by

Sentra Pengolahan Beras Terpadu Kebumen, Ini yang Pertama di Jawa Tengah

KOPI, Kebumen –  Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih bersama Sekda Ahmad Ujang Sugiono dan OPD meninjau lokasi pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Rice Milling Unit (RMU) yang berada di tepi Jalan Nasional Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun pada Rabu (3/3/2021).

Arif mengatakan pembangunan yang sudah mencapai 99 persen ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja yang nantinya akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan juga dihadiri oleh pejabat menteri BUMN, serta pihak terkait seperti Bank Mandiri, dan Pertamina.

“RMU ini adalah bagian dari program kerja 100 hari, yang nantinya peresmian akan dilakukan secara seremonial, dan kita harapkan bisa di launching oleh Presiden Joko Widodo. Insya Allah kira-kira bulan Mei atau Juni,” katanya.

Saat ini RMU sudah bisa beroperasi dan masih terus dilakukan proses uji coba, untuk memastikan semua mesin bisa beroperasi dengan hasil yang maksimal. Pasalnya, mesin RMU ini bisa menjadikan kualitas beras terbaik yang dilakukan dengan proses penyaringan dan penggesekan secara berkala.

“Beras di sana akan menjadi beras premium dengan cara digesek. Ada tiga teknik penggesekan, yang nanti beras itu akan menggkilat, jadi beras ini mengkilatnya bukan dengan bahan kimia, putihnya juga tidak menggunakan bahan pemutih. Tadi kita liat beras itu akan diayak secara berulang dengan menggunakan sensor. Nanti beras yang hitam akan minggir sendiri, beras yang kuning pun akan terpisah sendiri, demikian juga beras yang putih,” tambahnya.

Pembangunan RMU ini dicanangkan tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Karena masyarakat Kebumen mayoritas adalah petani. Maka RMU, berfungsi untuk meningkatkan, harga, mutu, jual dari gabah yang dihasilkan petani.

“Jadi tidak hanya dijual gabah. Tapi bisa menjadi beras dengan kualitas tinggi,” tandas Arif.

Pembangunan sentra pengolahan beras terpadu atau Rice Milling Unit ini merupakan bantuan dari Bank Mandiri dan PT Pertamina, yang merupakan usulan Pemkab melalui Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Rice Milling Unit tersebut digadang-gadang memiliki kapasitas produksi 3 ton beras per jam.

Adapun mengenai anggaran diperkirakan akan menelan biaya sekitar senilai sekitar Rp 12 miliar rupiah dengan ukuran lahan kurang lebih seluas 4 hektar di tanah milik desa yang disewa selama 20 tahun. Sedangkan untuk sistem pengelolaannya, nantinya akan dilakukan BUMDes bersama, dana setelah selesai 20 tahun, aset akan diserahkan sepenuhnya untuk dikelola oleh Pemerintah Desa Kaliputih. Pembangunan SPBT di Kebumen merupakan yang pertama di Jawa Tengah.

Sebelumnya sudah dibangun SPBT di 11 titik di Jawa Barat. Peletakan batu pertama saat itu dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada Oktober 2019 lalu. (Dikta)

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA