by

Ibu-ibu Pemburu Minyak Goreng Serbu Mini Market di Lubuklinggau

KOPI, Lubuklinggau – Sejumlah warga di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, terpotret berdesakan mengantre untuk membeli minyak goreng Rp 28.000/ 2 liter, ada juga Rp. 14.000/ 1 liter tanpa protokol kesehatan (Prokes), hampir di setiap Mini Market, Jum’at (04/03/2022).

Mereka rela berdesak-desakan karena sudah kesulitan memeroleh minyak selama tiga pekan terakhir.

Minimnya stok yang beredar membuat warga kesulitan mendapatkan minyak goreng curah maupun kemasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau kelanjutan usaha mereka.

Warga yang sudah lama kesulitan mencari minyak ini antre di minimarket sejak sebelum toko dibuka, dan sampai menunggu minyak diturunkan dari mobil box.

Mereka mendapat kabar akan adanya stok minyak tiba di minimarket hari ini memilih langsung menunggui toko, hingga minyak goreng tiba di halaman minimarket menggunakan truk kanvas.

Antrean panjang warga berburu minyak goreng kemasan di Minimarket, hampir di setiap mini market di Kota Lubuklinggau ini dominasi oleh ibu-ibu.

Mereka rela berpeluh keringat dan mengantre sambil berdesak-desakan dari luar halaman minimarket hingga ke dalam toko, demi mendapatkan minyak kemasan 1 liter.

Sejumlah ibu-ibu yang tak ingin kehabisan minyak harga terjangkau terlihat menggendong anaknya yang masih balita, ikut dalam antrean panjang perburuan tersebut.

Warga harus menunggu hingga tiga jam mengantre untuk mendapat 1 liter minyak goreng kemasan. Untuk hari ini petugas Indomaret membagikan 6-8 dus kemasan 1 liter dan 2 liter kepada konsumen yang datang.

Levina, salah satu warga yang datang membeli minyak di tempat itu mengeluh dengan adanya kelangkaan minyak di Kota Lubuklinggau.

Warga seperti Levina yang tak ingin kehabisan minyak goreng mengaku antri lebih dari tiga jam. Itu pun hanya diperkenankan membeli satu liter minyak goreng, karena alasannya banyak warga lain yang juga butuh.

“Bayangkan, kami menunggu hingga 3 jam tapi dapatnya hanya 1 liter per orang,” kata Levina.

Suwarno, warga lain yang tahu kabar akan adanya stok minyak goreng kemasan tiba di minimarket hari ini, sengaja datang antri lebih awal agar ia bisa pulang membawa kebutuhan minyak goreng.

Dia mengaku sempat berpeluh keringat dari luar halaman minimarket hingga ke dalam toko sambil berdesak-desakan dengan konsumen lainnya.

Namun begitu dapat giliran membeli minyak goreng Rp 14.000 per liter, pengelola minimarket hanya mengizinkan warga membeli satu liter saja.

Seperti warga lainnya, Suwarno berharap pemerintah daerah hingga pusat bisa menertibkan suplai minyak goreng yang cukup, agar warga Lubuklinggau tidak setiap hari sibuk mencari minyak goreng ke berbagai toko atau kios.

“Saya bersama warga lainnya hanya dapat 1 liter pak”, ungkap Suwarno.

Hal tersebut mengundang anggota Polres Lubuklinggau, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lubuklinggau AKBP. Harisandi, S.I.K, mendatangi dan menertibkan mini market yang menimbulkan kerumunan para pengantre minyak goreng tersebut.

” Tolong kepada masyarakat untuk tidak berkerumun karena nanti takutnya menimbulkan klaster baru karena ini masih pandemi Covid-19, silahkan Ibu-ibu yang mengantri didepan Indomaret, untuk membubarkan diri dan kembali kerumah masing-masing,” ujar Kapolres. (Vhio)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA