Oleh: Syaefudin Simon, Wartawan
KOPI, Bekasi – Hari ini, 1 Maret 2021, Biden mau umumkan resmi di Washington keterlibatan MBS (Mohammed bin Salman – red) dalam pembunuhan Kashoggi. Menarik.
KAS (Kerajaan Arab Saudi – red) pasti meradang. Ini konflik pertama, yang sulit dipecahkan. Karena menyangkut raja. Sebelumnya, Biden tidak mendukung serangan Saudi ke Yaman. Padahal perang Yaman adalah proxy pertarungan Saudi-Iran dalam perebutan pengaruh di Timteng dan Teluk dengan kemasan Wahabi-Syiah. Ingat, sejarah pernah mencatat Persia (Iran) menjadi tuan di kawasan itu.
Dulu, KAS posisinya kuat. Karena pemasok minyak terbesar di AS. Sekarang Washington punya minyak sendiri dari eksplorasi minyak serpih di dalam tanahnya. Jumlah cadangannya lebih besar dari minyak KAS. So, AS skrg mandiri dalam soal minyak, bahkan surplus.
Trump dulu dekat dengan MBS karena politik transaksional belaka. Urusan proyek. Nah, Biden skrg memasukkan idealisme Amerika sebagai penjaga HAM dan Demokrasi — ingin mengembalikan marwah AS yang hancur di tangan Trump.
Mampukah AS menekuk KAS? Betul, banyak sekali aset Saudi di AS. Tapi AS adalah pengendali dolar, pijakan ekonomi dunia. Aset KAS di AS bisa saja dibekukan. Seperti ketika Trump membekukan aset Iran di AS.
Yang jadi masalah adalah Iran. Biden ingin mengembalikan posisi traktat nuklir Iran-Barat yang dibatalkan Trump. Mungkin tujuannya agar Iran bisa dikendalikan. Dengan menekan KAS yang agresif dan mengendalikan Iran yang cerdik, Washington tampaknya ingin memperbesar pengaruhnya di Timteng, yang saat ini sudah mulai dicengkeram Cina. Berbaik-baik dengan Iran, harapannya Teheran bisa direnggangkan dengan Beijing. Dunia tahu, Beijinglah penyelamat Iran ketika semua aset dan ekspor minyaknya diganjal Washington.
Negara2 Arab dan Afrika, misalnya, kini sudah banyak yang berpaling ke Cina. Mungkinkah Washington bisa memanfaatkan pengaruh Teluk untuk mengerem invasi Cina di kawasan itu?
Terus bagaimana reaksi Israel yang sudah mulai aman karena negara-negara Teluk sudah mulai bersahabat dengannya? Musuh terbesar Israel skrg tinggal Iran. Mungkinkah Biden bisa membuat Israel berangkulan dgn Iran seperti zaman Syah Reza Pahlevi? Agaknya sulit. Jarum sejarah telah berubah.
Biden tampaknya ingin menghentikan detak sejarah yang sekarang mengarah ke Cina. Jika ia tak mampu mengelola kawasan tersebut, dan Cina dominan di sana, ke depan kebesaran AS pun tinggal sejarah. Seperti Inggris sekarang. Di abad 18 dan 19, pengaruh Inggris di dunia jauh lebih besar ketimbang pengaruh AS di abad ke 20 dan 21. Toh sekarang Inggris bukan siapa-siapa lagi.
Jika kini Asia Tenggara lebih suka Cina ketimbang AS, itu adalah strategi yang masuk akal. Cina diprediksi akan menjadi penguasa dunia masa depan.
Kita tunggu. Kasus Kashoggi bisa liar, seperti terbunuhnya Franz Ferdinan, Raja Austria oleh Serbia yang memicu PD I tahun 1914. Jika terbunuhnya Kashoggi oleh MBS jadi bola liar dan dunia terpecah, bukan tak mungkin, terbunuhnya kolumnis Washington Post berdarah Arab dan warga negara AS itu — akan menjadi kasus belli pecahnya PD III. Wah…
Comment