by

Cara Membuat Rebana yang Suaranya Bagus

KOPI, Jakarta – Banyak dari kita tentu sudah tidak asing dengan rebana. Gendang rebana merupakan salah satu alat musik yang sering digunakan untuk mengiringi lantunan musik Islami. Alat musik ini mampu menghasilkan suara yang sangat harmonis ketika berpadu dengan nyanyian syair-syair Islami. Kira-kira bagaimana ya cara membuat rebana? Jika Anda penasaran, mari kita mengenal lebih dekat dengan rabana. Simak, ya!

Apa itu Rebana? Seperti yang kita tahu, rebana merupakan alat musik tradisional yang berasal jauh dari negeri Timur Tengah. Alat musik ini biasa hadir untuk mengiringi penampilan hadrah, qasidah atau musik gambus pada perayaan hari-hari istimewa seperti hari raya, upacara perkawinan dan semacamnya.

Seiring dengan masuknya Islam ke nusantara, alat musik tradisional ini mulai terkenal di kalangan masyarakat dan tetap eksis sampai sekarang. Perkembangan rebana di Indonesia tidak terlepas dari keragaman adat dan budaya.

Hal ini terbukti dengan  hadirnya berbagai jenis rebana yang masing-masing mencerminkan kebudayaan suatu daerah di Indonesia. Jenis rebana yang berkembang di Indonesia adalah rebana Banjar, rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh dan juga Hadroh.

Meskipun demikian, namanya saja yang beragam. Dari segi bentuk dan juga fungsi tidak ada perbedaan yang berarti. Keseluruhan masih berbentuk bundar, pipih dan dibingkai dengan lingkaran dari kayu yang dibubut dan dibalut. Bagian terluar dari gendang rebana ini biasanya menggunakan kulit kambing dan bagian inilah yang akan ditepuk untuk menghasilkan harmonisasi suara yang indah.

Setelah cukup dengan definisi rebana, sekarang mari kita cari tahu bagaimana cara membuat rebana!

Ternyata Begini Cara Membuat Rebana Alat Musik Islam yang Tak Lekang di Masa

Berdasarkan pengalaman toko jual hadroh Jepara, sebelum memulai cara membuat rebana, kita perlu mempersiapkan alat-alat dan bahannya terlebih dahulu. Adapun alat dan juga bahan yang kita perlukan adalah :

Kayu; baha pertama yang kita butuhkan adalah kayu. Ada banyak jenis kayu untuk pembuatan rebana, namun yang paling umum adalah kayu medang, kayu cempedak dan juga kayu leban.

Kulit; selesai dengan kayu, kita juga memerlukan material kulit untuk membuat lapisan terluar dari rebana. Untuk menghasilkan rebana dengan kualitas suara yang baik, kita perlu memilih kulit dengan kualitas yang baik pula. Jenis kulit yang paling populer untuk rebana adalah kulit kambing.

Lem; bahan baku berikutnya yang kita perlukan untuk membuat rebana adalah lem. Apa fungsinya? Nantinya, lem ini akan terpakai untuk menutupi area tempat pemakuan kulit ke badan rebana. Dan juga berfungsi sebagai penambah nilai estetika.

Tali.

Paku; fungsinya untuk menyatukan kulit ke badan rebana.

Bingkai besi lengkap dengan pengait.

Alat ukur dan alat potong.

Amplas; berfungsi untuk menghaluskan permukaan kayu agar tampak cantik.

Cat dan kuas; fungsi cat sebagai bahan finishing. Jenis cat yang paling direkomendasikan dalam pembuatan rebana adalah cat water based dengan sentuhan warna yang selaras dengan warna dasar kayu.

Alat pahat; ini opsional.

Cukup dengan alat dan bahan-bahannya, mari kita simak penjelasan bagaimana cara membuat rebana yang dapat menghasilkan suara merdu.

Pertama: Siapkan Kayu

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan kayu sebagai bahan baku utama. Jenis kayu haruslah dalam kualitas yang baik sehingga usia pakainya lama. Selanjutnya, kayu dipotong mengikuti pola yang sudah dibuat sebelumnya.

Kayu yang sudah terpotong sesuai pola akan melalui proses pengamplasan yang tujuannya adalah menghaluskan sisa-sisa pemotongan. Setelahnya, kita dapat memulai memahat kayu tadi agar bentuk dan posturnya sesuai dengan bentuk rebana seperti umumnya. Pada tahapan ini, kita juga bisa menambahkan ukiran untuk meningkatkan nilai estetika pada alat musik ini nantinya.

Kedua: Hias

Ketika kayu sudah beres dari pemahatan, kini waktunya untuk melakukan finishing. Kayu yang sudah berbentuk badan rebana tadi harus dihaluskan sekali lagi menggunakan amplas. Setelahnya, barulah bisa kita berikan sentuhan akhir untuk mempercantik tampilan rebana dan juga meningkatkan nilai jual nantinya.

Ketiga: Persiapan Kulit

Sembari menunggu hasil finishing tadi kering, kita bisa mempersiapkan bahan baku selanjutnya, yakni kulit kambing. Sebelum menyatukan kulit ke rebana, kita perlu menjemurnya terlebih dahulu, tujuannya adalah membuat kulit terhindar dari hama dan juga jamur.

Setelah selesai menjemur kulit, kita bisa melakukan pemotongan. Lakukan sesuai dengan ukuran dan juga pola rebana seperti yang dibutuhkan. Jika sudah, kulit tadi perlu mendapatkan pembersihan dan juga perendaman kembali. Apabila sudah selesai, kita bisa melanjutkan cara membuat rebana ke tahapan penyatuan kulit ke badan kayu.

Terakhir: Pemasangan Kulit ke Badan Rebana

Tahapan terakhir adalah pemasangan kulit ke badan rebana atau tabang. Caranya cukup sederhana, yakni :

  • Pasang bingkai besi dan juga pengait pada kulit yang sudah selesai dengan proses perendaman sebelumnya.
  • Selanjutnya lakukan pengikatan tali.
  • Tutup bagian terluar rebana menggunakan kulit, setelahnya lanjutkan dengan memaku setiap tepinya agar kulit menyatu dengan sempurna. Jika sudah, lepas bingkai besi dan pengait tadi.
  • Potong sisa kulit yang tidak rapi pada tepi rebana.
  • Langkah terakhir, tempelkan kulit lagi pada bagian yang terpaku sehingga rebana tampak rapi.

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk berkreasi membuat rebana sendiri? Menekuni bidang ini tidak ada salahnya, lho! Anda bisa membuka usaha rebana, peluang pasarnya juga terlihat cukup menggiurkan. Jika tidak mencoba tentu kita tidak akan pernah tahu bagaimana akhirnya. Semoga ulasan cara membuat rebana ini membantu dan menambah wawasan kita semua, ya!

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA