by

Upacara Tawur Kesanga, Bupati Jembrana: Ini Bertujuan Bersihkan Buana Agung dan Buana Alit

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba beserta Nyonya Candrawati bersama Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna dan Istri mengikuti persembahyangan Upacara Tawur Kesanga yang dipusatkan di Catus Pata Prempatan Civic Center Kantor Bupati Jembrana, Jalan Jenderal Sudirman Negara, Bali, Selasa (21/3/23). Dalam Upacara Tawur Kesanga tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Jembrana, Kapolres Jembrana, serta unsur PHDI dan jajaran lainnya.

Pecaruan dipuput (dipimpin-red) oleh enam sulinggih, yaitu sebagai berikut:

  1. Ida Pedanda Grya Anom.
  2. Ida Pandita Mpu Bujangga Siwa Putra. Tri Daksa Dharma Kusuma Grya Dauhwaru.
  3. Ida Sri Mpu Istri Pande Grya Taman Tigaron.
  4. Ida Sri Bhagawan Jaya Waringin Grya Mendoyo Dangin Tukad.
  5. Ida Bujangga Rsi Dharma Santika Grya Gumbrih.
  6. Ida Bhagawan Dharma Yoga Grya Dharma Sunia.

Selain upacara tawur kesanga, juga dilaksanakan pecaruan nawa gempang, penyucian dan pembersihan area Gedung Kesenian Bung Karno.

Usai melaksanakan persembahyangan, Bupati I Nengah Tamba mengatakan, sehari jelang hari raya Nyepi, rutin melaksanakan pecaruan mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan banjar. “Hari ini bersama-sama kita melaksanakan pecaruan agung di perempatan Civic Center Kantor Bupati Jembrana dan diikuti oleh setiap desa adat dan kecamatan.”

“Ini bertujuan membersihkan buana agung dan buana alit serta menetralisir unsur-unsur negatif (bhuta) menjadi unsur-unsur positif (dewa), melebur semua perbuatan buruk yang selama ini kita lakukan. Diharapkan dengan adanya pecaruan buana alit buana agung ini dalam memasuki warsa caka 1945 ini kita lebih maju dan sukses serta bisa mensejahterakan masyarakat Jembrana,”ucap Bupati Tamba.

Lanjutnya, Bupati Tamba juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Pecaruan Tawur Kesanga ini juga bersamaan dengan melaksanakan pecaruan terkait peristiwa tenggelamnya anak di area Gedung Kesenian Ir. Soekarno yang terjadi sebelumnya. “Karena lokasi upacaranya juga berdekatan, kita langsung gabungkan upacara pecaruan tersebut, biar bersih semua, karena besok kita sudah memasuki catur brata penyepian. Sehingga seluruh umat hindu saya minta untuk betul-betul melaksanakan catur brata penyepian dengan baik,” ujar Bupati Tamba.

Sementara Ketua Panitia I Wayan Windra menjelaskan bahwa jenis upacara yang digunakan dalam Tawur Kesanga Tahun Caka 1945 ini adalah Bebangkit Caru Manca Kelud Medurga dengan dipuput oleh enam sulinggih. Sementara untuk pecaruan kolam Gedung Kesenian Ir. Soekarno menggunakan upacara Caru Nawa Gempang. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA