by

Tinjau Penilaian Secara Roadshow, Bupati Jembrana: Ogoh-Ogoh Ini Bagus Sekali

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna meninjau pelaksanaan penilaian secara roadshow di lima kecamatan, se-Kabupaten Jembrana, Bali, pada 9-10 Maret. Penilaian ogoh-ogoh tersebut dilaksanakan oleh tim penilaian dari adat, seniman dan Dinas terkait.

Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945, Pemkab Jembrana akan menggelar parade lomba ogoh-ogoh saat pengerupukan di Catus Pata, Jembrana. Menjelang perlombaan tersebut seluruh ogoh-ogoh di masing-masing banjar terlebih dahulu dinilai dan diseleksi oleh tim penilai.

Di sela-sela proses penilaian Bupati Tamba mengatakan bahwa kegiatan peninjauan tersebut untuk memastikan kesiapan para peserta Sekaa Truna-truni serta memastikan langsung proses penilaiannya, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. “Kita sudah melihat langsung bagaimana kreativitas Sekaa Truna-truni dalam membuat ogoh-ogoh, ini bagus-bagus sekali, semangat dan kreativitas ini harus tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan,” ucap Bupati Tamba.

Selain itu, Bupati Tamba selaku pimpinan daerah akan terus mendukung kegiatan budaya seperti ini agar tetap hidup dan lestari di masyarakat, terlebih lomba parade ogoh-ogoh, sebelumnya sempat vakum karena pandemi Covid-19. “Ogoh-ogoh adalah warisan budaya Bali yang harus tetap dilestarikan dan dipromosikan kepada generasi muda, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya, yang sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata budaya,” harap Bupati Tamba.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara (Kadis Parbud) menjelaskan bahwa beberapa hal yang menjadi dasar penilaian diantaranya sebagai berikut:

  1. Keunikan tema.
  2. Komposisi.
  3. Konstruksi.
  4. Anatomi.
  5. Kretifitas.
  6. Ekspresi.
  7. Pepayasan.
  8. Nilai unsur agamanya.

“Adapun sejumlah syarat teknis wajib diikuti oleh seluruh peserta, seperti:

  1. Ogoh-ogoh harus terbuat dari bahan ramah lingkungan.
  2. Memiliki tinggi minimal 3 meter dan maksimal 5 meter.
  3. Progres pembuatan ogoh-ogoh harus sudah mencapai di atas 80 persen.

Demikian beberapa dasar untuk penilaian dan sejumlah syarat teknis yang wajib diikuti oleh seluruh peserta,” jelas Kadis Parbub Anak Agung Komang Sapta Negara.

Anak Agung Komang Sapta Negara menambahkan bahwa sebelumnya tim penilai sudah melakukan seleksi dari total 239 peserta yang mendaftar, menjadi lima besar di setiap kecamatan, selanjutnya penilaian kembali dilakukan menjadi tiga besar di lima kecamatan di Jembrana, akhirnya menjadi 15 peserta. “Hasil seleksi nantinya akan diajukan untuk tampil dalam lomba yang digelar di Catus Pata di depan Kantor Bupati Jembrana pada saat pengerupukan (sehari sebelum Hari Raya Nyepi), bagi yang lolos seleksi akan mendapatkan uang transport tambahan sebesar Rp7 juta,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA