KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba menerima kunjungan investor dari Taiwan terkait investasi di bidang kakao dan pengolahan sampah, bertempat di Agrowisata Kakao Organik Kelompok Tani Tunas (KTT) Merta Abadi Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Jembrana Bali, Selasa (27/9/2022). Terkait kunjungan investor tersebut, Bupati Tamba mencanangkan Desa Ekasari sebagai desa mandiri kakao Jembrana.
Dalam penerimaan kunjungan investor dari Taiwan tersebut, Bupati Tamba didampingi Kadis Pertanian Jembrana, I Wayan Sutama; Kabid Perkebunan Jembrana, I Komang Ariada; Camat Melaya, I Putu Gde Oka Santhika.
Terkait hal tersebut Desa Ekasari sangat cocok dikategorikan sebagai desa mandiri dengan potensi unggulannya berupa komoditi kakao. Selain produktivitas serta kualitas kakao yang cukup tinggi, Desa Ekasari juga memiliki tektur tanah yang baik serta curah hujan yang cukup, hal tersebut untuk mendukung pertumbuhan tanaman kakao dengan baik serta menghasilkan biji kakao yang berkualitas.
Lanjutnya, Bupati Tamba mengatakan bahwa dukungan lainnya yaitu, dari sisi kelembagaan dengan daya dukungan subak, perangkat desa, dalam hal ini yang mendukung pertanian dan pemasaran biji kakao dapat berkembang dengan baik. “Selain itu produksi kakao yang dihasilkan dari Desa Ekasari tersebut sudah dikenal oleh buyer, baik nasional maupun internasional, dan biji kakao ini memiliki aroma yang khas.”
“Sementara untuk penanaman kakao ini ditanam dengan sistem tumpang sari, oleh karena itu potensi ini harus dijaga dan dikembangkan dengan baik, karena kakao ini sebagai potensi unggulan desa mandiri kakao di Desa Ekasari,” ucap Bupati Tamba
Lebih lanjut Bupati Tamba mengungkapkan bahwa ia mendukung atas pengembangan industri kakao di Jembrana. “Saya terus menerus memasarkan hasil biji Kakao Jembrana menjadi produk unggulan kabupaten tentu akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat, dan hari ini saya sudah mempertimbangkan dan mempersiapkan deklarasi untuk menjadikan Desa Ekasari sebagai desa kakao/desa cokelat,” ungkap Bupati Tamba.
“Selama ini masyarakat Desa Ekasari sudah mendapatkan keuntungan dari hasil perkebunan cokelat/kakao. Ini hasilnya akan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar Desa Ekasari,” ujar Bupati Tamba.
Dalam hal ini Bupati Tamba menjelaskan bahwa selain hal tersebut Pemkab Jembrana sudah mempersiapkan bibit kakao untuk lahan pertanian seluas 250 hektare bagi petani Desa Ekasari di bulan ini. Selain itu masyarakat sudah mendapatkan manfaat dari hasil kakao, ada 2 ton biji kakao kering yang harus petani persiapkan perbulannya untuk memenuhi permintaan pasar.
“Kita sedang mempersiapkan penanaman bibit kakao di lahan pertanian kurang lebih 200 hektare di Desa Ekasari, sehingga setiap kepala keluarga akan memiliki kebun kakao. Adapun investor yang sudah datang ke Jembrana yang terkait dengan hasil Kakao ini yaitu, Prancis, Jepang, Italia, Jerman, sedangkan hari ini investor yang datang ke Jembrana yang juga akademisi dari Taiwan yaitu, Profesor Tang yang merupakan Sekretaris Ekonomi Pemerintah Taiwan,” jelas Profesor Tang.
Terkait hal tersebut, Profesor Tang mengungkapkan bahwa ia ingin membantu Pemkab Jembrana, khususnya para petani kakao untuk dapat meningkatkan produktivitas hasil biji kakao yang sekaligus mampu memproduksi biji cokelat menjadi produk cokelat yang berkualitas. “Saya berharap kedepannya nilai ekspornya dapat meningkat dan Jembrana tidak lagi mengekspor biji kakao, tetapi sudah bisa memproduksi olahan jadi,” ungkap Profesor Tang.
Di samping itu, Profesor Tang juga tertarik untuk membantu Jembrana dalam hal pengolahan sampah dengan meninjau langsung pengolahan sampah di TPA Peh. “Nantinya direncanakan akan dibangun 3 komponen mesin yaitu, pembangkit listrik kecil tenaga sampah, untuk sampah yang sudah tertimbun lama, pemrosesan sampah organik menjadi pupuk organik fertilizer, dan mesin pemrosesan sampah plastik menjadi minyak/solar diesel,” pungkasnya. (AM)
.
Comment