by

Hikmah Puasa Ramadan bagi Orang Beriman

-Daerah, Rohani-1,063 views

KOPI, Bantul – Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban yang diperintahkan Allah Swt kepada orang-orang beriman.  Tujuan akhir ibadah puasa untuk meraih derajat taqwa. Puasa Ramadan sebagai satu bentuk ketaatan kepada Allah karena telah melaksanakan perintahNya.

“Banyak hal positif diperoleh dari puasa Ramadan. Salah satunya mendapat ilmu melalui pengajian-pengajian yang sering digelar masjid di berbagai tempat.,” ujar ustadz Miko Cakcoy Pathoknegoro saat mengisi kajian menjelang buka puasa di kegiatan Ahad Ceria Masjid Kamaluddin, Krapyak Wetan, Panggungharjo, Sewon, Bantul DIY, Minggu (2/4/2023).

Dia menyampaikan keutamaan orang berilmu jauh berbeda dengan orang tidak berilmu (bodoh). Bahkan tidurnya orang berilmu (alim) lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh. Hal itu wajar karena setiap perbuatan orang alim tidak lepas dari doa.

“Misalnya ketika mau tidur, orang alim pasti tidak lupa berdoa. Rangkaiannya diawali berwudhu, membaca basmalah 21 kali dan ayat kursi sekali. Itulah mengapa tidurnya orang alim disebut lebih utama,” ujar Cakcoy sembari mengutip hadits nabi.

Dai muda bernama asli Miftahul Khoir ini mengungkapkan beberapa hikmah bagi orang menjalankan puasa Ramadan. Pertama, menahan diri dari hawa nafsu. Puasa hakekatnya mengontrol diri sendiri  dari segala hal membatalkan puasa.

“Orang berpuasa jelas meninggalkan yang dihalalkan pada siang hari seperti makan, minum dan hubungan suami istri. Di samping itu, menjaga diri dari hal-hal yang mungkin membatalkan pahala puasa sepanjang bulan Ramadan,” terangnya.

Kedua, puasa membuat kita sehat. Orang zaman sekarang kondisinya tidak seperti orang-orang dahulu. Orang sekarang gampang terkena penyakit. Faktor makanan sering menjadi penyebab utama mengingat makanan banyak tersedia dan cepat tersajikan (junk food). Tak heran kalau orang dahulu berusia jauh lebih panjang.  

“Sunan Kalijaga itu usianya mencapai 204 tahun dan hidup di beberapa generasi kerajaan. Mulai Demak, Pajang, sampai Mataram  pada masa pemerintahan Sultan Agung. Bandingkan dengan orang sekarang, paling sekitar 70 sampai 80 tahun,” kata Miko Cakcoy yang juga menyandang profesi sebagai MC, pendongeng, dalang, penyanyi dan penyiar radio.

Saat berpuasa, lanjutnya, orang pasti tidak banyak makan minum seperti biasanya. Hal itu mengistirahatkan sejumlah organ tubuh sementara waktu. Puasa membersihkan sampah metabolisme sekaligus membuang kotoran maupun zat tidak dibutuhkan tubuh.

“Puasa membantu meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani sehingga membuat kita lebih fokus beribadah di bulan Ramadan,” ungkap alumni jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ketiga, puasa membuat kita menjadi lebih baik. Orang berpuasa cenderung berbuat sesuatu yang baik-baik dan menghindari perbuatan buruk. Apalagi di bulan Ramadan setiap kebaikan pasti dibalas pahala berlipat-lipat.

“Setiap kebaikan akan membawa kita masuk surga bersama keluarga. Karena itu kita mesti menjaga diri dan keluarga dari api neraka,” jelasnya.

Figur yang pernah menjadi finalis Duta Baca DIY ini menambahkan, di surga orang baik akan berkumpul bersama yang baik. Ia memberi contoh suami yang saleh berkumpul kembali dengan istrinya, dengan catatan waktu hidup di dunia amal perbuatan istrinya pun baik, demikian sebaliknya. Allah mengumpulkan mereka di surga bersama orang-orang yang mereka cintai.

“Di surga hanya ada kebaikan. Semua yang baik-baik saja. Keburukan atau segala sesuatu bersifat kotor tidak pernah masuk ke dalamnya,” sebut Cakcoy.

Maka banyak orang menyibukkan diri melakukan kegiatan bermanfaat dan meninggalkan perbuatan negatif. Pada diri manusia ada empat macam unsur sifat yang berpengaruh terhadap perbuatan yaitu: unsur malaikat, unsur iblis atau setan, sifat hewan selalu melukai, dan sifat hewan memakan apa saja. Keempat sifat tersebut mengarahkan manusia menjadi pribadi baik ataukah buruk.*

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA