by

Kunjungi Tempat Suci dan Laksanakan Persembahyangan di Pura Sapto Argo Sido Langgeng Blitar

KOPI, Blitar – Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengunjungi tempat suci dan melaksanakan persembahyangan di Pura Sapto Argo Sido Langgeng, yang berlokasi di Desa Tulungrejo Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (3/3/23). Kehadiran Bupati Jembrana disambut hangat puluhan Umat Hindu di Kabupaten Blitar bersama Kapolsek Gandusari, Sekcam Kecamatan Gandusari serta jajaran pengurus PHDI Kabupaten Blitar.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan bahwa Pura Sapto Argo Sido Langgeng tersebut satu dari sembilan pura yang ada di Blitar, saat ini diempon oleh 35 kepala keluarga. Kehadiran bupati sekaligus memberikan semangat bagi Umat Hindu di Kabupaten Blitar yang senantiasa memberikan contoh dalam penerapan toleransi antar umat beragama.

“Terima kasih atas sambutan hangat umat sedharma, pada hari yang baik ini kami diberikan kesempatan untuk bersilaturrahmi, semoga bisa menjadi motivasi kepada Umat Hindu di sini dalam menjalankan swadarmanya serta srada bhakti masing-masing,” ucap Bupati Tamba.

Bupati Tamba juga memuji nilai-nilai toleransi serta kerukunan umat di Blitar, hal itu juga ia terapkan di Kabupaten Jembrana, sebagai pimpinan daerah senantiasa bersikap adil dan mengayomi semua umat. “Tentu saya sebagai bupati berharap pemerintah yang ada di Blitar ini bisa berlaku sama dan senantiasa menjaga toleransi serta kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin baik, apa yang sudah baik ini bisa dijaga, sehingga umat dapat menjalankan persembahyangan dengan khusuk dalam suasana damai,” imbuhnya.

Sementara Lestari selaku Ketua PHDI Kabupaten Blitar menyampaikan terima kasih kepada Bupati Jembrana dan jajarannya yang memberi perhatian kepada kegiatan keagamaan Umat Hindu Blitar. “Terima kasih kepada Bapak Bupati karena sudah berkenan hadir dan atas apa yang sudah diberikan kepada kami, terharu rasanya bisa jauh-jauh dikunjungi ke sini, ini bekal semangat umat sedharma,” ucap Lestari selaku Ketua PHDI Blitar.

Lestari juga menjelaskan bahwa pembangunan pura dimulai sejak tahun 2013, saat ini sedang mengupayakan penyelesaian penataan di Madya Mandala serta Bale Gong. ” Pembangunan selama ini kami lakukan dengan gotong-royong, juga mendapat uluran dari umat sedharma termasuk semeton kita dari Bali,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA