by

KSAL Jadi Panglima TNI, Lakdya Muhammad Ali Didukung Jadi KSAL

KOPI, Jakarta – Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Tentu pertahanan negara dan kedaulatan maritim menjadi isu strategis. Hal ini sejalan dengan ditunjuknya KSAL Laksamana TNI H. Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F.A. menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi. Dalam 10 tahun terakhir Indonesia belum berkesempatan lagi memiliki Panglima TNI dari matra laut.

Lantas, kini dinamika mencuat mengenai siapa yang akan menggantikan Yudo sebagai orang nomor satu di TNI Angkatan Laut. Satu diantara nama yang paling mengemuka adalah Laksamana Madya (Laksdya) TNI Muhammad Ali, S.E., M.M. Muhammad Ali adalah perwira tinggi berpangkat bintang tiga dengan usia termuda di TNI AL.

Rekam jejaknya cukup baik. Dia sukses memimpin komando utama (kotama) di TNI AL. Ini membuat Muhammad Ali dianggap mumpuni. Pendapat tersebut disampaikan Khairan Aldhy atau A.M. Khairan, figur muda pelaku industri kreatif. Anak muda ini turut meneliti isu pertahanan nasional di bawah bimbingan mantan Gubernur Akademi Angkatan Laut, Muhammad Ali.

Khairan mengatakan bahwa ia menyaksikan transformasi mengagumkan di internal TNI AL dalam 5 tahun terkini. Kemajuan itu tidak lepas dari peran Laksamana Madya Muhammad Ali.

“Saya ingat betul sejak beliau masih bintang satu kami sudah berdialog di Mabesal. Bahkan dulu bersama Wakasal dan sejumlah pimpinan. Beliau ahli intelijen dan sudah kenyang pengalaman operasi,” ujar Khairan.

Tambahan informasi, Khairan merupakan alumni NYFA Los Angeles, Amerika Serikat, dan mulai tertarik isu pertahanan nasional sejak dididik oleh Dr. Dino Pati Djalal melalui Dino Pati Djalal School of Diplomacy.

PR KSAL

Sebagai seorang nasionalis yang juga akrab dengan dunia showbiz, Khairan mengapresiasi Muhammad Ali yang berwawasan luas dan berharap kedepan TNI AL bisa tereksplorasi seperti US NAVY / SEAL melalui doktrin dan muatan ideologis dalam karya-karya besar yang melegenda.

“PR berat KASAL baru ya implementasi Poros Maritim Dunia dan Blue Waters Navy ya.. perlu kolaborasi semua stakeholder”

Khairan merasa, sudah sepantasnya ini jadi momentum TNI AL, baik secara institusi maupun doktrin maritim dalam konteks sosial budaya bagi seluruh warga negara Indonesia.

“Saya bukan ahli ya, tapi saya jamin ini relevan, kita ingin TNI AL semakin mendapat tempat spesial di hati masyarakat”

Menurut Khairan yang pada awal tahun ini telah sukses merilis retrospektif ‘Merayakan Istiqlal’ dan di launching oleh Wakil Presiden RI.

Senada dengan pernyataan Khairan, sejumlah akademisi dan pengamat militer menilai Muhammad Ali paling berpotensi menjadi Kepala Staf TNi Angkatan Laut. Mengingat ia merupakan Perwira Bintang Tiga termuda di tubuh TNI AL dengan segudang prestasi.

Tetapi publik masih harus bersabar, sebab seperti apa yang telah disampaikan Menteri Sekretariat Negara, Presiden sendiri yang nantinya akan menunjuk KSAL.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA