by

Hadiri Pemetaan Udara oleh Gerakan Fly For Humanity, Wabup Jembrana: Kita Bergerak Berbasis Data

KOPI, Jembrana – Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna menghadiri Pemetaan Udara oleh Gerakan Fly For Humanity bekerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Penerbangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Universitas Udayana, dan BPBD Provinsi Bali, Selasa (1/11/2022). Pemetaan udara tersebut bertujuan untuk mengetahui peta dampak kerusakan akibat bencana banjir bandang.

Sebelumnya cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Kabupaten Jembrana pada (17/10/2022 ) lalu, banjir bandang tersebut menerjang sejumlah titik di wilayah Kabupaten Jembrana. Berdasarkan informasi dari BPBD Bali, banjir bandang juga melanda sejumlah desa di empat kecamatan, yang menyebabkan banyak hunian warga yang rusak, serta menghanyutkan warga yang terseret arus banjir.

Dampak banjir bandang yang terjadi di Jembrana menimbulkan dampak di sejumlah wilayah. Salah satu wilayah dengan tingkat kerusakan paling parah adalah Desa Penyaringan dan kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, yang berada di sepanjang daerah aliran sungai Bilukpoh.

Saat ditemui awak Media Pewarta Indonesia, Rabu (2/11/2022) salah satu penggagas gerakan Fly For Humanity Septian Firmansyah mengatakan bahwa penanggulangan bencana yang dilakukan adalah pemetaan udara daerah terdampak banjir bandang dengan menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau yang lebih dikenal dengan istilah drone. Dari hasil foto drone diestimasikan luasan areal yang terdampak banjir bandang tersebut mencapai seluas 600 hektare daerah aliran sungai Bilukpoh.

“Kita menggunakan drone dengan resolusi tinggi, serta foto dan video untuk arsip kebencanaan di sepanjang sungai Biluk poh. Foto udara dari hulu ke hilir sampai di Banjar, terakhir di Bilukpoh, dengan dua kali terbang menggunakan Fixed Wing UAV, Tim ini berhasil memetakan area terdampak banjir bandang seluas 600 hektar,” ucap Septian Firmansyah.

Lanjutnya, penggagas gerakan Fly For Humanity Septian Firmansyah menambahkan bahwa hasil pemetaan tersebut nantinya dapat digunakan untuk melakukan analisis dampak banjir bandang, untuk membantu tim respon bencana dalam melakukan aksi yang tepat. Selain hal tersebut juga dapat digunakan untuk mitigasi bencana.

“Pemetaan dampak banjir bandang ini diharapkan dapat membantu tim respon dalam melakukan aksi yang tepat, terukur. Harapan kami juga dapat menjadi dokumentasi kebencanaan, dan tentunya dapat menjadi landasan upaya pengurangan risiko bencana ke depannya,” imbuhnya.

Sementara Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan bahwa dari hasil foto udara, pemerintah daerah memiliki gambaran pasca bencana. Ke depan pemerintah bersama jajaran telah memilki langkah strategis untuk penanggulangan bencana banjir dari data yang dimiliki.

“Data ini dapat digunakan untuk perencanaan dan penaggulangan bencana, sehingga kita bergerak berbasis data,” ucap Wabup Patriana Krisna. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA