KOPI, Jembrana – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember, Jawa Timur, yang ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Kepala Puslitkoka Indonesia, Dini Astika Sari, bertempat di Aula Rapat Puslit Kopi & Kako Indonesia Jember, Jawa Timur, pada Rabu (12/10/2022). Kerjasama tersebut bertujuan untuk menguatkan keberadaan kakao sebagai komoditi unggulan di Kabupaten Jembrana.
Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Disamping itu kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan industri.
Usai penandatangan MoU tersebut Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang didampingi Asisten II, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya beserta kepala OPD terkait melihat secara langsung bagaimana ekosistem yang sudah terbentuk dengan baik. Mulai dari pembibitan, pengolahan hingga menjadi produk yang sudah jadi.
Selain itu, bupati juga melihat langsung bibit kakao yang akan diambil dari Puslitkoka untuk meningkatkan produksi kakao di Jembrana. Bibit kakao yang diambil oleh Pemkab Jembrana tersebut sebanyak 50 ribu bibit kakao yang pendanaannya bersumber dari APBD, dan sisanya sebanyak 300 ribu bibit kakao dapat dari bantuan Kementerian Pertanian.
“Bibit itu akan disalurkan kepada para petani kakao Jembrana untuk mewujudkan Kabupaten Jembrana sebagai daerah penghasil kakao di dunia, oleh karena itu kita bekerjasama dengan Puslitkakao untuk memperbanyak bibit kakao dan akan disalurkan ke Jembrana. Tentunya bibit yang kita ambil adalah bibit dengan varietas unggul yaitu tahan dengan penyakit,” ucap Bupati Tamba.
Bupati Tamba merasa bersyukur bahwa kakao Jembrana dilirik oleh buyer-buyer dunia yaitu datang langsung ke Jembrana, hanya saja bupati masih melihat kekurangan dari sisi itu. “Kita belum mempunyai supply yang optimal, kalau dari sisi aroma kita sudah juara, untuk kebutuhan ekspor terus meningkat, sehingga dengan bekerjasama ini kita harapkan produksi semakin optimal, tentunya dari bibit varietas unggul dapat menghasilkan kakao berkualitas juara,” ungkap Bupati Tamba .
Lanjutnya, Bupati Tamba mengungkapkan kekagumannya terhadap apa yang di lihat di Puslitkoka Indonesia tersebut, di samping menjadi pusat penelitian juga sebagai wahana agrowisata. Oleh karena itu bupati menginginkan hal tersebut seperti ini dapat diterapkan di Kabupaten Jembrana apalagi kakao Jembrana sudah dikenal oleh dunia dan sebagai persiapan menyambut Jembrana emas tahun 2026.
“Astungkara (mudah-mudahan) dari kerjasama ini dapat menghasilkan dengan baik untuk mendukung Jembrana emas 2026. Dengan menghasilkan produk kakao berkualitas baik, dari kualitas dan aroma, termasuk kuantitasnya, kita akan suguhkan cokelat kepada para tamu yang datang ke Jembrana,” ungkap Bupati Tamba.
Sementara Kepala Puslitkoka Indonesia Dini Astika Sari mengatakan bahwa kerjasama dengan Pemkab Jembrana tersebut merupakan suatu kehormatan, agar bisa terus bersinergi. “Bagi kami kerjasama ini merupakan sinergi yang luar biasa, dan komitmen bersama untuk membangun petani kakao mandiri di Jembrana,” ucap Kepala Puslitkoka Indonesia Dini Astika Sari. (AM)
Comment