by

Anak-anak Mamba Ucapkan Terima Kasih kepada Bapa Pater

KOPI, Intan Jaya -“Mana Bapa Pater?” selalu itu saja yang pertama kali keluar dari mulut anak-anak Mamba. Betapa bahagianya anak-anak Mamba saat ini. Sudah tidak ada rasa sungkan apalagi takut untuk bertemu dan bersenda gurau dengan para Ksatria Tengkorak.

Namun demikian, biarpun ada banyak Ksatria di sekitarnya, tetap saja Bapa Pater yang dicari. “Tunggu sebentar ya, Bapa Pater sebentar lagi sampai,” jawab Kapten Inf Suryo, Pasiops Satgas YPR 305/Tengkorak kepada anak-anak, Selasa (18/10/22).

Meskipun Lettu Inf Jeffry, Pasi Intel Satgas menyampaikan kepada anak-anak bahwa sudah ada Raja Tengkorak yang saat ini bersama mereka, namun tetap saja mereka harus bertemu Bapa Pater. Pokoknya semua Bapa Pater.

Demi menyenangkan hati mereka, sembari menunggu Bapa Pater, Suryo, Jeffry dan Imam menunjukkan buku-buku gambar, mewarnai dan bacaan yang memang sudah disediakan di lemari Kelas Lapangan Pos Mamba. “Ini buat saya, ini punya saya,” itulah kalimat yang terucap oleh Ria Sani, Putri Sani dan teman-temannya sambil berebut buku di lemari.

Ketika semuanya selesai memilih buku masing-masing, Lettu Inf Imam Sembiring memberikan spidol warna, kemudian meminta mereka membaca buku yang diambil. “Saya tidak bisa baca. Nanti kelas 3 (tiga) baru bisa baca. Sekarang masih kelas 2 (dua),” jawab Ria Sani dengan polosnya.

Ketika Ria Sani bersama keempat temannya asyik menggambar, tibalah Bapa Pater di Pos Mamba. Letda Inf Syaefulloh bersama Tim, baru kembali dari tugas Komunikasi Sosial (Komsos) di seputaran pasar Sugapa. Nampak bersama rombongan Bapa Pater turun Stefanus Sani, teman sekelas Ria. Anak-anak langsung datang menghampiri Bapa Pater sambil melaporkan bahwa mereka sedang menggambar.

Putri Sani menggambar rumah, kandang ayam dan bendera Merah Putih. Ria banyak menggambar bunga. Raison yang menggambar Rumah Merah Putih dan Bendera Merah Putih, menunjukkan dengan lantang hasil gambarnya kepada Bapa Pater.

Raison melapor kepada Bapa Pater bawa dia tidak kebagiaan spidol warna merah, juga belum diberikan kalung rosario. Dengan kebapaan, Bapa Peter menjawab, “Iya, nanti saya kasi.”

Sambil menunggu sedianya makan siang, anak-anak menggambar dan mewarnai dengan ditemani oleh Bapa Pater dan para Ksatria Tengkorak lainnya, termasuk juga Letkol Inf Ardy, sang Raja Tengkorak alias Raja Aibon Kogila.

Sambil bercanda di sela-sela mendampingi anak-anak menggambar, Ardy mengatakan, “Saya cemburu dengan Bapa Pater. Semua Bapa Pater. Semua senangnya sama Bapa Pater, bukan sama Raja Aibon.”

Kebersamaan anak-anak Intan Jaya siang hari ini ditutup dengan makan siang didampingi Bapa Pater. Tidak lupa, Bapa Pater memberikan kalung rosario untuk Raison dan Stepanus karena mereka berdua belum sempat diberikan sebelumnya. Gula-gula kaki dan Cokelat Beng-Beng yang diberikan Bapa Raja dimasukkan ke noken untuk dibawa pulang ke rumah.

Bahagia selalu anak-anak Intan Jaya. Bahagia selalu para Ksatria Tengkorak. “Terima Kasih Bapa Pater!” (DJ/Penerangan YPR 305)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA