by

Wisata Bangunan Bersejarah di Jakarta

KOPI, Jakarta – Jakarta sebagai kota metropolitan menyimpan banyak sejarah dalam perkembangannya. Kota yang berdiri sejak tahun 1527 ini memiliki bangunan bersejarah yang merupakan saksi bisu berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Jakarta. Wisata Bangunan Bersejarah di Jakarta bisa membuat sobat mengenal lebih jauh mengenai sejarah Jakarta dan Indonesia, Sobat juga bisa mengajak anak sebagai sarana wisata edukatif. Berikut tempat-tempat Wisata Bangunan Bersejarah di Jakarta yang bisa sobat kunjungi.

Museum Bahari

Wisata Bangunan Bersejarah di Jakarta ini terletak di Pasar Ikan No. 1, tidak jauh dari pelabuhan Sunda Kelapa, gedung museum Bahari dulunya adalah gudang rempah – rempah VOC yang dibangun tahun 1652. Di Museum ini sobat bisa melihat berbagai model kapal tradisional dan modern lengkap dengan berbagai perlengkapannya. Museum Bahari juga memiliki berbagai jenis biota laut yang telah diawetkan, di sini sobat juga bisa melihat rekaman kehidupan bawah laut serta mengetahui sejarah berdirinya Angkatan Laut Indonesia.

Menara Syahbandar

Menara Syahbandar atau “Tower of The Harbourmaster” terletak di depan museum bahari. Menara ini dibangun pada tahun 1839 yang berfungsi sebagai menara pengawas kapal yang keluar masuk pelabuhan Batavia kala itu. Sobat bisa menaiki menara ini dan melihat kegiatan pelabuhan sunda kelapa dari atas menara.

Galangan Kapal VOC

Galangan Kapal VOC merupakan Bangunan yang dulunya pernah digunakan sebagai kantor pusat kegiatan perusahaan dagang Hindia Belanda (VOC), Bangunan ini dibangun pada tahun 1628. Dulunya tempat ini dijadikan tempat menyimpan dan memperbaiki kapal-kapal besar yang akan berlayar, selain kapal besar ditempat ini juga tempat pembuatan kapal-kapal kecil. Wisata Bangunan Bersejarah di Jakarta ini terletak di Jl. Kakap No. 1-3, Penjaringan, Jakarta Utara.

Museum Sejarah Jakarta

Wisata Bangunan Bersejarah di Jakarta yang terletak di Jl. Taman Fatahillah No.1 ini pada awalnya adalah gedung kantor Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Gedung ini dibangun atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn dan digunakan sebagai gedung balaikota (Stadhuis) pada tahun 1707-1710. Baru pada tahun 1974, gedung ini dialih fungsikan menjadi Museum Sejarah Jakarta sebagai tempat penyimpanan rekaman sejarah berdirinya kota Jakarta sejak tahun 1527.

Gedung Kesenian Jakarta

Gedung Kesenian Jakarta merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan pemerintah Belanda yang hingga kini masih berdiri kokoh. Bangunan dengan gaya neo-renaisance ini dibangun tahun 1821 dengan nama “Theater Schouwburg Weltevreden”. Setelah beberapa kali berubah fungsi, pada tahun 1984 gedung ini dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian. Pada tahun 1987 dilakukan renovasi serta mulai menggunakan nama resmi Gedung Kesenian Jakarta. Di Gedung Kesenian Jakarta  sering diadakan pagelaran kesenian seperti drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya. Wisata gedung bersejarah di Jakarta ini terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat.

Museum Tekstil

Museum Tekstil terletak di Jl. KS Tubun No.4 Bangunan museum ini pada awalnya merupakan tempat tinggal warga prancis yang dibangun pada abad ke 19. Setelah beberapa kali berganti kepemilikan serta fungsi, pada tanggal 28 juni 1976 diresmikan penggunaannya sebagai Museum Tekstil. Di museum ini ditampilkan koleksi yang berhubungan dengan proses pembuatan tekstil seperti alat pemintal benang, alat tenun, kain tenun, serta kain dari kulit kayu dan kulit binatang. Museum Tekstil juga memiliki kegiatan yang berkaitan dengan tekstil seperti kursus membatik, pelajaran merawat kain, serta pelatihan teknik pewarnaan alam dan pemasangan payet. Baru-baru ini telah dibuka galeri batik di museum ini. Bagi sobat yang ingin mempelajari berbagai jenis kain, wisata bangunan bersejarah di Jakarta ini cocok untuk dikunjungi.

Gedung Arsip Nasional

Gedung Arsip Nasional pada abad ke-18 adalah tempat tinggal gubernur jenderal VOC Reinier de Klerk (tahun 1777 – 1780). Pada tahun 1992 bangunan ini direnovasi dan diresmikan sebagai cagar budaya nasional, arsitektur dan perabotan rumah yang ada di dalamnya masih tetap dipertahankan seperti aslinya. Gedung Arsip Nasional selain sebagai museum juga biasa digunakan sebagai tempat acara dan pameran. Wisata bangunan bersejarah di Jakarta ini terletak di Jl. Gajah Mada No. 111.

Museum Nasional

Museum Nasional didirikan oleh sebuah lembaga ilmu pengetahuan Bataviasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 1778 yang bertujuan sebagai tempat menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Museum Nasional memiliki koleksi paling lengkap di Indonesia, jumlah koleksi yang dimiliki museum ini berjumlah 140.000 benda yang dibagi menjadi 7 jenis koleksi.

Di Museum Nasional ditampilkan arca kuno, prasasti, keramik, tekstil, dan benda pra-sejarah seperti alat-alat yang terbuat dari batu, tulang, tanduk dan kerang.Terdapat pula koleksi perhiasan emas, berlian serta batu mulia, pusaka dan singgasana para raja serta berbagai perabot yang terbuat dari emas milik bangsawan masa lalu. Koleksi keramik dan etnografi Indonesia di museum ini adalah yang terbanyak dan paling lengkap di seluruh dunia. Wisata bangunan bersejarah di Jakarta ini terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.12.

Didepan Museum Nasional terdapat sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu hadiah dari raja Chulalongkorn dari Siam (Thailand) saat mengunjngi Batavia pada tahun 1871. Oleh sebab itu museum nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah.

Gedung Joang 45

Gedung Joang 45 dibangun sekitar tahun 1920-an yang awalnya adalah hotel yang dikelola oleh keluarga “L.C. Schomper”, yang merupakan warga Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. Hotel ini diberi nama Schomper sesuai nama pemiliknya. Hotel tersebut pada zaman itu merupakan hotel mewah dengan interiornya yang megah. Setelah beberapa kali berganti fungsi, Museum ini diresmikan pada tahun 1974 oleh Presiden Soeharto, setelah dilakukan direnovasi.

Di Gedung Joang 45 sobat bisa melihat sejarah perjuangan kemerdekaan RI. Museum ini menyimpan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia, antara lain peralatan perang gerilya, atribut dan seragam ketentaraan masa lalu, foto – foto serta lukisan – lukisan yang menggambarkan perjuangan didalam merebut kemerdekaan. Di museum ini juga terdapat mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2. Wisata Bangunan Bersejarah di Jakarta ini terletak di Jl. Menteng Raya No.31.

Museum Seni Rupa dan Keramik

Letak wisata bangunan bersejarah di jakarta ini tepat di seberang Museum Sejarah Jakarta. Museum ini menyimpan, merawat, mengamankan, meneliti, dan menampilkan beragam koleksi keramik dan karya seni rupa bukan dari Indonesia saja tetapi juga dari mancanegara. Selain itu, museum ini juga merupakan tempat pameran para seniman lukisan dan para pematung yang ada di Indonesia.

Museum Seni Rupa dan Keramik ini pada awalnya adalah kantor dewan hakim dan benteng Batavia yang dibangun pada tahun 1870, bangunan gedung bergaya Eropa dengan pilar-pilar yang tinggi memperlihatkan kemegah gedung ini. Pada tahun 1972 gedung ini dijadikan cagar budaya yang dilindungi sebagai bentuk perlindungan terhadap bangunan historis di Indonesia. Setelah beberapa kali berganti fungsi, pada tahun 1990 bangunan ini digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.

Museum ini cocok bagi sobat yang memiliki hobi koleksi keramik untuk menambah pengetahuan tentang keramik. Di museum Seni Rupa dan Keramik sobat juga bisa belajar untuk membuat keramik karena disini menyediakan waktu khusus bagi pengunjung yang ingin mempelajarinya membuat keramik.

Sumber referensi : https://cheap-nfl-jerseys-shop.com

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA