by

Tips Lolos Cek Turnitin dengan Teknik Parafrase

KOPI, Jakarta – Program pendeteksi plagiarisme berbasis internet yang digunakan oleh Universitas atau Peguruan Tinggi yaitu Program Turnitin. Dalam dunia penulisan, mendefinisikan plagiarisme merupakan cara meniru yang dilarang khususnya di dunia akademik. Algoritma pencarian didesain oleh Turnitin melalui perbandingan tingkat kemiripan karya ilmiah atau karya tulis terhadap konten atau artikel yang tersimpan (ter-submit) di internet. Ada tiga sumber utama yang dipakai oleh Program Turnitin sebagai perbandingan penulisan diantaranya referensi atau literatur (buku, artikel, jurnal dan publikasi ilmiah), internet (website, blog, forum online) dan local databse dari setiap institusi atau lembaga.

Pemeriksaan tingkat plagiasi oleh Turnitin akan ditampilkan berbentuk laporan yang menunjukkan persentase (%) kemiripan (similarity). Standar lolos tingkat kesamaan berdasarkan aturan masing-masing universitas tentu saja berbeda-beda, ada kampus yang mensyaratkan harus lolos dibawah 25%, ada yang harus lolos di bawah 20%, bahkan ada kampus yang harus lolos cek plagiasi dibawah 10%.

Dengan demikian, kebijakan persentase minimal menurut aturan kampus masing-masing sudah ditetapkan. Perbedaan ini tentu saja dengan mempertimbangkan bagian apa saja yang harus dilakukan pengecekan plagiasinya, jenis file hingga parameter atau indikator pengecekan. Sehingga mahasiswa harus lebih hati-hati jika akan melakukan pengecekan turnitin di luar akun resmi turnitin yang sudah ada kampus. Seharusnya, awal pengecekan selalu dilakukan secara resmi melalui petugas kampus atau melalui akun Turnitin student yang dimiliki mahasiswa supaya hasilnya valid. Selanjutnya jika belum lolos dapat dilakukan revisi dan dapat dilakukan cek ulang diluar kampus dengan berpedoman dengan indikator atau parameter yang sudah valid tersebut.

Originalitas dalam lingkungan akademik sangat penting ketika akan menulis atau menyusun karya tulis ilmiah, sehingga berbagai universitas memberikan aturan untuk publikasi yaitu harus lolos uji plagiat. Aturan tersebut secara nalar dan logika dianggap lumrah dan wajar, karena plagiarisme dapat merusak citra lembaga atau institusi bahkan dapat berdampak pada sanksi akademik yaitu berupa pencabutan gelar akademik.

Apa Saja Tips Lolos Cek Turnitin?

Berbagai cara yang harus dipahami saat cek Turnitin yaitu file yang akan dicek dengan program Turnitin bisa saja tersimpan atau tidak tersimpan di database Turnitin Pusat (Data Center). Jangan menyimpan (No-Repository) file yang belum lolos Cek Turnitin, karena akan terjadi cek ganda, hal ini pasti akan merepotkan bagi semua penulis yang akan melakukan pengecekan Turnitin. File yang sudah tersimpan (Repository) adalah file acuan pemeriksaan berikutnya. Sebaiknya, pengguna Turnitin (Mahasiswa, Dosen atau Akademisi) selalu mendownload atau memiliki hasil cek Turnitin sebagai bukti pengecekan, apakah hasil cek tersebut sudah valid atau tidak. Selain itu sebagai tanda bukti petugas atau pihak yang melakukan sumber pengecekan, supaya file dapat terlacak apakah disubmit dengan mode Repository atau No-Repository.

Berdasarkan temuan atau fakta yang sudah dikemukakan, sehingga muncul pertanyaan yaitu bagaimana tips lolos cek Turnitin? Aplikasi atau program ini sangat ketat dalam pemeriksaan tingkat plagiasi, penulis sebaiknya harus memastikan karya tulis atau karya ilmiah sudah benar-benar asli dari hasil karya sendiri, meskipun mengutip dari pernyataan seorang ahli, harus mencantumkan sumber penulisan sesuai kaidah akademik.

Beberapa cara atau teknik agar lolos cek Turnitin adalah :

1. Melampirkan Sumber

Pertama, menulis argumen, pendapat, ide dan merangkai opini berdasarkan fakta yang bersumber dari orang lain namun diklaim atau dianggap sebagai karya pribadi. Hal tersebut kurang etis bahkan tidak sesuai etika penulisan. Suatu hal penting yaitu pengunaan metode menulis dengan benar antara lain pemilihan topik, tema, teori pemikiran, pembahasan hingga kesimpulan yang diambil harus mencantumkan sumber asli apabila mengutip dari sumber penulisan hasl karya orang lain.

2. Dilarang Menjiplak!

Kedua, yaitu tidak boleh melakukan tindakan menjiplak (copas atau copy paste). Tindakan tersebut merupakan bahaya tersembunyi atau penyakit yang dapat merugikan pihak lain dan diri sendiri. Pembiasaan pada diri sendiri supaya menghindari tindakan duplikasi dengan menyeluruh terhadap hasil karya pihak lain. Perilaku menjiplak mengakibatkan hasil persentase pada cek Turnitin yang sangat tinggi plagiasinya, selain itu juga berakibat kepada penurunan keterampilan dan kemampuan menulis. Akurasi program Turnitin berdasarkan cara kerja algoritma termasuk sangat ketat, sehingga dengan perilaku yang selalu abai terhadap pelanggaran menjiplak pasti tidak lolos ketika melakukan pengecekan dengan Turnitin atau program cek plagiasi lainnya.

Pada dasarnya di dunia tulis-menulis tidak ada yang benar-benar 100% hasil karya asli atau original. Karena penyusunan dan penulisan sebuah karya tulis berdasarkan ide, konsep ataupun gagasan teori sebelumnya, oleh karena itu sangat penting dalam mencantumkan sumber argumen atau pendapat dari pihak lain apabila digunakan sebagai referensi.

3. Menghindari Mengutip Dokumen Resmi

Ketiga, sebaiknya hindari mengutip terlalu banyak dari sumber berikut ini : Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Daerah, Surat Keputusan ataupun dokumen legal lainnya karena isi dokumen tersebut secara menyeluruh tidak dapat diubah. Mengutip atau mencantumkan sumber dari dokumen resmi atau legal akan menyebabkan tingkat kemiripan atau similarity yang tinggi, persentase kemiripan pasti naik, bahkan akan sulit untuk memenuhi standar lolos cek Turnitin dari universitas atau kampus. Jurusan atau program studi dari llmu Hukum, Ilmu Administrasi Negara, Hukum Syari’ah, Perbankan Syari’ah didominasi dengan sumber dokumen legal atau resmi, dengan demikian penulis harus lebih selektif supaya dapat dengan mudah lolos cek Turnitin.

4. Menggunakan Teknik  Parafrase

Keempat, yaitu penulis harus memakai teknik penulisan dengan metode parafrase. Apa itu parafrase? Bagaimana cara menulis dengan menggunakan teknik parafrase? Pertanyaan tersebut akan dijelaskan dengan lengkap oleh Khairpedia (Jasa Parafrase dan Cek Plagiasi Turnitin Sesuai Standar Kampus/ Universitas), disertakan contoh nyata secara lengkap berikut ini :

Parafrase adalah

Teknik mengungkapkan dan menyampaikan konsep yang meliputi materi pembahasan hingga kesimpulan penulisan melalui olah kata atau olah bahasa yang unik, dengan tidak merubah arti dari konsep atau materi yang sudah ada. Menguraikan redaksi serta menjelaskan secara lebih lengkap dan terperinci atau merangkum dan meringkas melalui padanan kata (sinonim/ persamaan kata). Teknik ini bertujuan menyusun kalimat sehingga terbentuk paragraf baru tanpa menghilangkan makna asli namun tidak menyamai kalimat atau paragraf dari sumber aslinya.

Ciri-ciri teknik parafrase (parafrasa) yakni menulis ulang dari sumber yang sama namun bunyi kata atau kalimatnya berbeda. Namun subtansi, maksud, makna dan informasi yang disampaikan sesuai dari inti pembahasan. Terdapat dua macam prafrase, yaitu parafrase lisan dan tulisan.

Tahapan atau langkah Parafrase

Teknik yang digunakan harus efektif supaya makna dan informasi dapat tersampaikan dengan lugas dan tepat sasaran:

  1. Membaca teks sebagian atau menyeluruh terhadap paragraf yang ditulis ulang.
  2. Memahami alur penulisan untuk memperoleh konsep parafrase.
  3. Mencari inti dari masing-masing paragraf atau konten yang terdiri dari ide pokok, permasalahan, data yang disajikan, pembahasan hingga kesimpulan.
  4. Mencatat atau mendesain ulang temuan dari inti kalimat atau paragraf.
  5. Memahami arti tersembunyi pada setiap paragraf.
  6. Membedakan data, fakta dan opini dari penulis atau pihak yang sudah menulis paragraf tersebut.
  7. Menulis ulang konsep dan alur pemikiran melalui penggunaan kalimat yang unik dan berbeda.
  8. Ketika menulis, kalimat efektif harus sering digunakan seperti penggunaan sinonim atau persamaan kata, istilah, kata resapan supaya lebih ringkas, mudah dipahami serta informatif.
  9. Mencantumkan sumber penulisan atau melampirkan sumber referensi.
  10. Melatih keterampilan menulis dengan teknik parafrae harus sering diasah dan diaplikasikan. Diawali dengan mengolah kata sederhana, kalimat pendek, cerpen, dan paragraf singkat. Khusus untuk peneliti (mahasiswa dan dosen) dapat berlatih menulis di blog kampus atau blog pribadi.

Berikut ini adalah contoh dari teknik parafrase :

Kalimat semula :

Pelajar Indonesia saat ini membutuhkan suntikan semangat membaca disaat gempuran bermacam konten video di dunia maya atau internet secara masif. Peran guru atau pendidik sangat penting untuk melecut semangat membaca pelajar dengan memberikan stimulus berupa tugas merangkum, menganalisa dan membahas suatu materi pelajaran. Penilaian terhadap tugas yang sudah dikerjakan pelajar harus terukur dengan cermat melalui indikator penilaian yang sudah dirancang, seperti originalitas penulisan, tingkat kemiripan tugas antar siswa (tugas analisis deskriptif) dan tingkat akurasi analisa dari masing-masing tugas yang sudah dikumpulkan.

Kalimat sesudah parafrase:

Dorongan untuk lebih giat membaca saat ini dibutuhkan oleh pelajar Indonesia, ketika semakin banyak berbagai macam video yang disuguhkan melalui internet atau dunia maya. Pendidik atau guru sangat berperan dalam mendukung gerakan literasi pelajar dengan merancang tugas yang akan diberikan berupa analisis materi, tugas merangkum dan pembahasan secara terstruktur. Teknik menilai tugas tersebut dapat dilakukan melalui beberapa parameter penilaian yang tepat dan terukur.

Apabila penulis telah mahir dengan teknik parafrase seperti contoh tersebut, artinya keterampilan membaca dan menulis dengan parafrase sudah mulai dikuasai dengan baik. Membaca dan latihan menulis perlu ditingkatkan supaya dapat dengan mudah lolos dari uji plagiasi. Secara hakikat menulis bukan hanya syarat lolos dari cek plagiasi, namun lebih kepada keterampilan membaca, menganalisa, membahas, menyimpulkan serta menuangkannya dalam bentuk tulisan sistematis dan terstruktur.

Dengan demikian, jika masih menjumpai kesulitan yang berarti dalam penggunaan teknik parafrase, masih saja dinyatakan belum lolos uji plagiasi, belum lolos cek turnitin, tidak lolos uji cek plagiarism kampus atau universitas, sedangkan batas waktu yang ditentukan sangat terbatas. Maka cara tepat dan terukur adalah konsultasi dengan ahli parafrase seperti guru atau dosen yang kompeten. Bahkan saat ini sudah ada beberapa pihak yang menyediakan kosultasi parafrase akurat, aman, tercepat dan berkualitas sudah teruji sesuai standar kampus seperti Khairpedia.

______________

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Terima kasih.

Kunjungi juga kami di www.ppwinews.com dan www.persisma.org

Ingin berkontribusi dalam gerakan jurnalisme warga PPWI…? Klik di sini

Comment

WARTA MENARIK LAINNYA