by

Ledakan Petasan, Empat Warga Kebumen Meninggal Dunia

KOPI, Kebumen– Ledakan dahsyat terjadi ketika obat mercon terbakar dan meledakkan petasan yang sudah jadi rumah Untung (55) di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen pada Rabu (12/5/2021). Dari pantauan lapangan, hingga Kamis siang tercatat 4 orang meninggal dunia dan empat orang masih dirawat di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Afiditya Arief mengatakan Rabu malam, tragedi ini membuat 3 orang meninggal dunia.  “Betul (ada ledakan) sementara yang meninggal tiga orang,” ungkapnya Rabu (12/5/2021) malam.

Hingga kini polisi masih menyelidiki peristiwa tersebut. Untuk keterangan rinci dan kronologi kejadian terkait peristiwa itu pihak polisi masih belum bisa memberikan keterangan.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang mendapatkan informasi tersebut langsung meluncur ke lokasi dan rumah sakit. Dengan kejadian tersebut, pihaknya mengimbau agar masyarakat menghindari kegiatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

 “Untuk korban luka dirawat di RS Prembun, RS PKU Kutowinangun, dan RSDS Kebumen. Atas kejadian itu, kami turut bela sungkawa kepada para korban dan keluarga. Sebelumnya Pemda dan Polres Kebumen telah memusnahkan bahan petasan sekitar 400 kg,” kata Arif Sugiyanto.

“Kami mengimbau agar masyarakat menghindarkan diri dari kegiatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain seperti meracik atau membuat petasan. Kami harap masyarakat dapat melaporkan setiap ada peredaran bahan petasan dan para peraciknya ke instansi terkait baik Polres ataupun Polsek Setempat,” harapnya.

Duka Berlipat

Untung (55) sangat berlipat ganda dukanya. Selain rumahnya hancur terkena ledakan, anak laki-lakinya yang bernama Muhamad Taufik(27) juga ikut menjadi korban meninggal dunia. Lebaran tinggal sesaat lagi menjadi nestapa dan banjir tangis, saat terjadi ledakan yang konon terdengar hingga kecamatan sebelah.

Pada saat kejadian, Untung tidak berada di rumah namun mendengar ledakan tersebut. Ia kemudian mendapati anaknya, Muhammad Taufik Hidayat (27) meninggal seketika. “Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah,” jelas Untung.

Namun detik-detik kejadian, Untung mendengar jelas gelegar suara ledakan petasan yang memekakkan telinga. Ia bergegas menuju ke sumber suara, dan melihat peristiwa mengerikan pascaledakan dahsyat tersebut.

”Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya,” katanya.

Untung sempat menegur anaknya untuk tidak membuat petasan. Sebab lingkungan sekitar tidak semuanya suka dengan suara mercon. Untung tidak pernah tahu, anaknya mendapatkan serbuk petasan dari mana. Muhammad Taufiq sehari-hari merantau di luar kota.

Rupanya korban diam-diam bersama pemuda tetangga ingin merayakan dengan pesta petasan, sehingga bersama saudara serta tetangganya membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas.

Polres Kebumen sejak lama melakukan antisipasi dengan menggelar Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan atau KKYD dengan sasaran miras dan petasan. Sebelumnya sebanyak 215 Kilogram serbuk petasan, telah dimusnahkan oleh Polres Kebumen melibatkan Tim Gegana Brimob Polda Jateng di kawasan Puslitbang TNI AD Pantai Setrojenar Buluspesantren.

Korban meninggal masing-masing bernama Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19), Rio Dwi Pangestu (22) dan Sugiyanto (23). Sedangkan korban luka dan masih dirawat yaitu Bambang Priyono (29), , Alib (24), Irwan (25) dan Ratna.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA