by

Amakanie Cafe, Pojok Sempit Bikinan Prajurit Kostrad Beri Kebahagiaan Warga Intan Jaya Papua

KOPI, Intan Jaya – Ide pembuatan fasilitas hiburan dan media Broadcast On Air dari Kapten Inf Anwar, si Bos Holomama ternyata membawa berkah bagi masyarakat Intan Jaya, Papua, Senin (31/10/22).

Setelah dua pengeras suara dipasang di atas pohon di Pos Mamba, suasana Intan Jaya yang awalnya sunyi tanpa kebisingan, menjadi semarak dengan terdengarnya lagu-lagu Nasional, lagu Daerah serta lagu Rohani saudara-saudara Kristiani. Awalnya, beberapa masyarakat kaget dengan pemutaran lagu-lagu tersebut. Ditambah lagi, informasi yang diterima oleh Raja Aibon Kogila, ada secuil warga yang tidak senang dengan pemutaran lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu nasional lainnya di IntanJaya.

Didasari informasi tersebut, Letkol Inf Ardiansyah selaku orang tua dari semua prajurit Kostrad di Intan Jaya, selalu mengingatkan seluruh anak buahnya agar selalu siaga waspada, apalagi pada saat lagu-lagu diperdengarkan kepada masyarakat. Hal ini karena jika sewaktu-waktu terdengar bunyi tembakan gangguan, maka akan sukar diketahui darimana arah dan sumbernya.

Bos Holomama dengan kreasinya, memanfaatkan keberadaan Posramil Holomama yang tidak jauh dari Kampung Bulapa, Galunggama, Mimitapa dan Holomama untuk memberikan fasilitas hiburan, sekaligus menjadikan Amakanie Cafe sebagai wahana Komunikasi Sosial (Komsos) dengan masyarakat. Tidak hanya itu, doktrinasi melalui sarana audio, jika dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan, diharapkan dapat menanamkan atau bahkan meningkatkan rasa Nasionalisme masyarakat Papua, khususnya di IntanJaya.

Pelayanan kesehatan gratis, pangkas rambut, mengajari anak-anak sepulang sekolah, juga kesempatan berteriak dengan bernyanyi dan menari bersama, menjadikan Amakanie Cafe sebagai tempat singgah baru bagi masyarakat. Setiap hari pasti ada yang datang. Tidak hanya anak sekolah, orang dewasa pun tanpa rasa takut dan sungkan, berbaur dan menyatu dengan prajurit Kostrad dari Karawang.

“Pemutaran lagu, barengin sama yang di Mamba, biar serentak. Tapi, waktunya yang diacak. Protapkan tiga jenis lagu. Awali dengan Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu nasional, terus lagu rohani, terakhir lagu Daerah. Yakinkan sebelum lagu diputar, prajurit tingkatkan kewaspadaan, karena sedikit tidak, suara yang keras akan menghambat pendengaran untuk hal lain,” perintah Raja Aibon kepada Anwar setelah peresmian Amakanie Cafe pada tanggal 21 Oktober lalu.

Setiap hari, Amakanie Cafe sebagai fasilitas hiburan dan Broadcast On Air beroperasi dengan diawali salam hangat kepada warga. Senin, 31 Oktober 2022, Praka Zayyin yang biasanya menjadi penyiar, melanjutkan salamnya dengan memutar lagu Kebangsaan Indonesia Raya, sebagai ciri mengawali hari, sekaligus untuk menanamkan rasa cinta kepada tanah air.

Dari pengamatan selama sepuluh hari ke belakang, diketahui bahwa anak-anak sangat haus akan hiburan, apalagi fasilitas seperti Amakanie Cafe baru pertama kalinya dilihat dan dirasakan oleh mereka. Bahkan, kalangan dewasa pun mulai merasakan manfaat dari keberadaan Amakanie Cafe bikinan Prajurit Kostrad ini.

Josua Meisani, siswa SD Yokatapa dari Kampung Holomama dengan riang menerima tantangan bernyanyi di depan teman-temanya. Tidak ada rasa canggung sedikitpun. Sebelum bernyanyi, oleh Zayyin dan teman-teman prajurit Kostrad lainnya, anak-anak juga diajari berhitung dan membantu cara mengerjakan PR.

Selepas belajar, mereka diberi kebebasan untuk meluapkan ekspresinya. Mereka bernyanyi secara bergantian. Setelah bosan bernyanyi, anak-anak meminta diputarkan lagu daerahnya, untuk mengiringi mereka menari.

Anike Kobogau dan teman-temanya menari sambil tersenyum dan tertawa. Bahagia sekali anak-anak Papua, saudara kecil para Ksatria Kostrad. Si adik Yuspen bahkan tanpa ragu meminta untuk digendong oleh Om Tentara. Serasa di Kampung sendiri.

Kepada Raja Aibon Kogila, Anwar menyampaikan, “Mereka terlihat asik dan senang disediakan fasilitas hiburan seperti ini. Setiap hari, ada saja yang datang, minta ditangkap rambutnya, diputarkan lagu, diberikan mic untuk bernyanyi, ada juga yang meminta untuk diobati.

Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan, kecuali makan kepala sendiri. Apalagi dibarengi dengan niat tulus, bekerja keras dengan cerdas, Insya Allah, TNI sebagai ujung tombak negeri di Intan Jaya tanah Papua akan semakin dicintai, masyarakat akan semakin bahagia dan sejahtera. (DJ/Penerangan YPR 305)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA