KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa yang juga anggota DPRD Provinsi Bali, selaku perwakilan keluarga besar Shri Wedastera Suyasa, menghadiri hari ulang tahun ke-1 museum PNI Shri Wedastera Suyasa. HUT museum PNI yang ke-1 tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Tamba, bertempat di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (4/7/2022).
Museum PNI Shri Wedastera Suyasa yang terletak di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana tersebut menampilkan benda-benda bersejarah serta koleksi-koleksi milik tokoh nasionalis Shri Wedastera Suyasa yang berasal dari Desa Penyaringan. Tokoh nasionalis tersebut adalah sahabat dari Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno (Bung Karno).
Dalam Sambutannya Bupati Tamba menyampaikan apresiasinya kepada keluarga besar Shri Wedastera Suyasa yang sudah mendirikan museum ini, dan tempat tersebut sangat penting untuk memberikan edukasi sejarah, terutama tentang tokoh-tokoh nasionalis dari Jembrana. “Saya ucapkan terima kasih kepada keluarga besar Shri Wedastera Suyasa karena sudah membuka wisata sejarah berupa museum, kita mempunyai seorang tokoh hebat yaitu almarhum Shri Wedastera Suyasa, kita bersyukur dan saya merasa senang karena putra putri beliau aktif, serta terlibat langsung melestarikan museum ini,” ucap Bupati Tamba.
Lanjutnya, Bupati Tamba mengucapkan selamat atas berdirinya museum ini, yang telah memasuki tahun pertama. “Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-1 Museum sejarah PNI Shri Wedastera Suyasa,” ucap Bupati Tamba.
Sementara perwakilan keluarga besar Shri Wedastera Suyasa, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung berdirinya museum tersebut. “Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkunjung dan mendukung keberadaan museum PNI ini,” ucap I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi.
I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi yang juga anggota DPRD Provinsi Bali ini mengungkapkan terkait dipilihnya Desa Penyaringan sebagai lokasi pendirian museum ini. “Kenapa museum PNI ini didirikan di Desa Penyaringan, karena di desa ini adalah sebagai simbol bahwa di Desa Penyaringan pernah lahir seorang tokoh nasionalis yang bernama Shri Wedastera Suyasa, sehingga generasi muda tidak melupakan seorang tokoh nasionalis dan mereka pernah memiliki seorang tokoh yang sangat nasionalis dan beliau juga sahabat Bung Karno,” ujar I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi.
Lanjutnya, Diah Werdhi Srikandi mengatakan bahwa sebagai wakil rakyat dari Jembrana, generasi muda masih kurang wawasan kebangsaannya. “Sehingga perlu kita ajarkan dan salurkan lagi bagaimana generasi muda mengenal dan mempunyai semangat nasionalis, apalagi Kabupaten Jembrana ini sebagai pintu gerbangnya Bali, dan kita harus mengedukasi anak muda supaya lebih nasionalis, sehingga kalau sudah ada rasa nasionalis di anak muda kita, pengaruh apapun tidak bisa mempengaruhi mereka,” ucap I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi.
Ayu Diah Werdhi Srikandi menambahkan bahwa museum tersebut dapat digunakan oleh masyarakat umum, baik untuk kegiatan rapat ataupun pelatihan. “Oleh sebab itu, kami juga membuka untuk umum, jika ada kelompok masyarakat dari adat dan dinas mau meminjam tempat ini untuk pertemuan, pelatihan, dipersilahkan dan tidak dipungut biaya, karena museum tersebut kami persembahkan untuk Kabupaten Jembrana, serta untuk tambahan destinasi kunjungan wisata,” pungkasnya. (AM)
Comment