by

Kinerja Direktur RSUD Liun Kendage Mendapat Sorotan, Pj Bupati Perlu Evaluasi

KOPI, Sangihe – Kinerja Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liun Kendage Kepulauan Sangihe mendapat sorotan dan dipertanyakan, Pj Bupati perlu mengevaluasinya. Jabatan seorang Direktur memang sangat berat, banyak hal yang dikerjakan. Mulai manajemen proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Seharusnya cara itu juga Beliau lakukan di ruangan pasien, memerintahkan stafnya untuk mengontrol keadaan, misalnya AC rusak atau lain sebagainya. Ternyata hal itu terlewatkan, nyatanya ada salah satu ruangan menurut nara sumber bahwa AC diduga rusak, air langsung menetes dari AC ke lantai di ember. Mungkin saja ada di ruangan lain hal serupa, yah, mudah-mudahan hanya di satu ruangan.

“Kami alami sendiri, air dari AC menetes langsung ke ember yang ada di lantai, membuat lantai basah dan membahayakan pasien dan penjaga juga perawat jika terpeleset. Seharusnya dari AC melewati selang menuju ember, supaya tidak ada air yang merembes ke lantai,” tutur narasumber yang enggan namanya disebutkan.

Lanjutnya, “Pernah juga saya mendapatkan kendaraan roda dua, diduga milik tenaga medis dan pengunjung, mondar-mandir di area tempat pejalan kaki bahkan parkir di dalam koridor. Ini rumah sakit atau pasar? Sebab kalau benar rumah sakit seharusnya tidak begitu. Buatlah situasi yang aman dan nyaman bagi pengunjung maupun pegawainya, apalagi terhadap pasien yang rawat inap, supaya cepat sembuh. Tapi kalau melihat hal yang tidak nyaman, kan tentunya pasien mungkin pikirannya tambah kacau, hingga tambah jatuh sakit,” tambahnya, kecewa dengan keadaan di RS Liun Kendage.

Sementara itu, Ketua LSM KIBAR Sangihe, Jumb Manabung merasa prihatin dengan pola manajemen di Liun Kendage, “Mestinya Direktur segera membenahinya, agar tak ada lagi keluhan dari pasien dan pengunjung maupun tenaga medis yang bekerja di rumah sakit tersebut. Mereka mungkin tidak mau bersuara karena mereka takut, dan tugas mereka hanya merawat pasien, bukan seorang teknisi yang kerjanya memperbaiki AC yang rusak.”

Terpisah, Direktur RSUD dr. Apri sapaan akrabnya,menyampaikan bahwa memang menjadi pergumulan bersama untuk jangka waktu yang lama, karena sampai saat ini lahan khusus parkir belum tersedia memadai, begitu juga dengan fasilitas AC sudah berkali-kali dilakukan service dan yang rusak berat dilakukan pergantian. “Solusi terdekat untuk parkir adalah memaksimalkan lahan parkir yang ada melalui kerjasama pihak ketiga yang profesional menangani parkir sementara menunggu rumah sakit yang baru segera beroperasi,” jelasnya kepada awak media melalui pesan whatsapp, Rabu (31/8/22).

Selain itu, pihak RSUD sudah menginstruksikan ke petugas keamanan dan kepala ruangan untuk saling mengingatkan terkait adanya kendaraan roda dua, selanjutnya masih ada yang perlu diperhatikan oleh semua adalah terkait tidak merokok di area rumah sakit, sudah ada papan pengumuman dipasang. “Semoga menjadi perhatian bersama demi kenyamanan dan peningkatan pelayanan,” tutupnya.(JB)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA