by

Jelang Peresmian Gereja Bazemba, Sinterklas Tengkorak Muncul Bawa Hadiah dari Bapak KASAD

KOPI, Intan Jaya – Tiga hari berturut-turut, para Ksatria Kostrad yang sedang bertugas di Intan Jaya selalu dihibur oleh suara letusan tembakan dari segala penjuru mata angin. Entah apa maunya para gerombolan KST. Tapi yang pasti, para gerombolan itu hanya berani menyombongkan diri, jauh di hutan-hutan. Selasa (20/12/22).

Namun, suara tembakan yang oleh para Ksatria Kostrad dari Karawang dianggap sebagai petasan penghibur di rangkaian pengunungan tengah Papua, tak menghentikan langkah para prajurit anak buah Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila untuk terus berkarya, demi membahagiakan masyarakat Intan Jaya. Para Ksatria yang berada di sektor timur, pimpinan Lettu Inf Reza Hidayat alias Ronggolawe, hari demi hari menanam di lahan-lahan tidur yang mereka olah. Hasil kebun masyarakat senantiasa diborong habis, demi membantu perekonomian warga kampung Titigi, Dugusiga, Eknemba dan juga Hitadipa.

Yang lebih parahnya, rombongan Lettu Inf Abdul Basyir alias Bos Koper, tak pernah berhenti dari pagi hingga menjelang matahari terbenam, mengejar target demi selesainya pembangunan Gereja Bazemba. Apalagi, di samping dijaga oleh rekan-rekan sesama Ksatria Tengkorak selama bekerja, masyarakatpun turut serta mengambil bagian, dengan berjaga-jaga di tempat-tempat tertentu.

Rabu, tanggal 21 Desember menjadi hari ke-48 Bos Koper, Nursalim, Gatot dan rekan-rekannya membangun Gereja Bazemba. Pembangunan Gereja yang hampir seluruh biayanya didukung oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurrahman, S.E., M.M., telah menjadi buah bibir masyarakat Intan Jaya selama sebulan terakhir ini. Hal ini karena di setiap tempat, Gembala Yakob Sondegau selalu mengumumkan bahwa anak-anak Raja Aibon Kogila sedang membangun Gereja yang telah lama mereka idam-idamkan.

Di luar perkiraan, sejak Rabu pagi hingga sore, warga Bazemba menghibur para prajurit yang sedang menghias Gereja dengan tari-tarian. Hal yang tidak pernah dialami oleh para prajurit sebelumnya. Kebahagiaan warga Bazemba begitu terpancar dari ramainya halaman Gereja dari pagi hingga sore hari. Apalagi menjelang matahari terbenam, Kapten Inf Poltak Siahaan si Panglima Mamba datang dengan tampilan Sinterklas, membawa mimbar kebesaran berikut babi dan sekarung beras untuk perayaan Natal di Gereja Bazemba.

“Laek aja yang berangkat sore ini. Besok kan acara puncaknya. Gue datangnya besok saja. Jangan lupa pakai pakaian Sinterklas. Hadiah Natal dari Bapak KASAD sekalian dibawa. Karena Gereja Bazemba acaranya besok. Sekalian nyicil. Biar kita enggak buru-buru untuk antar ke Gereja lain,” ucap Letkol Ardy si Raja Aibon Kogila saat diskusi bersama Panglima Mamba.

Hujan yang mengguyur Intan Jaya sejak siang hari, tak menyurutkan semangat masyarakat Bazemba. Mama-Mama dan anak-anak menari menyambut kehadiran Sinterklas. Mimbar untuk Pendeta berkhotbah, yang dibuat oleh Sertu Erick dan Serda Sigit tak sanggup diangkat oleh kurang dari sepuluh orang. Sejak diturunkan dari truk, diangkat bersama-sama oleh para Ksatria Tengkorak dan warga hingga ke dalam Gereja, suara khas adat Papua berikut tari-tarian tak ada hentinya. Semua larut dalam kebahagiaan. Bahkan, para Ksatria Tengkorak pun ikut menari bersama warga. Tak peduli Kampak tajam dan panjang yang selalu dipanggul oleh seorang pemuda dalam tariannya.

“Bapak, ini kami dari Satgas Yonif Para Raider 305, memberikan berkat kepada Jemaat di sini. Kami ada titipan uang dari Bapak KASAD, kami beli babi buat jemaat. Nanti Gereja lain juga dapat. Jadi, babi ini sumbangan dari Bapak KASAD. Bamak (beras dan mie instan) dari Bos Koper, Letnan Basyir. Mudah mudahan menjadi berkat. Berkat yang sangat berharga pada Natal ini. Kami hanya memberikan ini, semoga menjadi berkat bagi semua jemaat Gereja Bazemba. Itu saja terima kasih,” ucap Kapten Poltak Siahaan saat menyerahkan berkat Natal untuk jemaat Gereja Bazemba.

“Amakanie. Semoga apa yang Bapak KASAD bersama pimpinan 305, Bapak Kepala Suku Besar pimpinan 305 yang ada di Intan Jaya, kami tidak bisa balas sesuatu. Tetapi, Yang Maha Kuasa saja yang berusaha membalas kebaikan dan uluran tangan dari Bapak-Bapak. Termasuk bangunan besar Gereja ini, kami tidak terima dan tidak buat apa-apa. Tapi semuanya itu dibantu atau dikerjakan oleh TNI yang ada di tempat ini. Atas bantuan dan atas nama jemaat yang ada disini, termasuk masyarakat yang ada di kampung Yokatapa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Tuhan Yesus memberkati atas bantuan yang diberikan,” ucap Gembala Yakob Sondegau kepada Panglima Mamba, dihadapan semua warga.

Jelang Bos Koper dan Letda Julet menyelesaikan kerjaannya, Kapten Poltak bersama Bapa Pater membagi-bagikan topi Sinterklas. Semua berebut dalam kebahagiaan. Bapa-Bapa, Mama-Mama hingga anak-anak minta untuk diberikan. Tak peduli air hujan terus membasahi badan mereka. Semua bahagia bersama para Ksatria, anak-anak Raja Aibon Kogila.

Matahari sudah terbenam, pembangunan Gereja Bazemba akhirnya 100 % terselesaikan. Namun, kebahagiaan warga baru akan dimulai, karena besok Gereja baru nan gagah, bantuan dari Bapak KASAD baru akan diresmikan.

Bahagia selalu masyarakat Intan Jaya, damailah selalu Papua. Para Ksatria Kostrad akan selalu hadir, demi senyum manis seluruh masyarakat Intan Jaya, tanah Papua. (DJ/Penerangan YPR 305)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA