KOPI, Kuningan – Seni adalah warisan leluhur yang harus dikembangkan. Hal tersebut disampaikan Yunia Nurmaliki, ia adalah salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/4/2).
Kepada awak media, Yunia menuturkan bahwa, “Ayahnya sejak dulu sebelum menikah memang sudah menggeluti dunia seni, saya yang tumbuh di lingkungan dimana Ayah saya menggeluti seni, ya jadi saya ikut tertarik juga untuk mendalaminya dari kecil.”
Yunia menambahkan, kebanyakan pesanan adalah lukisan potrait, sketsa. Kalo untuk proyek besar biasanya membuat taman relief, mural, dan lain-lain. “Sedangkan untuk proyek yang kecil adalah membuat pot bunga, gelang tajut, dan kalung-kalungan,” papar gadis kelahiran tahun 2000 tersebut.
Mahasiswa yang duduk di semester 6 ini berharap, ilmu yang dibawa dari dunia akademi dan pengalaman Ayahnya yang jauh melebihi dirinya bisa memberi manfaat untuk lingkungan sekitar terutama di bidang seni. “Ya, saya ingin membangun semangat kesenian dan apresiasi seni di lingkungan sekitar,” tandasnya.
Sementara itu, Junaedi selaku Ayah Yunia membenarkan adanya bakat seni yang turun ke anaknya. “Anak saya menyukai dunia seni waktu masih TK,” beber pemilik workshop seni beralamat di Jalan Veteran, Kecamatan Dharma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (tepatnya depan makam Pasir Jati Darma).
Junaedi mengatakan bahwa seni adalah bagian dari hidupnya. (Septyan)
Editor: NJK
Comment