by

Bupati Tamba Kagum Desa Blimbingsari Raih Piagam Desa Cantik Indonesia

KOPI, Jembrana – Desa Blimbingsari Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, meraih piagam penghargaan 100 desa cantik Indonesia (Desa Cinta Statistik) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI. Penghargaan diterima Bupati Jembrana I Nengah Tamba, yang diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Statistik Sosial RI, Ateng hartono, bertempat di Kantor Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Sabtu 26/2/2022.

Dan pada kesempatan tersebut juga diserahkan asuransi BPJS ketenagakerjaan kepada kelian subak dan Majelis Desa Adat (MDA) se-Jembrana. Desa cantik (desa Cinta Statistik) merupakan program Badan Pusat Statistik Nasional yaitu untuk membina, membangun dan meningkatkan kompentensi aparatur desa, agar mempu memahami tentang statistik. Dan Desa tidak lagi dianggap sebagai objek pembangunan saja, melainkan di tempatkan sebagai subjek dan ujung tombak pembangunan dalam peningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal ini Bupati Tamba, mengaku kagum dengan terpilihnya Desa Blimbingsari menjadi bagian dari 100 Desa Cantik seluruh Indonesia. Menurutnya, membangun desa harus di mulai dari data yang berkualitas, sehingga sasaran yang di tujuh bisa tepat.

“Melalui piagam penghargaan ini Desa Blimbingsari dapat menjadi contoh bagi desa lainnya. Semoga seluruh perencanaan yang ada di Desa Blimbingsari ini menjadi berbasis data yang akurat, akuntabel, dan bisa dipercaya,” ujar Bupati Tamba.

Hal tersebut juga disampaikan Deputi Bidang Statistik Sosial RI, Ateng Hartono berharap program desa cantik ini mendukung perencanaan pembangunan di desa. Sehingga bisa memetakan potensi desa sampai tingkat kemiskinan sehingga dapat diketahui dengan tepat sasaran.

“Dengan penghargaan yang diraih, Desa Blimbingsari akan terus dikembangkan sebagai desa wisata, sehingga pengembangan ekonomi akan terus meningkat. Harapan ini yang akan kami canangkan menuju tahap berikutnya yang lebih besar yaitu, kita wujudkan melalui satu data desa, bersama-sama untuk membangun Jembrana,” harap Deputi Bidang Statistik Sosial RI Ateng Hartono.

Selain hal tersebut, melalui satu data dari desa akan terwujud kolaborasi. “Bagaimana kita membangun satu data desa yang terkolaborasi antar warga di desanya, kolaborasi antara dinas dan instansi, kolaborasi antara kementeriannya. Yang didukung oleh Kepala Desa dan masyarakat,” terang Deputi Bidang Statistik Sosial RI Ateng Hartono. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA