by

Termakan Hoaks dan Tolak Divaksin, Bupati Tamba Turun Langsung Jemput Warga ke Rumah

KOPI, Jembrana – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Jembrana, kembali melaksanakan gebyar vaksin dan menyasar Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali. Beberapa warga Desa Air Kuning menolak divaksin karena termakan hoaks (berita tidak benar), bahkan hasil pantauan di lapangan, tokoh masyarakat ikut memberi kabar hoaks kepada warga, sehingga warga takut untuk vaksin. 

Serapan vaksinasi yang rendah di desa tersebut membuat gusar Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Bupati Tamba bersama jajaran satgas covid-19 Jembrana turun langsung memantau jalannya vaksinasi di Desa tersebut bersama Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf Hasrifuddin Haruna, dan  Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa.

Dalam hal ini, yang menjadi perhatian masyarakat, Bupati Tamba beserta Asisten II, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya ikut menjemput warga yang menolak divaksin, bahkan ada warga yang langsung kabur
saat didatangi. Sementara Asisten II menjemput tokoh masyarakat yang menjadi kunci diduga penyebaran informasi tidak benar terkait vaksin kepada para warga.

Setelah dijemput oleh Asisten II, tokoh masyarakat tersebut sempat adu argumentasi dengan petugas kesehatan, dengan alasan takut divaksin karena usai vaksin bisa menyebabkan meninggal. Setelah diberikan pemahaman terkait vaksinasi oleh Kadis Kesehatan Jembrana, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata beserta Asisten II, akhirnya tokoh masyarakat tersebut bersedia untuk divaksin.

Warga yang mengikuti vaksin sedikit karena Perbekel (Kades) tidak tegas, Bupati Tamba sempat memberikan pemahaman akan pentingnya vaksinasi kepada Perbekel (Kades) Desa Air Kuning. “Saya ingin di desa ini harus tuntas, agar daya tahan tubuh warga terjamin dan situasi kembali normal,” ujarnya.

Pihaknya terus memantau, dan perbekel (Kades), Babinsa serta Bhabinkamtibmas sudah melakukan penelusuran terhadap tingkat kesadaran warga untuk divaksin. “Secara garis besar di sini sudah bagus, bisa mencapai 75 persen, kita mau terus ditingkatkan. Hari ini kita buka gebyar vaksin, maksudnya masyarakat biar sadar datang, oleh sebab itu kita jemput kerumah-rumah hari ini,” terangnya.

Dirinya berpesan, untuk masyarakat jangan takut divaksin, silahkan datang ke tempat vaksin yang sudah disediakan. “Sebanyak 22 orang meninggal dunia karena belum divaksin. Kita ketahui, fasilitas kami di RSU Negara serba kurang, jangan sampai positif Covid-19 karena memerlukan oksigen. Sementara oksigennya terbatas sekali, dan ruangan isolasi tidak mencukupi, lebih baik ikut vaksin untuk kesehatan tubuh, karena badan yang sehat terdapat pula jiwa yang kuat,” ucap Tamba.

Hingga saat ini total warga Desa Air Kuning yang mengikuti vaksinasi sebanyak 2.670 orang, dengan persentase sebanyak 75 persen baru tervaksin, sedangkan target yang ingin di capai sebanyak 3.697 orang. Dari 75 persen warga yang sudah tervaksin sisanya kebanyakan menolak untuk divaksin.

Tim Vaksinator dari Puskesmas terdekat terus berusaha meyakinkan warga, bahkan gebyar vaksin terus dilakukan, bertempat di Kantor Desa Air Kuning bahkan sampai ke banjar-banjar (dusun-dusun) dan hasilnya minim peserta yang datang. (AM)

Editor: NJK

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA