by

Satgas Citarum Harum Sektor 19 Gelar Sosialisasi P3K DAS Citarum

KOPI, Karawang – Satgas Citarum Harum Sektor 19, melaksanakan kegiatan sosialisasi Program Citarum Harum kepada masyarakat tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (P3K) DAS Citarum. Kegiatan dilaksanakan di Ponpes Modern Al-Furqon, Dusun Telukbunder, Desa Dewi Sari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Rabu (07/7/2021).

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Desa Dewi Sari, Tamin (Dodi) yang diwakili Sekdes, Adi Prasetio; Pimpinan Ponpes Modern Al-Furqon, Kyai Haji Syamsuri Jamal; Batih Sektor 19, Serma Suprianto; Bamin Sektor 19, Serma Roni Heryana; Dansubsektor 2 Jayakerta, Pelda Dahlan Haryanto; serta diikuti oleh 50 masyarakat sekitar.

Dalam kegiatan sosialisasi ini, Komandan Sektor 19, Kol. Chb. Widodo yang diwakili Batih Sektor 19 Serma Suprianto memaparkan latar belakang Program Citarum Harum tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum dengan landasan diterbitkannya Perpres No. 15 Tahun 2018. Dihadapan masyarakat, Serma Suprianto menyampaikan berbagai kondisi dan pencemaran yang terjadi di sungai Citarum yang memiliki panjang aliran 297 Km mulai dari hulu Situ Cisanti hingga hilirnya di Muara Gembong-Bekasi sebelum dilaksanakannya program ini.

Dalam kesempatan ini, dijelaskan bahwa satgas Citarum terdiri dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil selaku Komandan Satgas Citarum; Pangdam III/Siliwangi selaku Wakil Dansatgas I Citarum Harum; Kapolda Jawa Barat selaku Wakil Dansatgas II Citarum Harum; dan 23 sektor yang dipimpin para Kolonel.

Dari 23 sektor, Lanjut Suprianto, masing-masing memiliki permasalahan yang berbeda, secara umum permasalahan yang terjadi diantaranya: limbah domestik (rumah tangga), lahan kritis, limbah industri, sedimentasi, limbah kotoran hewan (Kohe) dan manusia. Menurut Serma Suprianto ragam permasalahan yang telah dipetakan petugas lewat program Citarum Harum, beberapa masalah utama mencakup alih fungsi lahan dan pencemaran sungai, ujarnya.

Selain itu, Bamin Sektor 19, Serma Roni Heryana juga menjelaskan program-program yang telah dikerjakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, mulai dari program menanam pohon, pembuatan MCK, pembuatan Taman Edukasi Citarum Harum, hingga pembuatan Ipal Komunal. Untuk itu, dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk menyadari dan memahami betapa pentingnya manfaat sungai bagi kehidupan, tidak hanya untuk generasi saat ini, juga untuk generasi mendatang.

“Selain mendapatkan pemahaman tentang Program Citarum Harum, ke depannya agar masyarakat lebih sadar lingkungan, merubah perilaku yang tadinya kurang peduli lingkungan menjadi peduli, contohnya yang tadinya buang sampah sembarangan sudah tidak lagi,” ujarnya.

Melalui sosialisasi ini, lanjutnya, diharapkan ada perubahan perilaku yang sebenarnya merupakan hal yang tidak mudah. “Masyarakat juga nantinya bisa mengingatkan tetangga, teman atau keluarganya agar buang sampah pada tempatnya dan tidak membuang ke Sungai,” pungkasnya. (AAS)

Editor: NJK

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA