by

80 Mahasiswa STAIN Meulaboh Ikuti Yudisium

KOPI, Meulaboh – Sebanyak 80 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh semester ganjil angkatan X tahun akademik 2020/2021, diyudisium, di aula kampus setempat, Senin (24/5/2021).

Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan, Mukhsinuddin, S.Ag, MM dalam laporannya menyebutkan, dari keseluruhan mahasiswa yang diyudisium pada angkatan ini yaitu dengan rincian yang pertama Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam berjumlah 6 orang, di antaranya laki-laki 4 orang dan perempuan 2 orang.

Kemudian, Jurusan Tarbiyah dan Keguruan keseluruhan 55 orang dengan rincian, Program Studi Pendidikan Agama Islam berjumlah 22 orang, 3 laki-laki dan 19 perempuan. Program Studi Bahasa Arab berjumlah 7 orang dengan keseluruhan perempuan. Program Studi Manajemen Pendidikan Islam berjumlah 6 orang, laki-laki 1 orang dan 5 orang perempuan. Porgram Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 20 orang, diantaranya 2 laki-laki dan 18 perempuan.

Selanjutnya dari Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam dengan keseluruhan 19 orang, yaitu dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah berjumlah 3 orang, laki-laki 1 orang dan perempuan 2 orang. Program Studi Perbankan Syariah berjumlah 14 orang, 4 laki-laki dan 10 perempuan. Program Studi Hukum Pidana berjumlah 1 orang laki-laki dan Program Studi Hukum Tatanegara Islam berjumlah 1 orang perempuan.

Adapun lulusan terbaik pada yudisium angkatan X ini sebanyak 9 orang yang diambil dari masing-masing Program Studi dengan kategori masa studi maksimal lima tahun dan nilai tertinggi 3,50 ke atas, ungkap Mukhsinuddin yang juga sebagai ketua panitia pelaksana.

Sementara itu Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr. Inayatillah, M.Ag., dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses kepada mahasiswa/i yang telah diyudisium. Ingat, selesai ini bukan berarti anda selesai dari urusan-urusan akademik. Ketika nanti sampai ke kampung halaman atau memilih melanjutkan studi, anda harus kembali mengasah kemampuan melihat dan mencari masalah. Karena itu adalah modal utama untuk dapat menyelesaikan berbagai persoalan, baik dalam individu anda maupun masalah di dalam masyarakat.

“Anda harus terus mengasah kemampuan untuk melihat masalah, melatih kepekaan dan empati. Dengan demikian anda menjadi terberdayakan karena ketika mengetahui masalah, mengenal dengan baik persoalan, anda menjadi semakin peka dan semakin tahu apa yang harus dilakukan,” terangnya.

Ia menambahkan, yudisium dan wisuda hanyalah langkah awal bagi anda semua untuk mulai hidup baru, mempraktekkan apa yang anda pelajari dan menambah wawasan di tempat lain. Yang paling penting, tetap jaga silaturrahmi dan jalin komunikasi dengan almamater dalam wadah ikatan alumni, karena hubungan kita belum berhenti.

“Kedepan harus jeli menatap masa depan secara optimis, yakinkan diri anda, bahwa setelah dari sini, anda semua membawa misi perubahan. Anda semua akan bergerak maju, bukan malah mundur. Berkembang dengan aksi-aksi positif bukan malah destruktif, belajar berkolaborasi dan menjadi super tim. Berkembang bersama mengharumkan almamater anda, mengharumkan kampung halaman, dan menjadi terberdayakan,” harap Inayatillah. (*)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA