by

Waduk Malahayu Brebes, Objek Wisata Memiliki Keindahan Alam dan Sejarah Legenda

KOPI, Cirebon-Waduk Malahayu adalah sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Seperti waduk lainnya, Waduk Malahayu pada dasarnya berfungsi sebagai sarana irigasi. Namun, seperti halnya waduk pada umumnya, Waduk Malahayu juga merupakan tempat yang cocok untuk beristirahat dari kepenatan aktivitas sehari-hari.

Waduk Malahayu di Brebes luasnya kurang lebih 944 hektar dan merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda. Dibangun oleh Belanda beberapa tahun sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1930. Menurut penduduk setempat, kawasan itu dulunya adalah sebuah desa bernama Cipajang sebelum diubah menjadi bendungan. Cipajang merupakan desa yang melimpah sumber airnya, dan pemerintah Belanda saat itu memutuskan untuk membendung aliran air tersebut, sehingga terjadi relokasi penduduk Cipajang, termasuk kuburan kuno.

Waduk Malahayu berfungsi sebagai sarana irigasi dan sistem pengendalian banjir di wilayah Kabupaten Brebes. Selain itu, bendungan ini juga digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga. Tempat wisata ini menawarkan berbagai fasilitas, antara lain taman bermain anak, kolam renang untuk anak-anak, kapal pesiar, sepeda air, perahu dayung, dan panggung terbuka yang biasa digunakan untuk acara-acara khusus, hal ini yang dikutip dari Sawarna Srikandi.

Di samping itu, di lokasi tersebut juga rutin menyelenggarakan Pekan Wisata, yang menampilkan pentas orkes dangdut sebagai hiburan pada Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, masyarakat sekitar juga sering melaksanakan Sedekah Waduk pada saat Hari Raya tersebut. Fasilitas lain yang tersedia di objek wisata ini meliputi kamar mandi, WC, warung, serta tempat parkir yang sangat luas.

Mengunjungi Waduk Malahayu tidak akan terasa lengkap tanpa kegiatan berkeliling waduk. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menyewa perahu dari penduduk setempat. Pemandangan di sekitar waduk dari tengah-tengah waduk akan terasa sangat berbeda dan mempesona. Di tengah Waduk Malahayu terdapat sebuah pulau kecil yang dulunya lebih luas dan disebut “Nusa” oleh warga sekitar. Pemandangan perbukitan hijau yang mengelilingi Waduk Malahayu akan membuat mata terasa tenang. Ditambah dengan hembusan angin yang menyegarkan wajah.

Untuk mencapai bagian pinggir Waduk Malahayu, Anda terlebih dahulu harus melalui tangga waduk atau tanggul. Saat menjejeri tangga tanggul, Anda akan melihat sebuah pintu pembuangan waduk air di sebelah kanan. Pintu tersebut dibuka jika kapasitas waduk sudah penuh, biasanya saat musim hujan tiba. Suasana di pinggir Waduk Malahayu sangat indah, dengan banyak pohon yang tinggi dan hijau.

Di sekitar Waduk Malahayu, udara terasa lebih sejuk dan banyak dikunjungi wisatawan untuk beristirahat dan bersantai. Beberapa warung yang terdapat di area ini menyediakan minuman dan tikar sewaan. Cuaca yang cerah membuat Waduk Malahayu tampak sangat indah dari berbagai sudut pandang. Langit biru dengan sedikit awan dan gunung yang tampak jelas dari seberang waduk pengayaan pemandangan. Angin bertiup lembut menambah kenikmatan bagi wisatawan yang beristirahat di tepian waduk.

Selain keindahannya, Waduk Malahayu juga memiliki legenda, yaitu tentang makhluk astral berupa reptil yang dikenal sebagai “Ular Untung”. Hingga saat ini, masyarakat sekitar Waduk Malahayu masih mempercayai adanya ular tersebut dan memandangnya sebagai penjaga Waduk Malahayu. Warga Malahayu yang mayoritas hidup mereka tergantung pada Waduk Malahayu sangat meyakini keberadaan ular tersebut. Ada sebuah mitos dalam masyarakat sekitar Waduk Malahayu, bahwa pasangan pengantin baru yang berkunjung ke sana harus mandi muka dengan air Waduk Malahayu.

Menurut legenda, Waduk Malahayu memiliki mitos tentang makhluk astral berupa ular bernama “Ular Untung”. Warga sekitar mempercayai bahwa ular tersebut memang benar ada dan bertugas menjaga Waduk Malahayu. Ada juga mitos di masyarakat sekitar, bahwa pasangan pengantin baru yang berkunjung ke Waduk Malahayu harus membasuh muka dengan air Waduk Malahayu, agar rumah tangga mereka dapat bertahan lama. Oleh karena itu, tak jarang pasangan pengantin baru yang berkunjung ke Waduk Malahayu untuk melakukan tradisi tersebut. Harga tiket masuk ke kawasan objek wisata Waduk Malahayu terbilang murah, yakni sekitar Rp 5.000 untuk kendaraan bermotor dan sekitar Rp 10.000 untuk mobil.

Bagi mereka yang sering bepergian dari Pantai Utara menuju Slawi, Jawa Tengah, jalan alternatif yang dapat ditempuh adalah melalui Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang berada di antara Cirebon dan Tegal, Jawa Tengah. Sebelum sampai di Kota Brebes, dari arah Cirebon, pengendara akan melewati Tanjung, kemudian melakukan belok kanan di Pejagan, yang merupakan jalan alternatif menuju Slawi dan sudah berada di wilayah Jawa Tengah. Waduk Malahayu terletak tepat di selatan Tanjung, sekitar 18 km ke selatan melalui Kersana dan Banjarharjo.

Demikian ulasan singkat mengenai Waduk Malahayu, sebuah objek wisata yang memiliki keindahan alam dan sejarah legenda. Padahal di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, objek wisata ini sangat mudah dijangkau melalui jalan alternatif Pantai Utara. Jangan lupa berkunjung ke Waduk Malahayu saat Anda berada di Jawa Tengah, karena Anda akan merasakan sensasi berbeda dalam menikmati keindahan alam dan sejarah legendaris.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA