by

Moeldoko Center Gelar Buka Bersama dan Santunan kepada 50 Anak Yatim Piatu di Pondok Pesantren Albushaeriyyah

KOPI, Jakarta – Moeldoko Center menggelar acara buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada 50 anak yatim-piatu, Rabu (19/4/23), bertempat di Pondok Pesantren Albushaeriyyah yang berlokasi di jalan GG. Burung RT 008/02 Kel.Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Acara tersebut digelar bertepatan 40 hari meninggalnya istri tercinta H. Moeldoko yaitu Hj. Koesni Harningsih binti Kasim dan beliau tidak dapat menghadiri acara tersebut karena sedang mengadakan doa untuk almarhumah istrinya di Menteng Jakarta Pusat.

Acara ini dimulai pukul 16.00 WIB, menurut pantauan awak media kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar. Bulan suci Ramadhan adalah moment yang baik dan penuh keberkahan, serta dapat saling berbagi melalui silahturahmi tanpa adanya perbedaan di antara sesama insan ciptaan Allah.

Dalam kegiatan tersebut, hadir sekitar 200 Santri Pondok Pesantren Albushaeriyyah, serta Tim Moeldoko Center dan jajarannya.

Saat dikomfirmasi awak media, Ketua Umum Moeldoko Center Trisya Suherman mengatakan, “Di bulan suci Ramadhan ini kami mendapatkan perintah dari Bapak, ya kami tinggal ikuti arahan Bapak. Ini kegiatan rutin dan sudah dijadwalkan, jadi setiap ada event seperti ini kita akan melaksanakannya.”

Lebih lanjut, Trisya Suherman menyampaikan total sekitar 50 anak yatim/piatu dan juga ada Pimpinan Pondok Gus Daffa. Jadi beliau yang bisa lebih menjelaskan tentang setiap tahun acara kegiatan di pondok pesantren ini.

Terkait kegiatan lainnya, Trisya mengatakan, “Untuk rencana ke depannya kami akan berkunjung ke Sembilan Wali Songo dan mudah-mudahan di bulan Ramadan ini kami dari Moeldoko Center sudah merealisasikannya,” terangnya.

Terkait Program-program Moeldoko Center ke depannya, Trisya membeberkan, “Adapun untuk saat ini kita melakukan santunan untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim/piatu dan untuk mendatang kita akan berbagi kebahagiaan untuk milenia,” jelasnya.

Puncaknya, Ketum Moeldoko Center, Trisya Suherman berharap ke depannya semoga Moeldoko Center terus berkontribusi untuk masyarakat di negeri. Jadi kita ada visi dan misinya yang terkenal yaitu visi kita adalah “Menuju Ere Indonesia Emas”.
Sedangkan misi kita ada lima yaitu:

  1. Memastikan program berjalan lancar.
  2. Mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Jika ada yang masyarakat terzolimi oleh oknum aparat desa itu bisa sampaikan kepada kami dan kita sampaikan langsung ke Pemerintah (Pak Moeldoko) dimana tekad kerja kebersamaan untuk atasi perkara rakyat dan menjawab perkara-perkara yang warga masyarakat butuh pertolongan pemerintah.

  1. Mempererat keimanan, persatuan dan kesatuan bangsa serta kebudayaan.
    Masyarakat harus tahu kebudayaan kita adalah kekuatan kita di mata dunia dan tidak ada yang seperti Indonesia dari negara lain dari segi kebudayaan adalah mewujudkan masyarakat yang tepat, mengembangkan UMKM.

“Soalnya kalau kita kuat, kita akan tetap kokoh, solid, jaya, adil dan makmur karena Indonesia punya segalanya,” jelas Trisya.

Terkait program-program untuk kaum milenial, Trisya juga menjelaskan lebih rinci pada Tim Pewarta DKI Jakarta dan rekan media online yang mana kami sebagai Journalist turut mendengarkan dan pentingnya informasi yang dijelaskan ini.


Tidak saja program atau event lainnya, yang kami sempat dengar dalam wawancara tersebut yaitu persiapan diri juga dengan doa-doa semuanya sang “Petarung” Jenderal (Purn) Dr DR HC Moeldoko. S.Ip., M.Si., yang juga Kepala Staf Kepresidenan RI akan melangkah untuk membela negeri ini.

“Dalam menggali potensi milenial di segala bidang, dan ke depannya bisa memberikan piala-piala Moeldoko dalam lomba-lomba baik di daerah, tingkat kecamatan, provinsi, dan nasional. Kita dari Moeldoko Center berencana mau bikin “Sepak Bola Rakyat”. Doain ya supaya anak-anak senang, happy, itu kan harus ada dana yang masuk,” ungkapnya.

Selain itu, pengaruh Pak Moeldoko di Pemerintahan karena beliau adalah tokoh yang kalau kita besarkan namanya itu akan memotivasi dan menjadikan anak-anak optimis, karena beliau (Pak Moeldoko) adalah seorang anak yang terlahir dari ibu yang buta huruf tapi beliau bisa menjadi Jenderal Bintang 4, selalu menjadi Panglima yang membawa Harum keluarga besar Angkatan Darat/AD. Beliau juga peraih Adhi Karya terbaik dan saat ini sesuai profesi kerjanya beliau adalah tokoh terbaik bangsa ini dan beliau ingin mengembangkan serta membesarkan nama sampai ke pelosok daerah.

“Hal itu sangat berguna supaya anak-anak muda termotivasi serta mampu menjadi orang berarti dan berguna bagi Indonesia,” bebernya.

Trisya pun menuturkan bahwa, “Bu Anita sedang mengejar online ini, dan saat ini kita sedang mengembangkan satu platform namanya Ayokita.com dan khusus karya anak bangsa, seperti kita belanja di shopee untuk produk-produk Indonesia.”

Lanjutnya, “Contohnya saat buka handphone di Appstore dan di Play Store aplikasi tersebut sudah ada, Ayokita.com itu didownload, lalu nanti dari pusat akan mendapatkan kode referal juga,” pungkasnya. (Red/Win)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA