by

Cerita Wanita Pemandi dan Perias Jenazah

KOPI, Kuningan, Jabar – Ibu Iyom, wanita berusia 63 tahun yang berprofesi sebagai perias dan pemandi jenazah. Ia tinggal di Desa Tambakbaya, tepatnya di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Awal menggeluti pekerjannya itu, Bu Iyom mengaku bahwa ia telah melewati tahap pelatihan di desa, kemudian mendapat panggilan di kecamatan untuk melewati serangkaian tes dengan menggunakan boneka. Ia juga tidak memiliki rasa takut sedikitpun ketika menghadapi para jenazah. Tetapi, kisahnya tidak luput dari kejadian horror.

Salah satu yang ia ceritakan adalah saat ia bertemu jenazah tetangganya yang mengalami kecelakaan motor. Selebihnya, ia tidak mau untuk menceritakan bagaimana kondisi para jenazah yang telah ia tangani, karena menurutnya itu sebuah privasi.

Tapi ia pun tidak mengelak ketika ditanya bahwa banyak jenazah aneh yang ia temui saat bekerja. Bu Iyom juga siap dalam melayani panggilan ketika ia mendapat jenazah baru. Siang atau malam baginya sama saja, karena untuk niat membantu dan saling tolong-menolong. Ia sering menerima panggilan saat malam atau dini hari.

“Jenazah tidak baik bila didiamkan semalaman, sebaiknya segera dimandikan dan dikafani. Makanya saya siap jam berapun ketika dipanggil. Kalau menolak, kasian jenazahnya,” katanya.

Banyak juga panggilan yang ia dapat dari luar desa atau wilayahnya. Ia sudah terkenal sebagai wanita yang pekerja keras di masa tuanya.

Selain itu, Bu Iyom pun tidak pernah mematok atau menentukan harga ketika bekerja, ia menerima berapapun penghasilan yang ia dapatkan saat itu. Dalam satu bulan terakhir, ia mendapatkan panggilan 4 (empat) jenazah baru. Penghasilannya memang tidak tentu dalam pekerjaan ini, tapi ia berkata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia sangat bersyukur dan senang saat menolong orang dengan pekerjaannya saat ini.

Bu Iyom sangat memberikan kita inspirasi bahwa apapun itu pekerjaannya harus dan patut kita syukuri. Dengan niat baik membantu dan menolong orang lain pasti mendapatkan hasil yang baik juga. Walaupun pekerjaannya dianggap sebagai pekerjaan yang menakutkan oleh sebagian orang, tapi ia malah memberanikan diri dengan ikhlas dan sabar. Hingga saat ini ia bisa menebarkan kebaikan bagi orang lain. (Anggita)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA