by

Dalami Sejarah, Karbol AAU Kunjungi Candi Boko Sekaligus Gelar Bakti Sosial

KOPI, Yogyakarta – Di tengah kegiatan acara Karbol Family Day kali ini, para Karbol Akademi Angkatan Udara (AAU) menyempatkan diri untuk berekreasi sambil belajar tentang Sejarah Budaya Nasional. Dalam kegiatan karbol Family Day tersebut sekaligus menggelar aksi bakti sosial “Kepedulian AAU” dengan membagikan sumbangan kepada masyarakat sekitar Candi Boko yang kurang mampu.

Kegiatan ini juga untuk melatih para Karbol untuk meningkatkan rasa sosial dan kepeduliannya kepada sesama dan lingkungan dimanapun mereka berada. Sekaligus Mengupas sejarah, salah satunya cerita legenda Roro Jonggrang dalam pembangunan candi Prambanan telah menginspirasi Karbol AAU untuk mengunjungi tempat bersejarah tersebut.

Dalam keterangan yang diterima awak media, ternyata banyak Karbol yang belum mengetahui tentang tempat bersejarah tersebut, termasuk cerita Candi Boko yang sesungguhnya. Melihat kemegahan Istana Ratu Boko yang berada di kawasan situs budaya Candi Boko, telah mengilhami Taruna Karbol AAU, yaitu tersadar dalam benak para Karbol, ternyata betapa hebatnya bangsa Indonesia.

Gubernur AAU Marsda TNI Eko Dono Indarto mengatakan, bahwa pada abad ke 7 para leluhur bangsa telah mampu membangun Mahakarya Candi yang demikian hebatnya. Menurutnya, peninggalan sejarah tersebut diharapkan dapat menginspirasi Karbol-karbol muda yang dididik diabad milenial saat ini, mempunyai mimpi dan cita-cita yang sama besarnya demi mewujudkan dan membangun kejayaan bangsa Indonesia.

Marsda TNI Eko Dono Indarto menjelaskan, kawasan Candi Boko yang punya nama “Abayagiri vihara”, memiliki arti suatu tempat tinggal di gunung yang bebas dari ancaman dan bahaya. Pembangunannya yang berdampingan antara candi Budha dan Hindu di kawasan yang berdekatan, menunjukkan telah terbangunnya toleransi bersosial dan beragama sejak dulu kala.

“Dari hal itu dapat ditarik suatu pembelajaran, bahwa budaya bangsa Indonesia sesungguhnya adalah budaya yang penuh toleransi dan senantiasa mengajarkan untuk hidup rukun dan bergotong royong. Tentunya juga dari sejarah yang bisa diambil hikmahnya dan harus bisa dibangun dan diterapkan di lingkungan Karbol sejak dini, untuk menjadi bekal dalam berintegrasi dan bermasyarakat setelah jadi Perwira nantinya,” jelas Gubernur AAU pada awak media, Minggu ( 27/2/2022).

Ia juga mengharapkan dari hikmah sejarah yang tertinggal bisa menguatkan jati diri para Taruna Karbol dalam beragam berbangsa dan bernegara.

“Kami mengharapkan tidak ada istilah dan pikiran yang radikal dalam hidup Karbol, tidak gampang diombang-ambing oleh kepentingan sempit suatu golongan. Dengan mengunjungi tempat bersejarah seperti ini, dapat membentuk karakter Karbol yang kuat dan berintegritas, bisa mengantarkan Karbol berpikir komprehensif, holistik dan integral,” pungkasnya. (*)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA