by

Bertopah, Pemusik Sasando Berbakat

KOPI, Jakarta – Baru-baru ini saya (penulis-red) berkesempatan mewawancarai seorang pemain alat musik tradisional Sasando yang berasal dari NTT, yaitu Bertopah. Dia merupakan salah satu finalis ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB). Seperti dapat dilihat di layar kaca oleh pemirsa seluruh Indonesia, Berto mampu menunjukan bakatnya dalam memainkan alat musik tradisional Sasando, dan amat mahir bermain alat musik Sasando.

Berto mengatakan dia diperkenalkan dan diajarkan oleh sang ayah agar dapat mahir dalam memainkan alat musik tradisional Sasando. Apalagi kakaknya juga sudah mahir memainkan alat musik tradisional Sasando, sehingga dapat mengembangkan bakatnya dengan baik.

Bertopah mengisahkan dirinya belajar bermusik Sasando dari sang ayah sejak dia masih usia kanak-kanak, yakni sejak usia 6 tahun. Lebih lanjut Berto mengatakan dirinya sangat terinspirasi dari sang ayah agar bisa memainkan alat musik tradisional Sasando.

Kemudian melalui ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) Berto pun kini dikenal luas sebagai pemain alat musik tradisional Sasando. Berto dengan bakat bermusik Sasandonya tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga kondang hingga ke mancanegara.

Sasando dan Sejarahnya

Sebagaimana dikutip dari detik.com, Sasando adalah alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasando merupakan alat musik berdawai yang dimainkannya dengan cara dipetik dengan menggunakan jari. Alat musik Sasando memiliki suara yang sangat khas dan dikenal hingga seluruh dunia. Berikut adalah penjelasan alat musik Sasando yang dikutip dari laman Kabupaten Rote Ndao:

Menurut cerita yang beredar, Sasando bermula dari kisah Sangguana, seorang pemuda yang terdampar di Pulau Ndana dan jatuh cinta dengan putri Raja. Mengetahui Sangguana jatuh cinta terhadap putrinya, sang raja memberikan syarat kepada Sangguana. Ia harus membuat alat musik yang berbeda dari musik lainnya.

Suatu hari, pemuda Sangguana pun bermimpi. Di dalam mimpi tersebut ia sedang memainkan alat musik yang berbentuk indah dan memiliki suara yang merdu. Kemudian Sangguana membuat Sasando dan diberikan kepada sang raja. Sang raja lalu mengijinkan Sangguana, menikahkaan putrinya dengan Sangguana. (Johanna Tasha)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA