KOPI, Morowali – Kondisi Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali saat ini sangat memprihatinkan. Betapa tidak, saat ini masyarakat Desa Labota menghadapi beragam masalah lingkungan pasca beroperasinya pengelolaan tambang nikel di wilayah Kecamatan Bahodopi.
Menurut informasi yang diperoleh awak media ini, saat ini wilayah Desa Labota sangat rawan terjadinya banjir. Bukan hanya itu saja, kesehatan masyarakat Desa Labota terancam dengan adanya polusi udara dan maraknya sampah yang berhamburan.
Kepala Desa Labota, Anyar pun sempat mengeluhkan kondisi desa yang ia pimpin sangat memprihatinkan. Pasalnya, banyak keluhan masyarakat yang harus ia tampung, seperti banjir, debu dan sampah.
Dirinya merasa kebingungan. Sebab, masalah yang dihadapi masyarakat Labota dan Kecamatan Bahodopi pada umumnya tidak mendapatkan respon baik dari Pemerintah Daerah khususnya dinas terkait. “Misalnya banjir, dinas PU Morowali dapat memikirkan dibuatnya riol atau saluran pembuangan di sepanjang jalan Trans Sulawesi,” jelasnya.
Lanjutnya, Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Morowali dapat meminimalisir dampak lingkungan seperti polusi udara yang ada di wilayah tersebut. Terlebih, masalah polusi udara, banjir dan sampah bukanlah masalah baru di wilayah ini.
“Untuk perubahan (IMIP) sudah membantu kita mobil sampah, dan sekarang Pemerintah sudah berbuat apa?” ungkap Kades Labot beberapa hari lalu.
Ia berharap, Pemerintah Daerah Morowali tidak tinggal diam dengan apa yang menjadi keluhan masyarakat Labota dan Kecamatan Bahodopi pada Umumnya. (Sukamri)
Comment