by

5 Mitos Tentang Investasi

KOPI, Jakarta Apakah hal negatif atau positif yang anda pikirkan jika mendengar kata investasi? Jawabannya, tentunya setiap orang mempunyai tanggapan yang berbeda, namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar orang akan berpikir negatif. Hal ini tidak lain karena adanya beberapa mitos yang sudah tertanam dalam benak mereka.

Saat ini investasi mulai banyak dikenal orang dan menjadi trend karena gencarnya promosi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. Keuntungan yang ditawarkan membuat sebagian orang tergiur dan terpancing untuk melakukannya. Memang tidak salah, karena investasi dapat menjadi solusi jangka panjang dalam hal finansial, dimana seseorang akan tetap mendapatkan pemasukan walaupun tidak bekerja.

Beberapa Mitos Tentang Investasi dan Faktanya

Ternyata keuntungan yang ditawarkan perusahaan investasi tidak serta-merta membuat orang langsung tertarik. Kebanyakan dari mereka sudah termakan dan terus berpikir mengenai mitos yang ada. Lalu, apa sih sebenarnya mitos-mitos tersebut? Dikutip dari investbro.id, berikut mitos seputar investasi :

1.     Risikonya Besar

Apakah benar investasi mempunyai risiko yang besar, sehingga banyak orang enggan untuk berinvestasi, terutama dari kalangan menengah kebawah? Pertanyaan tersebut bukan hanya sekedar pertanyaan, namun sudah menjadi ketakutan bagi sebagian besar orang. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan anda bertanya pada diri sendiri, apakah ada pekerjaan yang tidak mempunyai risiko?

Setiap pekerjaan yang dilakukan, baik itu pekerjaan berat atau ringan, bos atau karyawan, pasti ada risiko yang siap menantinya. Jadi wajar kalau investasi juga mempunyai risiko tersendiri, besar kecilnya risiko juga tergantung dari berapa investasi yang anda berikan. Namun sebenarnya, beberapa perusahaan investasi sudah mempunyai manajemen risk untuk mengatasi hal itu.

2.     Butuh Modal Besar

Sebenarnya, besar kecil modal yang dibutuhkan dalam berinvestasi cukup bervariasi. Beberapa instrumen investasi bahkan memungkinkan anda untuk menjadi investor dengan modal minim. Sebut saja instrumen logam mulia atau saham dengan variasi modal yang ditawarkan.

Tetapi anda harus ingat bahwa semakin besar modal yang dikeluarkan, semakin besar pula keuntungan yang didapat, hal itu selalu berbanding lurus antara keduanya. Jadi jangan berharap keuntungan yang besar dengan mengeluarkan sedikit modal dalam hal investasi.

Salah satu contoh perusahaan asuransi yang memungkinkan anda menanam modal minimal adalah reksa dana. Disana anda bisa menjadi investor hanya dengan beberapa ratus ribu saja. Tetapi sekali lagi, jangan telalu berharap untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Bagaimana dengan investasi yang banyak beredar di masyarakat yang menjanjikan keuntungan besar dengan modal kecil? Sebisa mungkin anda hindari dan dengan tegas menolaknya, karena kemungkinan besar itu adalah investasi bodong. Bahkan sudah banyak korban dari modus penipuan berkedok investasi tersebut.

3.     Prosedur yang Rumit

Beberapa orang yang belum pernah melakukannya beranggapan bahwa investasi mempunyai prosedur yang sangat rumit. Dalam hal investasi finansial, prosedur memang sangat diperlukan untuk menjaga keamanan investor. Hal itu justru berguna bagi anda agar tidak tertipu dengan investasi bodong yang saat ini marak terjadi.

Sebenarnya tidak terlalu sulit, bahkan lebih sulit daripada mengurus administrasi di kabupaten. Bagi anda yang sudah familiar dengan prosedur, mungkin hal ini bukan menjadi salah satu halangan untuk menjadi investor.

Apalagi saat ini beberapa perusahaan asuransi sudah mempunyai aplikasi yang bisa dijalankan melalui telepon. Anda bisa mengakses jalannya asuransi dan mencari informasi yang berkaitan dengan aplikasi tersebut. Masih beralasan bahwa asuransi mempunyai prosedur yang rumit?

4.     Butuh waktu panjang

Malas menjadi investor karena termakan mitos membutuhkan waktu panjang? Berarti anda belum tahu jenis-jenis asuransi yang ada di Indonesia. Dilihat dari jangka waktunya, asuransi terdiri dari dua jenis, yaitu asuransi jangka panjang dan asuransi jangka pendek.

Asuransi jangka panjang membutuhkan waktu yang cukup panjang, sesuai dengan namanya. Beberapa perusahaan memberikan batas minimal return selama lebih dari 10 tahun. Cukup panjang memang, namun keuntungan yang didapatkan juga sangat besar.

Sedangkan asuransi jangka pendek lebih singkat dalam hal waktu, anda bahkan bisa melakukan return selama 3 sampai 12 bulan, seperti yang ada pada perusahaan reksa dana. Bagaimana dengan jumlah keuntungan yang didapat? Tentu saja jauh jika dibandingkan asuransi jangka panjang.

5.     Seperti Judi

Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa asuransi sama saja dengan judi. Hal itu bisa dipastikan bahwa mereka tidak paham akan sistem yang ada pada investasi sehingga disamakan dengan judi.

Ketika anda berjudi, persentase kemenangan yang  didapat bukan dari skill atau pengetahuan, melainkan dari keberuntungan. Berbeda dengan investasi yang bisa dipelajari secara kasat mata, misalkan melihat profil perusahaan investasi atau melihat siapa saja tokoh dan orang ternama yang sudah bergabung. Dalam hal ini, apakah perusahaan tersebut kredibel atau abal-abal.

Investasi juga bisa dipelajari dengan melihat faktor apa saja yang dapat memberikan keuntungan, dan faktor yang menyebabkan kerugian. Misalkan dalam hal investasi saham, anda bisa melihat pergerakan harga dari histori sebelumnya atau kejadian yang memicu fluktuasi harga pada saat itu.

Dalam berjudi, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena hanya mengandalkan keberuntungan. Kalaupun ada yang dipelajari, mungkin hanya sebatas prediksi dengan persentase 50:50. Jadi, masih termakan mitos bahwa investasi sama dengan judi?

Dari kelima mitos diatas, dapat disimpulkan bahwa semua hal itu tidaklah benar, namun sudah seharusnya anda juga menghargai mereka yang tetap bersikukuh dengan kebenaran mitos tersebut. Pasalnya saat ini sudah banyak beredar investasi bodong yang memakan banyak korban. Mungkin hal itulah yang membuat mereka tetap bertahan dalam pemahaman yang menyesatkan, karena takut menjadi korban selanjutnya!

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA