by

Wabup Jembrana Laksanakan Persembahyangan Bersama di Hari Tumpek Klurut

KOPI, Jembrana – Pemerintah Kabupaten Jembrana melaksanakan persembahyangan bersama, di Pura Jagatnatha Jembrana, Bali, Sabtu (18/2/23). Persembahyangan tersebut dalam rangka memperingati hari Tumpek Klurut yang jatuh setiap Saniscara Kliwon Wuku Klurut.

Persembahyangan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna bersama ibu, Sekda Kabupaten Jembrana I Made Budiasa, para Asisten, Staf Ahli Bupati, para pimpinan OPD, Kasdim 1617/Jembrana, Majelis Madya, Majelis Alitan, PHDI dan siswa-siswi SMA.

Perayaan hari Tumpek Klurut dengan upacara Jana Kerthi sebagai pelaksanaan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali era baru. Untuk itu secara khusus Tumpek Klurut tersebut dirayakan dalam rangka upacara penyucian Sarwa Tetangguran (gamelan/alat musik) untuk memuliakan Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara untuk menumbuhkan, mengembangkan dan memperdayakan rasa kasih sayang kita terhadap seni, adat dan budaya.

Wabup Patriana Krisna mengajak untuk memaknai hari Tumpek Klurut tersebut sebagai hari kasih sayang, utamanya bagi masyarakat Umat Hindu Dresta Bali. “Klurut atau Lulut dimaknai sebagai kasih sayang, tresna asih atau cinta kasih, karena itu kita wajib untuk meningkatkan dan membangkitkan kesadaran untuk saling mengasihi, saling menyayangi serta memupuk rasa kebersamaan dan persaudaraan,” ucap Wabup Patriana Krisna.

Lanjutnya, Wabup Patriana Krisna mengatakan bahwa pada Tumpek Klurut yang dilaksanakan melalui upacara penyucian Sarwa Tetangguran atau gamelan dan alat-alat musik. Untuk di Kabupaten Jembrana telah secara maksimal berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas atraksi seni budaya dengan instrumen gamelan.

Wabup mengatakan secara skala rangkaian Tumpek Klurut tersebut telah dilaksanakan pergelaran seni, yaitu festival Tari Jembrana yang digelar di panggung terbuka Pura Jagatnatha. Hal tersebut merupakan kolaborasi antara Pemerintah Daerah dengan Sanggar Tari yang ada di Jembrana.

“Dalam hal ini dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jembrana bekerjasama dengan Sanggar Pradnya Swari yang telah menampilkan tari dari ratusan anak-anak yang diantaranya penyandang disabilitas. Saya sangat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Sanggar Pradnya Swari karena telah dengan tulus ikhlas mengabdi kepada anak difabel, sehingga bisa tampil selayaknya anak-anak pada umumnya,” ucap Wabup Patriana Krisna.

Wabup Patriana Krisna menambahkan bahwa adanya suara gong di setiap desa adat adalah indikasi krama desa adat senantiasa hidup dalam keadaan rukun, damai dan harmonis, oleh karena itu Wabup berharap agar pelestarian seni dan budaya terus dilakukan terutama bagi generasi muda. “Saya berharap kepada seluruh masyarakat Jembrana, jangan pernah lalai mengajar dan melatih anak-anak kita untuk megambel dan menari,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA