by

Gelar Pawai Obor di HUT Pattimura, PJ Bupati Sarmi Ajak Masyarakat Bersatu

KOPI, Sarmi – Pemerintah Kabupaten Sarmi, Papua, menggelar HUT Pattimura, Senin (15/5/23), bertempat di halaman Pelabuhan Laut, Kabupaten Sarmi. Kegiatan diawali dengan pawai arak-arakan Obor Pattimura oleh Pattimural-Pattimura muda yang kemudian diserahkan kepada Ketua IKEMAL Sarmi Luis Palege.

Selanjutnya, Obor Pattimura tersebut diserahkan kepada Pj Bupati Sarmi Markus O. Masnembra, S.H., M.M., yang didampingi Ketua DPRK Sarmi, Ibu Jumriati, S.H., untuk diletakkan pada tempatnya. Dalam perayaan tersebut, selain dihadiri Pj Bupati Sarmi, serta Ketua DPRK Sarmi, turut pula dihadiri Kapolres Sarmi, Dandim 1712 Sarmi, Pimpinan Lembaga Kultur Adat Sarmi dan Masyarakat Keluarga Besar Maluku yang berdomisili di Kabupaten Sarmi serta dimeriahkan penampilan artis asal Maluku Marvel Kaya .

Dalam sambutannya, Markus menyampaikan, “Hari ini kita diperbolehkan memperingati hari sejarah dari tanah maluku, dalam memperjuangkan haknya tetapi juga mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan Negara Republik Indonesia dengan hadirnya seorang tokoh pejuang yang kita kenal dengan nama Kapitan Pattimura yaitu Tomas Matulesi.”

PJ Bupati Sarmi yang akrab disapa Mansar menambahkan, “Kita yang ada di Papua mulai dari Sorong sampai ke Merauke punya catatan sejarah sendiri, bagaimana peran orang tua-tua dari Maluku yang datang ke Papua sebagai guru- guru penginjil, datang untuk membuka terang bagi kita yang ada di Papua.”

Lebih jauh, Pj Bupati Sarmi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat IKEMAL Kabupaten Sarmi yang telah berperan dalam proses pembangunan di Sarmi. Selain itu, terkait dengan tema ”Katong Satu, Katong Kuat“, ada pesan moril dari Pj. Bupati Sarmi Markus khususnya untuk masyarakat adat yaitu ”Kita lima suku besar ini ibarat 5 jari. Kalau digenggam jadi satu, Sarmi ke depannya menjadi kabupaten terkaya paling sejahtera di atas tanah Papua.”

Lanjutnya, Sarmi mempunyai kekayaan sumber daya alam yang sangat luar biasa namun belum diekploitasi secara optimal. “Kalau kita orang-orang sarmi tidak menjadi satu, yang lima ini jalan sendiri-sendiri, maka besok kita akan menjadi penonton di negeri kita sendiri,” pungkas Markus. (Max)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA