by

Kelebihan Bahasa Arab Ketimbang Bahasa Lainnya

KOPI, Jakarta – Pada dasarnya setiap bahasa memiliki kelebihan tersendiri baik bagi para pengucapnya maupun bagi yang mempelajarinya, termasuk bahasa Arab. Hal ini dikarenakan semua bahasa tidak bisa dipukul rata baik dari segi kedalaman bentuk kata maupun perkembangannya. Bahkan dalam beberapa hal pengucapan bahasa sangat bervariasi dan terkadang memiliki kesulitan tersendiri ketika mempelajarinya.

Bahasa Arab misalnya memiliki pengucapan yang mungkin hanya ditemukan pada sedikit bahasa serupa di Timur Tengah atau Afro-Asiatik. Begitu juga dengan bahasa kita yang banyak ragam kata yang juga berbeda dikarenakan bahasa-bahasa di Indonesia kebanyakan adalah turunan bahasa Austronesia dan Austro-Asiatik. Namun uniknya kedua bahasa tersebut juga berbagi kata serapan yang sudah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Akan tetapi bicara soal kelebihan berbahasa inilah mungkin kita dapat memahami mengapa satu bahasa memilikinya, sedangkan yang lain tidak. Ada sejumlah hal terkait bahasa Arab yang mungkin tidak dimiliki atau sama persis dengan bahasa lainnya. Kalau dalam konteks ini kita kupas, hal tersebut baru bisa dikatakan menarik. Selain itu hal ini dapat menambah wawasan kita dalam berbahasa, sehingga kita dapat memahami dan mempelajari setiap bahasa sebagai sebuah ilmu.

Kelebihan Bahasa Arab

Jika anda pernah mempelajari, membuka kamus online atau setidaknya mendengar percakapan dalam bahasa Arab, pasti anda sudah mampu membedakan bahasa ini dengan bahasa lainnya. Bahasa Arab merupakan bahasa dominan di Timur Tengah yang membentang dari Irak, Jazirah Arab sampai negeri-negeri Maghrib. Artinya bahasa ini cukup luas cakupannya dan pastilah memiliki sebab mengapa penggunaannya bisa seluas itu.

Selain itu bahasa Arab juga digunakan sebagai bahasa ibadah umat Islam di seantero dunia baik kitab suci sampai hal-hal terperinci. Semuanya ditulis dalam bahasa dan huruf Arab yang sampai saat ini merupakan standar umum. Berikut kelebihan bahasa Arab yang mungkin bisa dijadikan referensi dalam mempelajari bahasa ini:

Jika anda pernah belajar bahasa Arab secara langsung, maka anda pasti sepakat dengan kelebihan satu ini. Angka dalam bahasa Arab merupakan salah satu yang paling konsisten cara pengucapannya. Perubahan angkanya juga mudah dimengerti bagi orang yang pertama kali belajar bahasa Arab, sehingga lebih mudah untuk dihafal baik penyebut dan pembilangnya.

Contohnya ketika kita menyebut penyebut angka satu (1) yang sering diucap “واحد (wahidun) dalam bahasa Arab, maka bentuk angka ke sebelasnya (11) cukup menambah kata “عشر”  (asyar). Jadilah angka 11″واحدعشر”  (wahid ‘asyar) dan hal ini juga berlaku untuk angka sesudahnya. Jika angka dua puluh satu (21) tinggal menambah kata  عيشر“’isyrun” dan jadilah واحدعيشر “wahid ‘isyrun” dan ini juga berlaku pada angka setelahnya. Relatif konsisten meskipun kita mungkin harus menghafalkan pembilangnya.

Dalam beberapa hal, penyebutan angka yang konsisten ini mirip beberapa penyebutan angka dalam bahasa Indonesia atau Belanda. Jadi kata penyebutnya diletakkan di bagian belakang angka pembilangnya. Jika kalian pernah mempelajari dua bahasa itu, mungkin sudah tidak kaget menyebut angka dalam bahasa Arab, kecuali huruf angkanya. Ya, yang membedakan dalam hal ini adalah bahasa Arab memiliki angka sendiri.

  • Bahasa Kitab Suci

Kalau untuk yang satu ini sepertinya sudah jelas dan semua pasti sepakat bahwa bahasa Arab bisa dikatakan setara dengan bahasa agama-agama sebelumnya. Bahasa Arab merupakan “bahasa resmi” dalam agama Islam, bahkan ketika Al-Qur’an diturunkan dan dinyatakan dalam salah satu ayatnya. Hal ini menempatkan bahasa Arab sebagai salah satu bahasa wahyu seperti bahasa Aram/Latin/Yunani (umat Nasrani) atau bahasa Yahudi untuk agama Yudaisme. Beberapa umat Kristen di Timur Tengah juga menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar ibadahnya. Jadi sebetulnya kurang tepat memang kalau menganggap bahasa Arab seolah hanya dimiliki umat Islam, kenyataannya bahasa Arab lebih luas juga penggunaannya.

Keuntungan dari posisi ini tentu saja adalah bahasa tersebut sudah pasti akan dipelajari dan dijaga dengan baik oleh para penuturnya. Itu belum termasuk penggunaan bahasa Arab dalam hal ibadah, pergaulan maupun bahasa pengantar agama. Secara otomatis bahkan kita bisa mempelajarinya secara tidak langsung melalui ibadah maupun arti dan makna praktisnya.

  • Strukturnya Mirip Bahasa Inggris (Dalam Beberapa Hal)

Pada dasarnya bahasa Arab merupakan bahasa yang diturunkan dari rumpun bahasa semitik seperti bahasa lain di Timur Tengah macam bahasa Levant, Yahudi maupun Syriac. Tentu saja sangat berbeda dengan bahasa Inggris yang termasuk rumpun bahasa Nordic dan Indo-European. Namun jika berbicara konsep strukturnya, terdapat beberapa kesamaan dengan bahasa Inggris. Salah satunya adalah sebuah fakta bahwa bahasa Inggris dan bahasa Arab sama-sama membedakan penyebutan orang kedua berdasarkan gender.

Misalnya, dalam bahasa Inggris terdapat perbedaan penyebutan orang kedua yang terdiri atas laki-laki dan perempuan seperti dalam kata “he/she”. Dalam bahasa Arab konsep ini bisa dikatakan mirip karena bahasa ini juga membedakan penyebutan orang kedua laki-laki dan perempuan secara terpisah “هو/هي”  (huwa/hiya). Hal ini juga ditemukan dalam konsep kalimat keduanya yang membedakan kata kerja waktu bentuk lampau (past/madli/مذي ), sekarang (present/haal حال ) dan masa depan (continous/mustaqbal مستقبال).

Memang, walaupun konsepnya mungkin terdapat kesamaan bukan berarti keduanya bisa diperbandingkan begitu saja. Kenyataannya hal tersebut masih dibagi lagi menurut kedua tata bahasa tersebut Lebih tepatnya lebih banyak perbedaan ketimbang persamaannya. Namun bagi anda yang sudah pernah mempelajari salah satu dari kedua bahasa tersebut pasti akan lebih memahami penerapan konsepnya.

  • Termasuk Bahasa yang Paling Banyak Digunakan

Secara umum menurut yang kami baca dari berbagai sumber, Bahasa Arab memiliki sekitar 27 dialek yang berbeda. Beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resminya dengan dialek dan standar masing-masing. Itu belum termasuk diaspora etnis Arab yang tersebar di belahan dunia, termasuk di Indonesia yang juga menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa ibunya.

Bisa dikatakan bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang luas persebaran dan jumlah penuturnya meskipun belum ada data resmi mengenai hal tersebut. Hal itu juga belum termasuk orang yang mempelajari dan mempraktekannya yang bisa jadi masuk kategori penutur. Namun itu sudah cukup untuk menjadi bukti bahwa bahasa Arab merupakan salah satu bahasa Internasional meskipun penggunaannya terkonsentrasi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

  • Kaya Konsonan Huruf

Salah satu yang membedakan bahasa Arab dengan bahasa lainnya adalah keragaman variasi konsonan huruf. Jika anda pernah mempelajari kitab Iqro’ sedari kecil anda pasti sepakat soal ini. Sampai-sampai terdapat huruf tertentu yang bagi orang Indonesia pada umumnya susah untuk diucapkan.

Setidaknya ada tiga konsonan huruf Arab yang bisa dikategorikan susah bagi orang Indonesia, yaitu huruf  ض, ع, ق dhod, ‘ain dan qof. Kenyataannya jika anda pernah mempelajari bahasa asing atau daerah, bisa dipastikan anda tidak akan menemui huruf semacam itu. Pengucapan ketiga huruf tersebut merupakan kepanjangan dan kedalaman huruf konsonan dalam bahasa Arab. Bahkan masih sering kita dengar utamanya di pulau Jawa, huruf ع ‘ain berubah pengucapannya menjadi “ngain”. Hal ini dikarenakan pengucapannya bisa dikatakan susah untuk ukuran orang kita khususnya dan membutuhkan latihan intensif.

Namun hal tersebut juga menandakan bahwa bahasa Arab memiliki konsonan yang lebih kaya pengucapannya. Karena dalam bahasa Arab anda akan menemukan huruf yang seolah mudah dibaca biasa, namun ada juga yang membutuhkan kedalaman seperti tiga huruf tadi.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA