KOPI, Poso – Warga Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi, mengeluhkan kondisi jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Pendolo dan Tentena yang rusak parah, Minggu (14/08/22). Kondisi tersebut seperti kubangan kerbau, sudah sekian puluh tahun dibiarkan tanpa ada perhatian dari Pemerintah Daerah Sulawesi.
Warga yang tinggal di Desa Bancea, Panjo, Boe, dan lain-lain, sudah seringkali mengusulkan perbaikan jalan tersebut, karena kondisinya semakin parah di musim penghujan, mengingat curah hujan tinggi akan membuat jalan tambah rusak.
Menurut salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, “Kami kalau mau ke Pasar Pendolo, yang semestinya ditempuh cuma lima menit jika aspalnya mulus, tapi kami di sini butuh waktu 30 menit untuk sampai ke pasar. Selain itu, jika misalnya ada barang bawaan kami kelupaan atau tertinggal di pasar, kami akan berpikir tujuh kali untuk balik ke pasar mengambil barang yang ketinggalan.”
Lanjutnya, “Ada beberapa titik jalan yang rusak sudah ditanami pohon pisang oleh warga karena warga merasa kesal.”
Selanjutnya, awak media melakukan konfirmasi ke salah satu Kepala Desa terkait jalan tersebut, ia mengatakan bahwa jalan tersebut selalu menjadi perhatian setiap mendekati pemilihan Bupati.
“Setiap mendekati pemilihan Bupati, jalan tersebut menjadi perhatian, tapi buktinya sudah tiga kali pergantian Bupati kondisi jalan masih begini-begini saja, bahkan semua Kepala Desa di seputaran jalan tersebut sudah bosan mengusulkan ke Pemerintah Daerah karena sampai saat ini, Pemerintah seperti menutup mata, menutup telinga akan kondisi jalan tersebut,” tandasnya. (SK)
Comment