by

Ciputra Artpreneur : Hendra Gunawan

KOPI, Seni – Ciputra Artpreneur dibuat untuk mewujudkan keinginan Pak Ir. Ciputra, untuk membuat kompleks kesenian guna memamerkan benda-benda seni yang indah. Selain dikenal sebagai begawan properti, Ciputra dikenal luas sebagai seorang yang punya ketertarikan pada dunia seni.

Ia seorang kolektor seni yang antusias. Ciputra begitu jatuh cinta dengan dunia seni. Menurutnya, yang namanya seni tidak hanya dinikmati sendiri, tapi harus disebarkan kepada semua orang.

Artpreneur merupakan gabungan dari kata “art” dan “entrepreneur”. Art mengandung nilai ekspresi manusia yang dituangkan ke dalam bentuk visual, sementara entrepreneur adalah kegiatan manusia yang mengolah sumber daya supaya nilainya menjadi bertambah. Bila digabungkan terdapat definisi kesenian dan kewirausahaan, di mana kegiatan manusia khususnya bidang kesenian meningkatkan kesejahteraan pelaku industri terkait.

Sekitar tahun 1980-an Ciputra bertemu pertama kali dengan Hendra Gunawan. Dia langsung kagum dan mengoleksi puluhan lukisan milik Hendra. Sosok maestro Hendra Gunawan begitu membekas di hatinya.

Demi mendedikasikan kiprah pelukis yang mendekam di bui selama 13 tahun tanpa pengadilan, Ciputra mendirikan museum dan memajang karya-karya Hendra Gunawan.

Tahun 2018 menjadi momen terpenting bagi hari jadi Hendra. Ciputra Artpreneur menggelar serangkaian acara termasuk dua pameran bergengsi yang salah satunya memamerkan 32 koleksi lukisan pribadi Ciputra, karya Hendra Gunawan.

Mengenal Hendra Gunawan sejak masih hidup, Ciputra membagikan kenangannya tentang sosok sang maestro. Ia terbilang satu-satunya kolektor yang paling banyak mengoleksi lukisan-lukisan Hendra Gunawan.

“Saya berkenalan dengan Hendra Gunawan jauh sebelum Beliau dipenjara. Di tahun 1962 saya melihat lukisannya dan bukan main terkejut. Jiwa dan fisiknya seperti bersatu, bukan main lukisan ini. Begitu saya dapat uang, saya beli lukisan. Lukisannya masih murah tapi gaji saya juga masih sedikit,” tutur Ciputra berapi-api saat menceritakannya dalam video yang diputarkan, di perayaan ‘100 Tahun Hendra Gunawan’ di Ciputra Artpreneur.

Saat mendekam di bui, tak banyak kolektor maupun teman sejawat Hendra yang berani mendekatinya. Ketika keluar dari bui, Hendra mengatakan ingin bertemu dengan Ciputra dan ia pun mengiyakannya.

Ketika duduk di bawah pohon, Hendra menceritakan masa-masa menjual lukisan dari pintu ke pintu hingga dikejar anjing. Sampai susah payah mendirikan sanggar seni.

Ketika Ciputra menyambangi kediaman Hendra dan istri keduanya Nuraeni di Bali, ia terkejut lantaran di dalam rumah sama sekali tak ada lukisan. Menurut penuturan, ayah dari Rina Ciputra Sastrawinata itu sebanyak 30 lukisan digadaikan ke pihak bank.

Tidak tega melihat mata temannya yang terlihat sayu dan sudah tidak mengenal dirinya, akhirnya Ciputra menebus lukisan-lukisa itu. Lalu dipamerkan di Pasar Seni Ancol, tapi tidak ada yang laku. Mungkin karena harga dan peminatnya yang masih kurang.

Dari situ, Ciputra bertekad untuk mendirikan museum Ciputra Artpreneur dan memajang karya-karya Hendra Gunawan. Ia mengaku sangat mengagumi bahkan mencintai karya pelukis ‘Pengantin Revolusi’ tersebut.

berita ini dimuat dalam Youtube https://www.youtube.com/watch?v=Gj0sTKO20sw&t=12s

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA