by

Bupati Tamba ajak Remaja Pacu Kreatifitas Gapai Tahun Emas Jembrana 2026

KOPI, Jembrana – Bupati Jembrana I Nengah Tamba membuka Festival Dusun 2021 sekaligus sebagai pembicara dalam acara tersebut, yang digelar, di Banjar Moding, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, (Senin 20/12/2021).

Festival tersebut merupakan hasil gagasan dari Komunitas Kertas Budaya Jembrana di bawah naungan I Wayan Udiana dan Komunitas Dusun Senja, di gelar selama tiga hari mulai 20 Desember s/d 22 Desember 2021. 

Bupati Tamba usai membuka Festival Dusun memberikan apresiasi serta mendukung penuh kegiatan tersebut. Menurutnya banyak hal positif yang bisa didapatkan dari festival dusun itu. “Kegiatan ini sangat positif untuk diikuti, apalagi diselenggarakan oleh seniman-seniman Kabupaten Jembrana. Kegiatan ini bisa menjaring dan menemukan bakat dari peserta remaja Kabupaten Jembrana. Diselenggarakan di dusun juga mengajarkan kita agar lebih cinta terhadap alam dan sekitar,” ucap Bupati Tamba.

Untuk itu, Bupati Tamba mengajak masyarakat khususnya remaja Jembrana agar mengikuti kegiatan tersebut dengan serius. Ia menyebut bahwa Jembrana akan menggapai tahun emasnya di tahun 2026.

“Persiapkan diri kalian dari sekarang, jadilah generasi muda yang tekun, kreatif dan aktif, dan pada tahun emasnya Jembrana nanti diperkirakan jutaan masyarakat akan berkunjung ke Jembrana tiap tahunnya. Pemerintah saat ini sudah menyiapkan dari segi pembangunan maupun SDM kita nanti,” terang Bupati Tamba.

I Wayan Udiana yang akrab disapa Nanok da Kansas, selaku panitia dan koordinator dalam penyelenggaraan Festival Dusun mengatakan, bahwa komunitas kertas budaya berkolaborasi dengan komunitas Dusun Senja untuk memetakan sekaligus menggali potensi yang ada di dusun.

“Pada Festival Dusun yang kelima ini, kami dari Komunitas Kertas Budaya dan Komunitas Dusun Senja, dibantu oleh Sekeha Teruna Teruni (STT) Kusuma Bhakti Desa Moding Kaja serta warga Moding Kaja, termasuk dibantu serta dihadiri sejumlah mahasiswa Prodi Seni dan Bahasa Undiksa Singaraja,” ujar pria yang akrab dipanggil Nanoq da Kansas tersebut.

Dalam festival dusun ini tambahnya, sebelumnya panitia membuka bagi siapapun bisa yang datang untuk berpartisipasi sebagai peserta ataupun pengunjung, maka para peserta Festival Dusun dibebaskan untuk membuat karya di Dusun Senja atau membawa karya yang telah disiapkan.

Menurut Nanoq, karya yang dimaksud yaitu karya seni seperti teater, cerita , puisi, musik, tari, film, foto dan lainnya. Termasuk juga kuliner, barang kerajinan, barang industri kreatif dan sejenisnya.

“Di Festival Dusun ini tersedia panggung kecil, dan disamping itu juga ada halaman rumah, kebun atau tegalan, jalan, sound sistem sederhana, lampu penerangan sederhana, layar proyektor serta tenaga membantu peserta untuk proses karya di tempat dan menyiapkan pameran,” pungkasnya. (AM)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA