KOPI, Lubuklinggau – Kabar gembira bagi masyarakat Kota Lubuklinggau dan sekitarnya. Perum Bulog Capem Lubuklinggau, menyiapkan paket sembako murah yang terdiri dari beras 5 kilogram (kg), daging beku 1kg dan gula pasir 1kg, hanya senilai Rp 135 ribu saja.
Demikian disampaikan Pimpinan Cabang Pembantu (Pincapem) Bulog Lubuklinggau, Joko Susilo, melalui Petugas Operasional, Robi Pujangga, kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/4/2022) siang.
Robi (sapaan akrab Robi Pujangga, red) menjelaskan, untuk mendapatkan paket sembako murah meriah itu, pihaknya tidak menyertakan persyaratan apapun, selama persediaan masih ada.
“Stok paket sembako murah tidak kami batasi. Kecuali pembelian satuan atau non paket. Seperti daging bekunya saja misalnya, kami batasi untuk 100 pembeli saja di harga Rp 80 ribuan,” jelas Robi.
Untuk mendapatkan paket sembako murah tersebut, tambah Robi, masyarakat bisa langsung mendatangi Kantor Perum Bulog Capem Lubuklinggau yang berlokasi di Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau.
Selain itu, sambung dia, Bulog Capem Lubuklinggau juga menyediakan paket tebus murah, setiap pembelian komoditi ‘beras kita’ seberat 5kg seharga Rp 45 ribu atau yang 10kg.
“Kalau masyarakat beli satuan non paket beras 5kg, juga bisa tebus murah gula 1kg Rp 10 ribu. Tapi kalau beli berasnya 10kg seharga Rp 90 ribu, bisa tebus murah minyak goreng Rp 18 ribu per liternya,” ungkapnya.
Sementara harga normal untuk komoditi gula pasir, sebut Robi, seharga Rp 13 ribu perkilogram. Sedangkan harga normal minyak goreng Rp 23 ribu per liternya. (*)
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.
Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini
Comment