by

Bupati Tamba Buka Festival Layang-Layang 2022, di Sirkuit Al In One Pengambengan

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Forkopimda Kabupaten Jembrana membuka festival layang-layang, yang diikuti oleh 210 peserta, bertempat di Sirkuit All In One, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten, Bali, Sabtu (13/8/2022). Pembukaan festival tersebut ditandai dengan menerbangankan layang-layang ke udara, bertema ‘Jembrana Bahagia, Jembrana Emas 2026.’

Turut hadir di festival tersebut Sekda Jembrana, para Asisten Sekda, para Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Jembrana, Camat Negara, Kapolsek Negara, Perbekel (Kades-red) Desa Pengambengan dan para peserta lomba se-Kabupaten Jembrana.

Festival tahunan Jembrana, festival layang-layang tersebut diselenggarakan selama dua hari mulai 13-14 Agustus 2022. Festival tersebut diselenggarakan oleh pengurus layang-layang Indonesia (PELANGI) Jembrana.

Dalam sambutannya Bupati Tamba menjelaskan bahwa diselenggarakannya festival layang-layang yang ke-8 tersebut serangkaaian dengan perayaan HUT Kota Negara  ke-127. Pertama kali festival tersebut diselenggarakan di Sirkuit All In One, sekaligus untuk memperkenalkan Sirkuit All In One sebagai central antraksi budaya Jembrana.

“Di tempat ini saya merancang sebagai pusat atraksi budaya, dengan tanah seluas 5 hektar ini merupakan tanah timbul yang telah disertifikatkan sebagai aset Pemda, pengerjaan bangunan sudah dikerjakan sebagai sarana pendukung seluruh pementasan atraksi budaya yang ada di Kabupaten Jembrana.”

“Adapun di sini nanti, kita sentralkan seluruh kegiatan untuk menyambut tahun baru 2023, dan di tempat ini akan ada sirkuit mekepung, lomba layang-layang, arisan merpati dan pacuan kuda, seluruh lomba akan diselenggarakan di sini,” jelas Bupati Tamba.

Bupati Tamba juga menambahkan bahwa sebagai evaluasi untuk segala pelaksanaan kegiatan bupati berharap ke depan agar panitia memperbaiki beberapa ketentuan untuk para perserta lomba.
“Saya mengharap kepada panitia, untuk pelaksanaan lomba ke depan memproritaskan busana adat Bali sebagai persyaratan utama peserta lomba, peserta harus mengenakan pakaiaan adat madya, untuk mempertahankan budaya dan warisan leluhur kita,” harap Bupati Tamba.

Ketua Panitia festival layang-layang yang sekaligus Ketua Pelangi Jembrana, I Made Tarma mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jembrana. Pihaknya menyampaikan bahwa festval layang-layang diselenggarakan sebagai bagian untuk melestarikan budaya.

“Kami berterima kasih kepada Pemkab yang telah menyediakan tempat untuk para pecinta layang-layang, sehingga kami bisa menyalurkan bakat dan kreatifitas, festival ini kami selenggarakan sebagai bagian untuk melestarikan seni dan budaya tradisional masyarakat Bali,” ucap I Made Tarma.

I Made Tarma juga menambahkan bahwa “Katagori festival tersebut Jenis layang-layang yang dilombakan adalah layang-layang kreasi, bebean tradisional, celepuk, janggan, kuwir dan pecukan dan diikuti oleh peserta atau rare angon se-Kabupaten Jembrana,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA