by

HUT Kota Negara ke-126, Bupati Tamba Menaiki ‘Duwen Ulun Pecangakan’

KOPI, Jembrana – Situasi Pandemi Covid-19 serta perpanjangan penerapan PPKM hingga tanggal 16 Agustus 2021 oleh Pemerintah Pusat menjadikan perayaan dan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Negara ke-126 dilaksanakan sangat sederhana. Meski demikian, usai persembahyangan Bupati Tamba langsung menuju “Banu Rana” (seekor kuda putih) ukuran tinggi besar yang langsung ditunggangi Bupati Tamba menuju tempat upacara puncak perayaan yang dipusatkan di area Pura Jagat Natha kabupaten Jembrana.

Banu Rana ini pertama kali dinaiki oleh Bupati Jembrana yaitu Bupati Tamba. Dalam kegiatan tersebut Bupati Tamba didampingi Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, bersama  sejumlah Pimpinan OPD lainnya.

Saat tiba di Jaba Pura Jagat Natha dan Banu Rana yang konon merupakan simbul ‘Linggih Ida Bethara Ulun Pecangakan’ telah dilakukan prosesi upakara, Bupati I Nengah Tamba mengatakan, kehadiran ‘Duwen Ulun Pecangakan’ yang berupa seekor kuda putih saat perayaan HUT Kota Negara ke-126 diharapkan masyarakat kabupaten Jembrana dapat ”guyub”.

”Simbul dari ‘Linggih Ida Hyang di Pura Ulun Pecangakan’ ini dalam HUT Kota Negara ke-126 sengaja saya hadirkan dan langsung saya naiki dengan harapan akan memunculkan energi positif di Jembrana. Mulai saat ini tidak ada lagi pisune (fitnah).

“Mari kita guyub (bersatu), bahu membahu untuk memajukan Jembrana dengan harapan Jembrana kembali jaya,” ujarnya.

Dalam  perayaan puncak  HUT Kota Negara ke-126, Bupati Tamba juga melaunching aplikasi untuk memudahkan bagi para siswa dalam proses belajar mengajar dengan tagline ”Jah Melajah” (Belajar). ”Saat Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini menjadikan anak-anak kita sangat rindu untuk bertemu dengan teman-temannya termasuk ingin bisa belajar bertatap muka di sekolah. Melalui aplikasi teknologi “Jah Melajah” (Belajar) ini anak-anak bisa belajar di rumah masing-masing dengan interaktif dan materi bisa diulang melalui aplikasi tersebut,” tegasnya.

Terkait dengan ‘Duwen Ida Hyang di Pura Ulun Pecangakan’ yang dinaiki oleh Bupati I Nengah Tamba, menurut salah seorang Pemangku I Ketut Warken, selama pemerintahan Bupati di Jembrana hanya pertama kali simbul ‘Duwen Ida di Pura Ulun Pecangakan’ dinaiki saat perayaan HUT kota Negara yaitu pada HUT ke-126 ini.

”Duwen Ida Niki Mebiseka Banu Rana” yakni, berasal dari kata banu (banyu) artinya air dan rana berarti sarana. Artinya ‘Pelinggihan Ida Hyang yang Berstana di Pura Ulun Pecangakan’ kocap (sesuai bisama), siapapun bupatinya di Jembrana semestinya pernah menaiki kuda petak ini,” ungkapnya.

Mangku Warken juga mengaku, kalau simbul ‘Pelinggihan Ida Hyang’ ini juga dapat menyembuhkan berbagai macam merana. (Humas/AM )

Editor: NJK

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA