAHAM WAMO
- Sau Deteke / Pimpinan Adat Mawes Weres dijabat oleh DANIEL FERE
- Debutra / Pimpinan Adat Marenggi dijabat oleh BENYAMIN KORMAN
- Saugemta Temto / Pimpinan Adat Tarwasih dijabat oleh GERSON ARIUS SIDO
- Saugemta Temto / Pimpinan Adat Armopa dijabat oleh SAUL BAGRE
- Saugemta Temto / Pimpinan Adat Tarontha, sementara dijabat oleh Degius Dawes
- Dan Suku Kekerabatan Myak Bona
Program pembangunan lain yang tidak kalah penting dilakukannya adalah Upaya Percepatan Pembangunan Sarmi guna menjadikan wilayah yurisdiksi Kesatuan Masyarakat Hukum Adat SARMI sebagai Tulang Punggung Kedaulatan NKRI di Pantai Utara Pulau Papua .
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment