by

Usaha Pertamini di Desa, Apakah Masih Menguntungkan?

KOPI, Jakarta – Pertamini adalah istilah yang diberikan kepada usaha penjualan bensin menggunakan fuel pump atau pompa bensin, Istilah ini diberikan dikarenakan pada awalnya usaha penjualan bensin eceran hanya dilakukan menggunakan botol saja. Sehingga, ketika muncul usaha penjualan bensin yang menggunakan fuel pump yang sama seperti yang digunakan di SPBU, orang-orang menganggap bahwa usaha penjualan bensin tersebut merupakan versi mini dari SPBU Pertamina hingga akhirnya dinamai Pertamini.

Usaha penjualan bensin menggunakan fuel pump alias Pertamini ini mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat, khususnya masyarakat yang berada jauh dari SPBU Pertamina. Masyarakat menganggap bahwa Pertamini lebih baik daripada penjualan bensin eceran menggunakan botol dikarenakan takaran bensin eceran pada botol yang tidak akurat dan sering dianggap tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh si penjual.

Beberapa tahun setelah pertama kali boomingnya Pertamini, kini Pertamini dapat dengan mudah ditemukan di mana-mana, menjamurnya Pertamini ini disebabkan karena Pertamini dianggap sebagai usaha potensial di desa sehingga banyak orang yang membuka usaha ini di desa-desa. Sekarang bahkan di kotapun juga banyak Pertamini.

Lalu dengan menjamurnya usaha Pertamini ini apakah membuka usaha Pertamini masih menguntungkan?

Untuk mendapatkan kesimpulan masih menguntungkan atau tidaknya usaha Pertamini ini kita butuh mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini.

1. Jarak Calon Tempat Pertamini dengan SPBU Pertamina

Hal pertama yang harus diperingati adalah jarak antara SPBU Pertamina dengan tempat yang nantinya akan kita taruh Pertamini.

Mengapa demikian?

Ya tentu saja dikarenakan esensi awal Pertamini ini sendiri dimana usaha penjualan bensin eceran awalnya ada dikarenakan kebutuhan masyarakat yang jauh dari SPBU terhadap bensin. Jika Anda berjarak hanya sekitar 1 KM saja dari SPBU dan menjual bensin eceran apakah akan ada yang membelinya? Tentunya tidak ada bukan, tidak ada disini maksudnya bukan tidak ada sama sekali, mungkin masih akan ada yang membelinya, namun tentunya mayoritas orang akan memilih membeli di SPBU yang memiliki harga lebih murah dari harga bensin eceran.

Nah, oleh karena itu sebelum membuka usaha Pertamini kita harus memperhatikan apakah dengan jarak calon tempat Pertamini ke SPBU Pertamina yang ada akankah menghasilkan banyak pembeli atau tidak.

2. Pertamini Kompetitor

Seperti yang saya katakan sebelumnya, usaha Pertamini ini sudah bukan hal yang langka dan menjamur dimana-mana (setidaknya begitu kasusnya dikebanyakan tempat di pulau Jawa), karenanya ketika pada akhir tahun 2020 ini Anda baru berencana mau membuka Pertamini pasti sudah ada kompetitor yang berada di sekitar Anda.

Lalu ketika ada kompetitor apakah langsung mengurungkan niat membuka usaha Pertamini?

Tentu saja tidak, jarak kompetitor ke tempat Anda harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan mengurungkan atau melaksanakan niat membuka usaha Pertamini.

Apabila jarak kompetitor dengan tempat Anda dirasa masih relatif jauh dan aman, Anda masih bisa membuka usaha Pertamini.

Namun jika terlalu dekat apakah masih potensial?

Masih apabila Anda awalnya memiliki usaha warung yang ramai. Warung yang ramai merupakan salah faktor penentu ramai atau tidaknya Pertamini Anda dikarenakan kebanyakan orang saat ini pergi ke warung saja menggunakan sepeda motor sehingga ketika perlu membeli bensin mereka pun akan membelinya ditempat Anda. Selain itu apabila Anda di desa, orang-orang desa cenderung akan membeli sesuatu di satu tempat yang sama dengan alasan tidak enak hati atau sudah terlanjur langganan beli di tempat itu.

Tapi jika Anda berada di dekat kompetitor sementara tidak memiliki warung dan tetap nekat, Anda masih bisa melakukan berbagai cara untuk mengalahkan kompetitor seperti dengan melakukan perang harga, perang kualitas layanan, dan memberikan promo atau diskon. Ya meski begitu saya tetap tidak merekomendasikan Anda membuka Pertamini apabila dekat dengan kompetitor dan tidak punya warung yang ramai.

Kesimpulan

Setelah mempertimbangkan kedua faktor di atas, saya kira Anda pasti sudah bisa menyimpulkannya sendiri bukan. Selain itu, orang yang paling tahu apakah membuka Pertamini masih menguntungkan atau tidak adalah Anda sendiri. Anda yang paling paham situasi dan kondisi sekitar. Saya hanya memberikan beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan saja. Hasil pertimbangannya sepenuhnya berasal dari diri Anda sendiri.

Tapi sebelum mengakhiri artikel ini saya hanya akan mengatakan bahwa apabila tempat Anda berada jauh dari SPBU, jauh dari kompetitor, dan punya warung yang ramai maka membuka usaha Pertamini sudah dapat dipastikan menguntungkan.

Penutup

Demikian pembahasan singkat saya mengenai potensi usaha Pertamini saat ini, apakah tergolong masih menguntungkan atau tidak. Sekian yang bisa saya sampaikan, apabila ada kesalahan mohon untuk dimaafkan. Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel saya berikutnya.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA