KOPI, Karawang – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 Kelas Menulis Daring (KMD) menggelar “Kopdar” (Kopi Darat) melalui Zoom Cloud Meetings, Rabu (24/3/21), malam. Kegiatan diikuti seratusan peserta dari berbagi kota di Indonesia, termasuk Jerman.
Bertindak sebagai moderator, Dian Fajrina. Acara dibuka dengan pembacaan puisi oleh Rilen Dicki Agustin dan Nora Septi Arini dengan penampilan yang sangat memukau.
Secara garis besar, para peserta mengungkapkan sangat terbantu dengan adanya KMD. Peserta termotivasi untuk bisa menulis sesuai dengan kaidah dan tata bahasa Indonesia serta sesuai PUEBI.
Kepada awak media Pewarta, Muhammad Subhan selaku inisiator, instruktur dan pegiat literasi yang mengasuh KMD menyampaikan terima kasih kepada tim kreatif dan seluruh peserta KMD.
“KMD terbentuk di tengah pandemi Covid-19, di satu sisi wabah sangat mengganggu kehidupan orang banyak, tapi di sisi lain membawa berkah sehingga KMD lahir,” papar Muhammad Subhan.
Lanjutnya, kehadiran KMD memenuhi harapan banyak orang, khususnya calon-calon penulis masa depan Indonesia. “Kita memerlukan sebuah rumah atau ruang untuk sama-sama belajar tentang kaidah kepenulisan. KMD merupakan muara dari kelas menulis baik jurnalistik, puisi, novel dan lain-lain,” jelasnya.
Ia berharap, KMD tetap bisa berjalan sampai kapan pun. “Saya bangga jika KMD dapat melahirkan penulis yang andal dan buku-buku hasil karyanya dapat terpajang di rak-rak perpustakaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Desty Dasril, salah seorang peserta KMD yang berdomisili di Jerman menyampaikan, berkat KMD ia dapat memahami kaidah kepenulisan dan mewujudkan cita-cita menjadi seorang penulis.
“Berawal dari ‘work from home’ saya merasa bosan. Lalu saya menghubungi Kak Subhan dan meminta bergabung dengan KMD. Alhamdulillah, saat ini saya telah menerbitkan buku-buku saya,” ujar Desty.
Begitu juga dengan Tiara Nursyita S., salah seorang peserta dari Aceh, ia menyampaikan perjuangannya dalam menulis puisi sangat berat, dan butuh kegigihan untuk bisa bergabung dengan KMD.
“Saya menjadwalkan menulis puisi sepekan sekali. Menurut Kak Subhan puisi saya bagus, tapi belum ada rasa. Saya pun terus belajar dan berusaha agar puisi tersebut memiliki rasa,” ujar Tiara.
Tiara bersyukur menjadi salah satu peserta KMD yang telah menjadikan dirinya mengerti dan memahami cara menulis puisi. “Saya sangat berterima kasih, berkat KMD saya dan peserta lain termotivasi, konsisten dan semangat dalam menulis,” tambah Tiara.
Meski dilakukan secara virtual, perayaan HUT ke-1 KMD itu berlangsung penuh khitmad dan keharuan. Salah seorang peserta dari Jambi, Jusmaniar, memberi kejutan spesial dengan menyediakan kue ulang tahun yang ditiup bersama-sama. (NJK)
Comment