by

Nasib Media Cetak Ibarat Telur di Ujung Tanduk

KOPI, Jogjakarta – Semakin majunya perkembangan teknologi saat ini membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah. Pencarian informasi terkini, hiburan, menambah relasi dan koneksi dapat lebih cepat didapatkan hanya dalam satu jaringan koneksi internet. Saat ini, semua hal menjadi lebih mudah. Dengan bermodalkan gawai yang terkoneksi dengan jaringan internet, selruh dunia serasa ada di genggaman tangan. 

Maka dari itu, saat ini banyak media yang berinovasi dengan menggabungkan media dengan teknologi terbaru. Penggabungan ini dapat kita sebut dengan konvergensi media. Konvergensi media dibuat bertujuan untuk memudahkan manusia dalam menikmati media. Sebagai contohnya, media cetak seperti koran saat ini telah banyak yang berpindah dari yang berbentuk cetak menjadi digital. 

Dengan adanya konvergensi media dan semakin majunya teknologi, membuat kiprah bisnis media cetak semakin lama kian meredup. Walau hingga saat ini, media cetak masih beredar disekeliling kita, namun media cetak kini tidak lagi sepopuler dulu. Banyak orang lebih memilih untuk membaca artikel online melalui gawai dan komputer pribadi mereka. 

Media cetak memang masih memiliki ruang dihati para pembaca setianya, namun bisa jadi hal ini akan terus menurun dikarenakan tidak adanya pembaca baru yang meregenerasi pembaca lama. Sehingga jumlah angka pembelian koran cetak akan terus berada di angka yang sama, atau bahkan akan menurun.

Penyebab menurunnya pembaca koran cetak dan sedikitnya pembaca baru dikarenakan jarangnya anak muda jaman sekarang yang membaca koran. Jangankan untuk membaca koran cetak, anak muda jaman sekarang bahkan lebih memilih menonton video-video melalui Youtube ataupun berselancar di media sosial dibandingkan harus menonton televisi ataupun membaca koran cetak. 

Penyebab lain masyarakat jaman sekarang adalah rendahnya minat baca dari diri mereka. Media online, baik koran online maupun media sosial terkadang ada yang mengandung jebakan judul yang biasa disebut ‘clickbait’ untuk menarik pembaca dan menaikkan views dari konten mereka. Beberapa dari pembaca sangat rawan menemukan berita hoax. Walau begitu, masih banyak orang-orang yang memilih untuk mencari informasi ataupun berita melalui internet. 

Apabila dibandingkan dengan media cetak, media online jauh lebih cepat dalam mengupdate kejadian-kejadian terbaru, sedangkan media cetak tentu harus melalui berbagai proses sebelum koran diterbitkan dan diedarkan kepada pembaca.

Selain itu, koran online dapat diakses secara gratis asalkan pembaca memiliki gawai yang telah tersambungkan dengan koneksi internet, sedangkan untuk koran cetak, kita harus menunggu koran terbit dan membeli koran tersebut melalui distributor koran. Hal ini tentu menjadi penyebab masyarakat lebih memilih koran online dibandingkan dengan koran cetak.

Namun tentu saja media cetak juga memiliki keunggulan apabila dibandingkan dengan media online. Media cetak walaupun melalui berbagai proses produksi, namun isi berita di dalam koran tersebut bisa dipastikan tidak mengandung berita bohong atau hoax dan juga merupakan berita berbobot tanpa embel-embel ‘clickbait’.

Selain itu media cetak dapat lebih dipercaya jika dibandingkan dengna media online ataupun media sosial. Media cetak juga sudah berkarir sejak ratusan tahun lamanya hingga saat ini sehingga media cetak lebih fleksibel untuk dikenali oleh banyak orang khususnya para orang tua yang belum melek digital. Dalam satu media cetak, tidak hanya berisi satu topik saja, namun bisa berisi banyak topik pembahasan yang ditulis secara kompleks. 

Oleh karena itu, media cetak jangan sampai dibiarkan perlahan meredup. Untuk mempertahankan media cetak, memang cukup gampang-gampang susah. Di era digitalisasi dan serba modern ini, bisnis koran harus tetap konsisten untuk memproduksi dan mencetak.

Jika pebisnis koran mulai beralih maka bisa jadi mimpi buruk dari bisnis media cetak akan terjadi. Selain itu, anak muda jaman sekarang memang harus ditanamkan kebiasaan untuk literasi, khususnya membaca apa yang telah terjadi di wilayahnya melalui koran cetak. 

Pebisnis media cetak harus tetap menjaga konstabilitas produksi, baik produksi korannya maupun konten berita yang disajikan kepada pembaca. Hal ini akan sangat berpengaruh bagi pembaca setia agar tidak meninggalkan koran cetak ditengah hiruk pikuk digitalisasi.

Selain itu, pebisnis media cetak juga harus melakukan riset untuk mengetahui hal apa sih yang diinginkan pembaca agar mereka tertarik untuk membaca koran dan mengajak pembaca baru untuk membaca koran cetak. Hal ini penting untuk menambah pembaca baru.

Penulis: Yashinta Putri Rynandha (K19055402) Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi STIKOM Yogyakarta

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA