by

Warga Bazemba Ucapkan Terima Kasih kepada KASAD, Pasukan Tengkorak Selesaikan Gereja Sebelum Natal 2022

Intan Jaya – Setelah sempat terhenti beberapa hari karena sebagian besar pasukan Tengkorak berpatroli, menjaga kedamaian Intan Jaya, masyarakat Bazemba akhirnya kembali tersenyum. Para Ksatria Tengkorak kembali mengeroyok Gereja Bazemba agar cepat tuntas, berdiri tegak dan dimanfaatkan oleh masyarakat pada saat perayaan Natal, Rabu (23/11/ 22).

“Inshaallah bahan sudah cukup Komandan. Dengan ketambahan papan yang kita beli sore kemarin, kita sudah lega. Triplek juga dibelikan Bang Poltak sesuai pesanan. Hitungan kami, seminggu sebelum Natal, sudah clear semua,” ucap Letnan Basyir si Bos Koper yang menjadi penanggung jawab pengerjaan pembangunan Gereja Bazemba.

Beberapa hari ke belakang, masyarakat Bazemba dibuat sangat kecewa. Hal ini disampaikan oleh Gembala Yakob Sondegau kepada Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila saat mendatangi Bazemba, kampung dimana para Ksatria Tengkorak bahu membahu bersama warga membangun Gereja. Kecewanya, ditujukan kepada kelompok Undius Kogoya, pentolan KST yang berencana membuat kekacauan di Intan Jaya. Bukan sekedar kecewa, masyarakat bahkan terkesan sakit hati. Demi menjaga prajurit TNI AD yang sedang fokus menyelesaikan pembangunan Gereja, para pemuda ditempatkan di ujung-ujung kampung sampai ke kali, berjaga-jaga, siapa tahu kelompok Undius mencoba mendekat untuk mengganggu. Wujud kecintaannya kepada prajurit yang sedang bekerja, mereka yang berjaga melengkapi diri dengan busur panah.

“Saya sampaikan di atas juga, di Wandoga, waktu Komandan datang. Pak Camat juga bilang, ini TNI sekarang orang baik. Jangan ada ganggu daerah ini. Jadi, harus tenang, aman. Zaki (Zakius Sondegau, anak dari istri kelima Kepala Suku Besar, yang sampai saat ini menjadi salah satu pejabat penting di KST Intan Jaya-Red) juga sudah bilang kepada orang Dani, tidak boleh itu ganggu. Kalo perang, perang betul. Tidak boleh ganggu, ganggu dengan dorang,” kata Gembala Yakob Sondegau, menceritakan penyampaian para tokoh Fam Sondegau kepada masyarakat, sekembali rombongan Raja Aibon dari Wandoga beberapa hari lalu.

Bos Koper, Nursalim, Gatot dan kawan-kawan sejak pagi hingga sore hari bekerja di Gereja. Masyarakat yang bisa, ikut membantu. Mama-mama menyiapkan bekal makan dan minum. Semua bersama-sama. Saat siang, para prajurit dan masyarakat makan bersama-sama. Bekal yang dibawa oleh prajurit dan makanan yang disiapkan oleh warga, dinikmati bersama. Tidak ada perbedaan antara mereka. Semua serasa satu keluarga besar. Saat prajurit yang beragama Islam menunaikan ibadah shalat dhuhur, warga bersama prajurit lain yang menjaga. Terlihat jelas, anak cucu keturunan Kepala Suku Besar Mendiang Oktavianus Sondegau sangat sayang kepada para Ksatria Tengkorak.

Sebelum berkeliling untuk melihat perkembangan pembangunan sekaligus menyapa prajurit yang bekerja, Raja Aibon Kogila menyampaikan kepada Gembala Yakob dan beberapa tokoh masyarakat Bazemba bahwa dukungan pembangunan Gereja bukan semata-mata dari pasukan Kostrad yang saat ini berada di Intan Jaya. Namun, sebagian besar merupakan bantuan dari Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurrachman, SE., MM. Selain itu, teman-teman seangkatan Raja Aibon, ARUPADATU, juga mengirimkan uang untuk tambahan membeli bahan bangunan. Bahkan prajurit yang berada di Karawang serta keluarga yang berada di Sumatera Utara dan Kalimantan juga turut serta menyisihkan rejekinya, demi segera tuntasnya pembangunan Gereja Bazemba.

“Jadi, ini bukan hanya kita saja yang punya uang, tetapi teman-teman. Dari teman-teman kita yang di luar sana, teman-teman dari Medan, itu sumbang uang juga. Teman-teman yang sekarang ada tinggal di asrama juga ada, teman-teman angkatan saya juga. Jadi, saya kan dulu selesai sekolah tentara tahun 2004. Jadi, teman-teman saya angkatan 2004, juga ikut nyumbang juga. Begitu bapak. Jadi semua-semua ikut. Teman-teman yang ada, provost di asrama ikut juga. Teman-teman saya Komandan di tempat lain, ada ikut nyumbang. Jadi semua ikut. Puji Tuhan semua ikut. Kemudian ini juga, saya dapat titipan dari Bapak Kasad, beliau membantu banyak. Jadi kita kumpul dikit-dikit, Bapak KASAD bantu banyak,” cerita Raja Aibon Kogila kepada Gembala Yakob dan warga lain.

Nampak raut wajah senang campur terharu dari para tokoh Bazemba mendengar cerita Raja Aibon. Begitu baiknya orang-orang yang jauh dari kampung halaman mereka, tanpa ragu-ragu membantu membangun Gereja yang mereka idam-idamkan.

“Kami juga, dalam hal ini Bapak KASAD, atas dorongan, atas support, yang luar biasa datang, walaupun Bapak tinggal jauh di Jakarta sana, tapi bisa melihat ke daerah gunung sini, terutama di dusun kami, di dusun Bazemba ini, dapat menjangkau. Bapak Jenderal Dudung yang sangat-sangat membantu kami, yang luar biasa, kami sampaikan terima kasih banyak. Tuhan juga memberkati Bapak di Jakarta. Amakanie Bapak,” Gembala Yakob Sondegau mewakili warga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Staf Angkatan Darat.

Sebelum pamit meninggalkan lokasi Gereja, Raja Aibon dan rombongan bersama keluarga besar Sondegau menyempatkan diri untuk melihat makam mendiang Oktavianus Sondegau, sang Kepala Suku Besar. Atas persetujuan dari anak-anak Kepala Suku, Raja Aibon langsung memerintahkan Bos Koper untuk merencanakan perbaikan bangunan yang melingkupi kuburan. Hal ini dilakukan sebagai penghormatan kepada Sang Kepala Suku. Apalagi, terbentuknya Kabupaten Intan Jaya, sebagaimana cerita Gembala Yakob, tidak lepas dari usaha dan kerja keras sang Kepala Suku Besar yang meninggal pada 5 Juli 2021 lalu.

Di akhir pertemuan, setelah merencanakan pekerjaan nanti di lokasi kuburan sang Kepala Suku Besar, Bapak Jan Sondegau yang merupakan calon Kepala Desa Bazemba berkata, “Jadi benar Bapak, semua orang, bantu masyarakat, duka, semua itu Bapak turun. Jadi, mereka senang. Bapak tugas di sini ini, semua orang senang. Saya kasih tau, terus terang. Jadi masyarakat lihat Bapak itu senang sekali. Kemarin Bapak bawa kayu di sana itu, semua lihat, semua senang. Itu Bapak Kepala Suku Shonobi Besar, dari ujung sampai bawah itu, ini Bapak. Jadi, mereka senang. Semua cerita.” (DJ/Penerangan YPR 305)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA