KOPI, Jakarta – Hasil polling secara global yang dilakukan Gallup selaku lembaga konsultan dan analisa dari AS merilis survei terbaru terkait hukum dan ketertiban, Indonesia menempati peringkat lima di dunia, Jumat (28/10/22). Peringkat tersebut didasarkan pada persepsi masyarakat terhadap kinerja kepolisian setempat.
Survei tersebut bertajuk ‘Global Law and Order 2022’. Meski laporan itu dirilis pada Oktober 2022, surveinya dilakukan pada 2021, seperti dilansir dari detik.com. Indeks Hukum dan Ketertiban Gallup menggunakan empat pertanyaan untuk mengukur orang rasa aman dan pengalaman terhadap kejahatan dan penegakan hukum.
Adapun empat pertanyaan tersebut adalah:
-Di kota atau daerah tempat Anda tinggal, apakah Anda memiliki keyakinan terhadap kepolisian setempat?
-Apakah Anda merasa aman berjalan sendirian di malam hari, di kota atau daerah
tempat Anda tinggal?
-Dalam 12 bulan terakhir, apakah Anda punya uang atau properti yang dicuri atau ada anggota keluarga lain menjadi korban pencurian?
-Dalam 12 bulan terakhir, apakah Anda pernah diserang atau dirampok?
Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan saat wawancara dengan hampir 127.000 orang dewasa di lebih dari 120 negara dan wilayah pada tahun 2021. Lalu berapa skor Polri?
Berikut ini skor yang diperoleh:
- Singapore 96
- Tajikistan 95
- Norwegia 93
- Swiss 92
- Indonesia 92
- Mesir 92
- United Arab Emirates 92
- Finlandia 91
- Islandia 91
- Portugal 91
Skor ini mencerminkan adanya peningkatan di Indonesia, di mana kepercayaan naik menjadi 90% setelah tenggelam menjadi 81% pada tahun 2020 usai polisi melakukan kekerasan terhadap para demonstran. “Indikator yang sebelumnya membuat persepsi masyarakat terhadap kepolisian Indonesia turun disebabkan adanya peristiwa penanganan demonstrasi yang masih dalam kategori penanganan keras,” jelas laporan Gallup.
Kinerja positif kepolisian Indonesia dalam laporan Gallup Global Law and Order Index tahun ini, juga mencatatkan adanya 2 negara di Asia Tenggara, yakni Singapura dan Indonesia, di posisi 5 besar dunia memberikan dukungan bagi kondusifnya keamanan kawasan.
“Asia Tenggara adalah rumah bagi kenaikan kepercayaan terbesar pada tahun 2021 —naik empat poin dari 78% menjadi 82%— dan memimpin semua wilayah lain dalam ukuran ini,” demikian dijelaskan dalam laporan Gallup.
Lebih jauh, lembaga yang berkantor di Washington DC Amerika Serikat ini mencatatkan bahwa peningkatan index yang dialami Singapura, menjelaskan masyarakat di negara tersebut memiliki persepsi kepercayaan yang tinggi pada polisi mereka. Persentase kepercayaan di angka 93 persen.
Sementara itu, penurunan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian terjadi di Amerika Utara, yang juga merepresentasikan turunnya angka kepercayaan secara umum di AS. Rangkaian peristiwa penegakkan hukum dengan menggunakan kekerasan.
“Hampir tiga dari empat orang Amerika (74 persen) pada tahun 2021 mengatakan mereka yakin dengan polisi setempat mereka. Angka itu turun dari posisi 82 persen pada tahun 2020,” katanya. (DJ)
Comment