KOPI, Jembrana – Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna turun langsung melakukan peninjauan bersama Tìm Satgas Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku ke Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, Bali, Kamis (1/8/2022). Peninjauan tersebut bertujuan untuk memantau langsung proses SOP dan kendala yang ada.
Untuk mengantisipasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Jembrana Wabup melakukan peninjauan ke Pelabuhan Gilimanuk untuk memastikan pengawasan dapat berjalan dengan lancar. Dalam peninjauan tersebut Wabup Patriana mengecek spraying disinfektan kepada setiap kendaraan yang masuk Bali.
Wabup Patriana Krisna mengungkapkan bahwa dalam mengantisipasi penyebaran PMK, jajarannya telah melakukan berbagai langkah bersama tim Satgas penanganan PMK. “Saya hari ini datang ke Pelabuhan Gilimanuk untuk memantau langsung seperti apa proses dan SOP nya serta kendala yang dihadapi selama ini.”
“Adapun untuk pengawasan di Pelabuhan Gilimanuk sudah ada tim Satgas yang merupakan satu kesatuan untuk memantau dan memberikan tindakan serta solusi terhadap langkah-langkah dalam penanggulangan PMK,” ungkap Wabup Patriana Krisna.
Wabup Patriana Krisna juga menambahkan bahwa dalam pencegahan PMK ini berkaitan dengan lalulintas hewan ternak yang sementara masih dilarang masuk ataupun keluar Bali. “Seperti kita ketahui Pelabuhan Gilimanuk merupakan pintu masuk Pulau Bali, apabila terjadi sesuatu hal maka Bali juga akan berimbas dampaknya.”
“Dengan demikian kita harapkan kerjasama yang baik antara Kepolisian, Dinas terkait dan tim Satgas penanganan PMK untuk mencegah keluar masuknya hewan ternak, hal ini sesuai dengan aturan yang melarang keluar masuknya hewan yang berpotensi PMK antar pulau. Semoga PMK ini bisa cepat teratasi, sehingga perekonomian dapat normal kembali,” harap Wabup Patriana.
Sementara Kadis Peternakan dan Pertanian I Wayan Sutama mewakili Ketua Satgas penanggulangan PMK mengatakan bahwa untuk penanggulangan PMK di Kabupaten Jembrana sudah bergerak sesuai dengan SOP. “Apabila di lapangan ditemukan kasus PMK, maka kita langsung melaksanakan isolasi, eradikasi, aplikasi spraying desinfektan dan vaksinasi, Adapun alokasi vaksin di Kabupaten Jembrana kita sudah menerima dan sudah diaplikasikan sebanyak 16.500 ekor sapi” ucap I Wayan Sutama.
“Kita terus bergerak dengan sepuluh tim untuk penanganan PMK ini, dan kita berharap kasus yang ada di lapangan yang terus melanda jangan sampai ada kasus baru. Yang jelas untuk Kabupaten Jembrana sudah kita laporkan melalui exsiknas sebanyak 34 kasus dan 32 untuk pemotongan bersyarat,” pungkasnya. (AM)
Comment